Ritel Modern Diklaim Sudah Dibanjiri Beras SPHP, Harga Mulai Turun
Ilustrasi (MP/Didik Setiawan)
MerahPutih.com - Pemerintah tengah menyalurkan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke berbagai jalur penyaluran, agar beras SPHP cepat sampai ke masyarakat yang membutuhkan dan segera menekan harga.
Penyaluran pertama menyasar pedagang pengecer di pasar, yang menjadi garda terdepan menjual langsung kepada masyarakat, sehingga distribusi beras SPHP terasa nyata dampaknya di tingkat konsumen.
Penyaluran kedua dilakukan melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), sebagai mitra strategis Bulog dalam memperkuat akses pangan di desa, sehingga distribusi beras semakin mudah dijangkau masyarakat akar rumput.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan harga beras yang sempat naik di tengah produksi melimpah, sudah mulai turun menyusul percepatan distribusi dan pengawasan.
Baca juga:
Presiden Prabowo Umumkan Penggilingan Beras Skala Besar Harus Berizin Khusus
"Sebagian sudah mulai turun (harga). Terus kita masih melakukan pengawasan. Sekarang yang di ritel modern juga sudah mulai banyak beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) juga mulai ini (tersedia), walaupun belum 100 persen,” kata Mendag Budi saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan di Jakarta, Rabu (20/8).
Ia menilai, bahwa masalah distribusi merupakan salah satu faktor dari kenaikan harga beras nasional.
"Ya kalau misalnya dari ritel modern saja berkurang (pasokan berasnya), ya berarti kan distribusinya. Barangnya kan ada,” ujar Budi.
Mendag mengatakan pihaknya bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan terus mendorong penyaluran beras SPHP di pasaran agar lebih luas menjangkau masyarakat.
"Kami sama Bapanas terus mendorong, dan kami akan membantu di pengawasan di lapangan, termasuk percepatan distribusi,” kata Budi.
Di sisi lain, pemerintah melalui Bulog dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) baru-baru ini juga memastikan distribusi beras SPHP berjalan lancar untuk menjaga stabilitas pangan nasional.
Direktur Utama Perum Bulog Achmad Rizal Ramdhani mengatakan masyarakat tidak perlu ragu karena Bulog memastikan penyaluran beras SPHP dilakukan secara maksimal.
"Ini demi kemaslahatan masyarakat, serta menjaga harga beras tetap terkendali di pasar tradisional maupun modern," katanya.
Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Rabu pukul 06.15 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp 15.071 per kg turun dari sebelumnya Rp 16.247 per kg.
Lalu, beras medium di harga Rp13.667 per kg turun dari hari sebelumnya Rp 14.485 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp 12.500 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp 12.627 per kg.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Modus Beras dan Gula Impor Ilegal Pakai Pelabuhan Free Trade Zone
Tanggapan Mendag dan Bea Cukai Soal 250 Ton Beras Impor di Aceh
Mentan Larang 1 Liter Pun Beras Impor Masuk Pasar Indonesia
250 Ton Beras Ilegal dari Thailand Masuk Indonesia, Komisi IV DPR Minta Usut Tuntas
Begini Proyesi Produksi Beras, Jagung, Kopi dan Daging di 2026 Versi Kementan
Harga Pangan Nasional Kompak Turun pada 24 November, Cabai dan Daging Sapi Paling Signifikan
Stabilitas Harga Pangan Jelang Nataru 2025/2026, Mendag Waspadai Faktor Cuaca
Makan Bergizi Gratis Diklaim Tidak Berpengaruh ke Lonjakan Harga Pangan, Kenaikan Akibat Hujan
Dewan Golkar DKI Duga Ada Mafia dalam Penyaluran Pangan Murah
Antusias Warga Menteng Terima Bantuan Pangan Gratis Berupa Beras dan Minyak Goreng