Kesehatan

Risiko Efek Parah pada Perokok yang Terpapar COVID-19

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 02 Juni 2021
Risiko Efek Parah pada Perokok yang Terpapar COVID-19

Merokok bisa memperparah kondisi tubuh bila terpapar COVID-19 (Foto: pixabay/shutterbug75)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TAK banyak yang tahu bahwa perokok memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit COVID-19 yang lebih parah jika dibanding dengan non-perokok.

Hal tersebut dikemukakan oleh Dokter spesialis penyakit dalam dr Pandang Tedi Adriyanto, M.Sc, Sp.PD, FINASIM dari Universitas Gadjah Mada.

Baca Juga:

Punya Resolusi Berhenti Merokok di 2021, Begini Kiatnya

"Merokok diketahui menjadi faktor risiko berbagai infeksi saluran pernapasan, dan meningkatkan tingkat keparahan penyakit saluran pernapasan," tutur dr. Pandang, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Selain itu, merokok tak hanya memperparah kondisi saat terkena COVID-19, tapi memberikan dampak negatif juga terhadap kesehatan tubuh pada umumnya.

Ada sejumlah organ yang rusak oleh asap rokok (Foto: pixabay/hansmartinpaul)

Dokter Pandang menuturkan, ketika merokok, organ pertama yang terkontaminasi oleh asap rokok dalam tubuh, yakni saluran pernapasan dan paru-paru.

Sedikit informasi, asap rokok dengan senyawa aktif, senyawa tar, dan nikotin, akan mengalami reaksi yang bermula dari masuknya asap rokok dalam alveolus paru-paru. Kemudian asap rokok dapat memberikan pengaruh negatif pada organ tersebut.

"Beberapa penyakit yang diakibatkan oleh kegiatan merokok di antaranya adalah 90 persen penyakit kanker paru-paru pada pria dan 70 persen pada wanita," jelas Dokter Pandang.

Bahayanya, rokok pun menyebabkan sekitar 56-80 persen penyakit saluran pernapasan, 22 persen penyakit jantung, dan 50 persen impotensi pada laki-laki.

Baca juga:

5 Hal yang Membantu Kamu Saat Berhenti Merokok

Bagi perempuan, rokok dapat menyebabkan infertilitas, baik untuk perokok aktif atau pasif. Kemudian rokok juga bisa mengakibatkan keguguran, bayi lahir dengan berat rendah, dan komplikasi melahirkan lainnya.

Banyak penyakit yang ditimbulkan oleh kebiasaan merokok (foto: pixabay/myriams-photo)

Selain itu, rokok pun mengakibatkan peningkatan infeksi saluran pernafasan, penyakit telinga tengah, serta asma.

Sebagaimana tertulis pada laman resmi Kementerian Kesehatan, Data Riset Kesehatan Dasar menyatakan, bahwa ada peningkatan prevalensi merokok penduduk umur 10 tahun. Yakni dari 28,8 persen di 2013, menjadi 29,3 persen di tahun 2018.

Prevalensi merokok di usia anak dan remaja pun ppulasinya meningkat. Untuk usia 10-18 tahun naik hingga 7,2 persen pada 2013, dan naik menjad 9,1 persen pada 2018. (Ryn)

Baca juga:

Puasa, Solusi Terbaik Atasi Kecanduan Merokok

#Kesehatan #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Bagikan