Reku Gandeng Asosiasi Blockchain Indonesia untuk Literasi Aset Kripto


Kolaborasi Aspakrindo dan ABI. (Foto: Reku)
REKU sebagai pedagang aset kripto, terus melanjutkan upaya literasi aset kripto dan teknologi blockchain. Kali ini, Reku bekerja sama dengan Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) untuk memperluas jangkauan edukasi di kalangan mahasiswa.
Chief Operating Officer (COO) Reku Jesse Choi mengatakan, Reku dan ABI akan melangsungkan kegiatan literasi crypto dan blockchain dalam program ABI Goes to Campus di empat kampus ternama di Indonesia, yakni Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Bina Nusantara hingga akhir 2023.
"Ini merupakan fundamental terpenting sebelum masyarakat masuk ke aset kripto. Reku memberikan pemahaman dan praktik mengenai konsep, potensi, risiko, serta tren pasar kripto, sehingga generasi muda bisa semakin melek dengan opsi investasi yang ada serta dapat mengambil keputusan berinvestasi yang lebih bijak,” kata Jesse, dalam keterangan pers yang diterima Merah Putih.
Jesse melanjutkan, mahasiswa yang termasuk golongan Gen Z dan milenial juga menempati salah satu porsi terbesar pengguna Reku. Sebanyak 48 persen pengguna Reku merupakan generasi millenial dan Gen Z.
Baca juga:

"Hal tersebut menggambarkan besarnya ketertarikan dan partisipasi generasi ini di dunia kripto dan blockchain. Untuk itu, melalui kegiatan literasi ini juga diharapkan semakin meningkatkan pemahaman dan partisipasi mahasiswa di ekosistem kripto,” lanjut Jesse.
Selain mengadakan kegiatan literasi bagi mahasiswa melalui kegiatan offline, Reku juga mengajak mahasiswa terlibat aktif dalam grup komunitas online.
“Upaya edukasi membutuhkan proses berkelanjutan supaya tidak berhenti di satu kegiatan saja. Oleh karena itu, Reku juga mengajak mahasiswa bergabung ke komunitas online Reku yang saat ini sudah menjangkau puluhan ribu anggota," ujarnya.
Baca Juga:

Selain melalui kegiatan edukasi kripto dan blockchain bagi mahasiswa, Reku juga terus mendukung peran asosiasi di ekosistem kripto. Dalam hal ini ABI dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) yang sudah resmi melakukan penggabungan, menjadi awalan yang baru untuk memperkuat sinergi ekosistem kripto dan blockchain di Tanah Air.
Ketua Umum Aspakrindo sekaligus Chief Compliance Officer (CCO) Reku Robby menyatakan, penggabungan Aspakrindo-ABI akan mendorong kolaborasi antar stakeholders yang lebih efektif dalam menjawab peluang serta tantangan yang ada.
"Saat ini, kedua asosiasi telah menjalankan kepengurusan secara bersama guna mendukung sinergi, pengawasan, pengembangan industri aset kripto yang berkelanjutan," kata Robby.
Ke depannya, Reku siap memberikan dukungan penuh untuk segala upaya kolaborasi, termasuk dengan asosiasi dan regulator demi mendorong potensi ekosistem kripto. (and)
Baca Juga:
Reku Kantongi Persetujuan Staking BAPPEBTI
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Main Kripto Jadi Lebih Mudah Lewat HP, Begini Cara Unduh Aplikasinya di Android

Cermat Memilih Aplikasi Crypto Wallet: Ketahui Fitur, Jenis, hingga Tips Aman Penggunaannya

Pintu Hadirkan Crypto Museum di Festival Crypto Terbesar di Asia

Pintu Hadirkan Imbal Hasil Kripto Hingga 25% Lewat Fitur Baru Ini

Aturan Anyar Pajak Kripto: Pajak Penghasilan 0,21 Sampai 1 Persen Per Transaksi, PPN Tidak Dikenakan Lagi

Tricourt Cup 2025 Guncang Dunia Olahraga, Satukan 25 Perusahaan Raksasa Indonesia

Kembali Cetak Rekor, Bitcoin Tembus ATH 121 Ribu Dolar AS

Cara Gampang Cuan di Tengah Euforia Bitcoin yang Cetak Rekor Tertinggi

Bareskrim Polri Bongkar TPPO Jaringan Internasional Modus Admin Kripto

DRX Berikan 6 Juta Token untuk Federasi, Jadi Era Baru Kolaborasi Teknologi Kripto dengan Olahraga Indonesia
