Rekomendasi Bekal Berdasarkan Level Pendakian Gunung

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 11 Mei 2023
Rekomendasi Bekal Berdasarkan Level Pendakian Gunung

Beberapa orang belum terbiasa dengan hiking. (Unsplash/Toomas Tartes)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

NAIK gunung memang jadi salah satu aktivitas yang bisa kamu lakukan di akhir pekan. Selain sebagai upaya pemulihan diri dari kepenatan bekerja, aktivitas ini juga sekaligus bermanfaat melatih kekuatan berpadu latihan kardio aerobik.

Ada beberapa tingkat kesulitan pendakian dan kamu harus mempersiapkan bekal makanan yang cukup agar tidak mengalami masalah kesehatan seperti sakit kepala, pusing, dan mual. Dilansir laman Livestrong, berikut rekomendasi bekal makanan sesuai tingkat kesulitan pendakian.

Baca Juga:

Tribalow Tawarkan Pengalaman Mendaki Gunung Prau dengan Minim Bujet

Tingkat Kesulitan Hiking Pengaruhi Bekal Makanan
Level ini punya tingkat kesulitan relatif rendah. (Unsplash/Holly Mandarich)

Pemula

Level ini punya tingkat kesulitan relatif rendah dan durasi yang dibutuhkan sekitar 1-3 jam dengan medan sebagian besar datar ditambah beberapa tanjakan kecil. Secara alami, pendakian level ini tidak akan membutuhkan bahan bakar atau air sebanyak pendakian lainnya yang bisa memakan waktu seharian. Tapi, ini tidak berarti kamu harus melakukan perjalanan dengan perut kosong.

“Jika kamu mulai kehabisan energi, maka tidak hanya membuat pendakian lebih sulit dan kurang menyenangkan, tetapi berisiko merasa pusing,” kata ahli diet Michel Alonso.

Alonso merekomendasikan makanan yang mencakup tiga makronutrien yakni protein, lemak, dan karbohidrat seperti protein bar tanpa tambahan gula. Sekitar 10 gram protein akan membuatmu tetap bertenaga. Makanan lainnya yang bisa jadi bekal adalah apel, jeruk, dan kacang panggang.

Menengah

Untuk level pendakian ini biasanya memakan waktu sektiar 3-4 jam dengan medan beberapa ketinggian dan kemiringan. Maka, dibutuhkan banyak energi karena melibatkan banyak bagian tubuh untuk melintasi berbagai medan, demikian menurut ahli diet asal Atlanta, Marisa Moore.

Beberapa makanan untuk pendakian level menengah antara lain sekaleng tuna, ditambah cracker dan buah untuk mendapatkan asupan karbohidrat dan protein. Pilihan lainnya bisa biji-bijian, buah kering, buah segar seperti pisang karena mudah dibawa, mudah dicerna, dan dikemas dengan potasium. Sementara itu, minuman elektrolit sangat tergantung pada panjang dan intensitas pendakian.

Baca Juga:

Cocok untuk Pemula, Simak Tips Mendaki Gunung Prau

Tingkat Kesulitan Hiking Pengaruhi Bekal Makanan
Level elit perlu asupan makanan yang cukup setiap jam. (Unsplash/Sebastien Goldberg)

Senior


Pendakian level ini memakan waktu 5-7 jam dengan medan sebagian besar tanjakan, tikungan, sehingga bekal makanan wajib dibawa. Mengenai asupan yang diperlukan, ahli diet di New York Amy Gorin merekomendasikan karbohidrat dan protein untuk perbaikan otot. Sementara itu, makanan berlemak tinggi mungkin tidak diperlukan karena dapat membebani perut, yang mungkin membuatmu merasa tidak nyaman selama mendaki.

Rekomendasi bekal makanan Gorin antara lain apel, sandwich dengan irisan apel, dendeng sapi sebagai sumber protein, dan natrium yang juga merupakan elektrolit.

Elit


Ini levelnya para dewa hiking. Pendakian level ini biasanya menghabiskan waktu 7-9 jam dengan medan sebagian besar tanjakan dan tikungan. Dalam hal ini asupan karbohidrat dan protein cukup menjadi kunci. Kamu membutuhkan sekitar 3060 gram karbohidrat setiap jam untuk menjaga tubuh tetap bertenaga, dan sekitar 5-7 gram protein. Makanan yang direkomendasikan adalah buah-buahan segar, kacang-kacangan, sandwich dengan selai kacang, dan air kelapa sebagai sumber cairan elektrolit. (and)

Baca Juga:

Tips Mendaki Gunung untuk Pemula, Wajib Pelajari

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan