Reaksi Primata Ketika Melihat Mayat Anaknya


Ibu primata juga bisa merasakan duka. (Foto: pixabay/blickpixel)
TIDAK hanya manusia, hewan juga punya perasaan. Hasil sebuah penelitian di Inggris menunjukkan bahwa mereka juga merasakan duka jika ada anggota keluarga yang meninggal.
Kasih sayang ibu pun bisa dirasakan dari ibu primata ketika kehilangan anaknya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Univeristy College London, ibu primata ungkapkan rasa duka dengan membawa mayat bayinya selama berbulan-bulan.
Baca juga:
Dikutip dari Daily Mail, penelitian ini menganalisis data pada 409 laporan ibu primata dari 50 spesies berbeda yang bereaksi terhadap kematian anak mereka. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa 80 persen dari spesies primata melakukan perilaku infant corpse carrying atau membawa mayat bayinya kemana-mana.

Perilaku ini paling sering dilakukan pada spesies kera besar dan Old World. Kedua spesies ini juga cenderung membawa mayat anaknya dalam periode waktu yang lebih lama.
Perbedaan cara mengekspresikan duka pun berbeda-beda berdasarkan spesies primata. Menurut analisis para peneliti, primata yang menyimpang secara evolusi seperti Lemur tidak mengungkapkan duka dengan menggendong mayat bayi mereka kemana-mana. Melainkan, mereka akan kembali ke tempat mayat berulang kali atau memanggil-manggil anak mereka.
Baca juga:
Perilaku ibu primata yang menggendong mayat bayi ini ternyata lebih sering dilakukan oleh para ibu muda. Peneliti juga mengatakan bahwa perilaku ini lebih sering muncul jika kematian anak tergolong non-traumatik seperti disebabkan oleh penyakit. Mereka cenderung tidak berperilaku seperti ini jika bayi yang meninggal disebabkan oleh kecelakaan atau pembunuhan.

Para ahli juga meneliti soal durasi ibu primata membawa mayat anaknya. Secara khusus, mayat bayi primata akan digendong ibunya lebih lama jika mereka meninggal pada usia yang lebih muda.
“Studi kami menunjukkan bahwa primata mungkin bisa belajar tentang kematian dengan cara yang serupa dengan manusia,” ungkap penulis makalah dan antropolog, Alecia Carter dari UCL.
Yang menjadi misteri adalah apakah primata memahami bahwa kematian itu universal, yang mana semua hewan, termasuk diri mereka sendiri, pasti akan mati. (SHN)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia

Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam

Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator

Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan

1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah

Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan

Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan

Pemprov DKI Bakal Berikan Subsidi Hewan Saat Berobat, Bukan Iuran Seperti BPJS Kesehatan

Wacana soal BPJS Hewan, Francine PSI Minta Layanan Kesehatan Hewan Dipenuhi Terlebih Dahulu
