Reaksi Menteri Fadli Zon Lihat Sendiri Aktivitas Tambang Semen Tonasa Ancam Situs Purbakala
Menteri Kebudayaan Fadli Zon. (Foto: Gerindra)
MerahPutih.com - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon, menyuarakan keprihatinan mendalam terkait aktivitas tambang di sekitar Taman Arkeologi Leang-Leang dan situs-situs prasejarah lainnya di Kabupaten Maros dan Pangkep, Sulawesi Selatan.
Menbud menilai keberadaan tambang tersebut berpotensi besar merusak situs bersejarah yang menjadi bukti nyata peradaban awal Nusantara.
“Situs ini bukan sekadar sejarah, tetapi bukti peradaban awal Nusantara. Penelitian terakhir menunjukkan usia situs ini mencapai 52.000 tahun. Jika rusak, kita kehilangan warisan berharga dan jejak peradaban masa lalu,” ujar Fadli seusai mengunjungi Taman Arkeologi Leang-Leang, Selasa (14/1).
Baca juga:
Yos Suprapto Bantah Karyanya Vulgar, Tuding Fadli Zon tak Layak Jadi Menteri Kebudayaan
Dalam kunjungannya, Fadli bahkan menyaksikan langsung dampak aktivitas tambang. Dia mengaku mendengar suara dentuman keras yang mengguncang kawasan sekitar, sebuah ancaman nyata bagi kelestarian situs.
“Saya mendengar dentuman yang getarannya sangat luar biasa. Ini seperti ledakan besar dan sangat membahayakan situs-situs prasejarah ini. Perlu kajian mendalam untuk memastikan aktivitas tambang, meskipun legal, tidak merusak kawasan cagar budaya,” tegasnya.
Fadli juga menyoroti kondisi Situs Bulu Sipong yang berada dalam kawasan operasi PT Semen Tonasa. Ia menekankan pentingnya pendekatan dialogis agar aktivitas perusahaan tidak mengganggu situs-situs bersejarah.
Baca juga:
Inggris Belum Mau Kembalikan Artefak Bersejarah RI, Fadli Zon Gencarkan Lobi
“Kami akan berdialog secara persuasif dengan perusahaan seperti PT Semen Tonasa. Aktivitas tambang harus dijauhkan dari situs. Jika ditemukan pelanggaran, kami tidak segan bersurat kepada pihak terkait untuk menghentikan aktivitas yang mengancam,” ujarnya.
Kader Gerindra itu juga mengusulkan agar Taman Arkeologi Leang-Leang diusulkan sebagai warisan budaya dunia UNESCO. Langkah ini diharapkan dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap situs-situs prasejarah di kawasan tersebut.
“Upaya ini sangat penting untuk mencegah kerusakan akibat eksploitasi tambang, baik itu untuk produksi semen atau mineral lainnya. Kita harus menjaga kekayaan budaya ini demi generasi mendatang,” tandasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Klaim tak Ada Bukti Pelanggaran HAM, Fadli Zon Justru Ungkit Jasa Besar Soeharto untuk Indonesia
Peringatan Hari Wayang, Fadli Zon: Ekosistem Kebudayaan Harus Jalan
Soeharto dan Gus Dur Layak Jadi Pahlawan Nasional
Menteri Budaya Janji Seleksi Penerima Gelar Pahlawan Bakal Lebih Ketat dan Cepat
Resmi! Nasi Megono Kecombrang dan Lopis Krapyak Pekalongan Jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Indonesia Tetapkan Hari Komedi Nasional Dirayakan Tiap 27 September
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah
Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia
Rayakan HUT Ke-80 RI, Kembud Cetak Prangko Edisi Pendiri Bangsa secara Terbatas