Ratusan Pegiat Lari dan Peduli Isu Kehatan Mental Semarakan #Pelarian


Dengan prokes ketat, Ajang #pelarian berlangsung semarak (Foto: dok. Vox Populi Publicists)
BERGERAK dalam kelompok-kelompok kecil dan berdisplin dengan protokol kesehatan ketat, ratusan pegiat komunitas lari dan peduli kesehatan mental di sejumlah kota di Indonesia turut serta mensemarakkan ajang #pelarian.
Ajang #pelarian merupakan sebuah kampanye dan movement terbuka yang berupaya membangun awareness bersama, seraya menggaungkan semangat End the Anxiety yaitu upaya menjauhkan diri dari kecemasan, stress dan berbagai isu kesehatan mental lainnya, melalui sebuah aktivitas bergerak paling mudah yaitu berlari.
Baca Juga:
Perusahaan startup creative marketing, Creative Tribe bersama penyedia layanan kesehatan mental HatiPlong dan kolaborator lainnya seperti Dash Sports, SANA, Voltandfast, Syndicate TV, Runhood dan Vox Populi Publicists, menggagas movement #pelarian yang digelar perdana pada Minggu pagi, 13 Februari 2022 hingga seminggu kedepan.

Ajang #pelarian mengajak setiap orang untuk berlari tanpa aturan tertentu, sambil mengenakan kaos putih yang menjadi tanda turut serta dalam kampanye, dan sebagai bentuk apresiasi dan peduli terhadap diri sendiri dan orang lain.
"Senang sekali #pelarian bisa dihelat cukup semarak, mengingat kondisi kasus varian Omicron yang sedang meningkat. Kami berlari dalam kelompok-kelompok kecil dan berprokes ketat. Berlari sekuatnya, sejauhnya, semaunya dan setujuan!," tutur Business Director Creative Tribe, Nadian Almatsier, pada siaran pers yang diterima merahputih.com.
Lebih lanjut Nadian menambahkan, bahwa tujuan Creative Tribe dan para kolaborator yakni ingin #pelarian mampu memicu dampak positif ke banyak orang, seluas-luasnya, mengilhami semangat kita hadapi bersama, dengan positivitas dan cara nyata yang sederhana dan menyenangkan
Sementara itu, CEO dan penggagas HatiPlong sekaligus kolaborator movement, Farah Djalan menjelaskan, bahwa #pelarian sangat seru, semua orang bersemangat ikutan, meriah dan rasanya berbeda dengan berlari di hari-hari biasa.
"Semangatnya lebih terasa karena semua orang berlarinya setujuan yaitu membangun kesadaran atau awareness terhadap mental health issue. Beda aja rasa semangatnya," ujar Farah
Selain itu Farah menambahkan, bahwa dia berharap movement tersebut tak berhenti samapai disini saja, karena dinilai mampu memberi dampak dalam meningkatkan kesadaran kesehatan mental masyarakat.
Sarah juga memerikan pesan khusus untuk masyarakat yang mengalami anxiety atau memiliki rasa mengganjel di dalam dirinya, yakni jangan berhenti berusaha untuk menjadi lebih sehat.
Karena, menurut Sarah, sehat itu bukan hanya sehat fisik tapi sehat jiewanya, karena semua saling berhubungan. Jadi, lakukan segala hal yang bisa membuat fisik sekaligus mental sehat.
Baca Juga:

Mengenai ajang #pelarian, Strategic Planner Creative Tribe, Iman Sadeqh menjelaskan, bahwa terpantai dari jejak unggahan media sosial, partisipan yang terlibat di #pelarian mencapai lebih dari 500 peserta, yang berlari tak hanya di Jakarta, tapi juga berbagai kota lainnya. Seperti Bandung, Yogyakarta, Kediri, Surabaya, Bali, Palu, Bau-Bau, Toraja dan Mimika.
"Bahkan sejumlah orang yang ikutan #pelarian di luar negeri ikut mengabarkan keterlibatannya di movement ini seperti dari kota San Diego, Washington DC, Amerika Serikat, Singapura serta kota Auckland di Selandia Baru dan Malaysia," jelas Iman Sadeqh.
Tingginya antusiasme masyarakat pun bisa dilihat dari begitu besarnya jumlah view video awareness #pelarian yang mencapai angka 25.000 serta traffic tag dan mention materi-materi unggahan #pelarian yang mencapai ribuan di media sosial Instagram, Twitter dan Tiktok.
Sederet public figure pun turut mendukung ajang #pelarian, seperti halnya DJ Winky, Kenes Andari, Tamara Bleszynski, Dian Sastro, Reuben Elishama, Imam Darto, Shelomita, Sonny Dien dan Paul Palele. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

32 Ruas Jalan di Jakarta Bakal Ditutup saat Gelaran BTN JAKIM 2025

BTN JAKIM 2025 Bakal Diikuti 31 Ribu Orang, termasuk 631 Pelari dari 51 Negara

GRID Cardio Rush 2025 Kembali Digelar, Ajak Masyarakat Berkolaborasi dalam 'Run with Mission'

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
