Sains

Rasa Pedas Memantik Perasaan Gembira

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Minggu, 26 Maret 2023
Rasa Pedas Memantik Perasaan Gembira

Makan makanan pedas bisa memberikanmu sensasi yang sama ketika kamu mengonsumsi barang terlarang. (Foto: Freepik/Jcomp)

Ukuran:
14
Audio:

OBAT terlarang biasanya dipakai untuk pelarian dari masalah agar yang memakainya lebih tenang dan senang. Pernahkah kamu penasaran dengan sensasi naik yang diberikan oleh barang terlarang?

Tanpa bermaksud mempromosikan, sensasi obat terlarang ternyata memiliki kemiripan dengan sensasi mengonsumi makanan pedas.

Menurut Merriam-Webster, perasaan naik atau high adalah perasaan “mabuk oleh atau seolah-olah oleh obat atau alkohol”. Sensasi pedas dapat memberikan efek yang sama karena capsaicinoids.

Capsaicinoids adalah senyawa dalam lada yang berperan atas kepedasan dan melepaskan bahan kimia di otak yang menyebabkanmu berdengung dan naik.

Baca juga:

Bergembira di Dunia Kerja, Mengapa Tidak?

makanan pedas
Capsaicinoids memberikan sensasi naik atau high. (Foto: Benzoix)

Mengutip majalah Northwestern University Helix, pedas bukanlah suatu rasa, melainkan sensasi yang ditimbulkan oleh capsaicinoids. Senyawa ini mengirimkan pesan ke otak yang membuatnya berpikir sedang kesakitan.

Sebagai tanggapan, otakmu melepaskan bahan kimia berupa endorfin dan dopamin. Salah satu pesan yang dihasilkan oleh capsaicinoids adalah substansi P, yang mentransmisikan sinyal rasa sakit.

Otak merespons dengan melepaskan jenis neurotransmitter lain yang dikenal sebagai endorfin yang disebut sebagai hormon kesenangan menghilangkan rasa sakit dengan memblokir kemampuan saraf untuk mengirimkan sinyal rasa sakit.

"Selain itu, dopamin neurotransmitter, hormon penyebab rasa senang dan gembira, juga dilepaskan. Intinya, bagi sebagian orang makan makanan pedas dalam jumlah banyak memicu rasa euforia yang mirip dengan 'runner’s high'--euforia ketika seseorang berlari-Red.--,” tulis lifehacker.com.

Baca juga:

Kabar Gembira, Konser Gratis Selama Bulan Ramadan

makanan pedas
Mengonsumsi makanan pedas berlebihan bisa sebabkan diare. (Foto: Racool Studio)



Maka meski sensasi pedas menyakitkan lidah dan terkadang menjalar hingga tubuh, bagaimana pun juga kamu tetap menelan makanan pedas. Bahkan cenderung nagih. Mirip ketika mengonsumsi obat terlarang.

"Jadi, ya, makanan pedas bisa membuatmu merasa mabuk, tetapi dengan cara yang berbeda dari menggunakan obat-obatan atau melakukan handstand--gerakan berdiri dengan kepala di bawah dan kedua tangan sebagai tumpuan-Red.--dan tiba-tiba menariknya.

Kamu terus menerus ketagihan sulit berhenti karena efek yang diberikan setelah mengonsumsinya membuat senang. Siapa yang tidak candu akan kesenangan?

Sensasi pedas memang tidak berbahaya seperti obat terlarang, tetapi jika dikonsumsi dengan porsi yang berlebihan juga tidak baik bisa-bisa kamu terkena diare.

Jadi, sah-sah saja jika kamu ingin memperbaiki mood dengan makan makanan pedas, tetapi tahu batasan, ya. (kmp)

Baca juga:

Mengenal Sejarah Film Pendek Indonesia Lewat 'Lupa Lupa Ingat'

#Maret Sebangsa Bergembira #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan