Rapid Test Dipatok Harga Rp150 Ribu, Warga Mengeluh

Sejumlah santri Pondok Quran Masjid Kurir Langit saat mengikuti tes cepat secara massal sebelum masuk asrama di Barru, Senin (6/7/2020) ANTARA/HO
Merahputih.com - Masyarakat mengeluhkan tarif Rp150 ribu untuk tes Rapid Test. Harusnya tes COVID-19 digratiskan oleh pemerintah untuk warga.
Saat ini masyarakat banyak membutuhkan surat bebas corona. Tapi untuk mendapatkan surat tersebut harus melakukan tes COVID-19 baik rapid test maupun usap tes atau swab test.
Surat bebas itu kini sangat diperlukan untuk berpergian, tes universitas perguruan tinggi (UPT) negeri, membuat Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) ke Jakarta, dan melamar pekerjaan.
Baca Juga:
Stafsus Milenial Presiden Gelar Rapid Test dalam Silaturahmi OKP Nasional
Warga Grogol, Ardy (35), menyebut harga yang dipatok pemerintah untuk tarif tes rapid test masih terlalu mahal bagi masyarakat ekonomi kelas kebawah. Terlebih kondisi ekonomi Indonesia tengah dihantam badai corona.
"Kalau kalangan kebawah mahal itu. Saya masih ada penghasilan ya harga segitu mampu sih," kata Ardy di Jakarta, Rabu (8/7).

Pekerja di bilangan Kebon Sirih itu berpendapat harusnya tes corona di Jakarta diberikan dengan cuma-cuma karena jika bayar memberatkan masyarakat kalangan bawah.
"Ya kalau bisa di gratisin lah. Karena sekarang apa-apa pakai surat bebas CIVID-19," tuturnya.
Ia pun menyayangkan kebijakan pemerintah seperti berpergian dan tes universitas harus mempunyai surat bebas corona. "Ya kalau bisa jangan lah (pake tes corona)," ucap dia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/I/2875/2020 mengenai batasan tarif rapid test antibodi untuk COVID-19.
Baca Juga:
Dalam suratnya Kemenkes mematok tarif tertinggi tes rapid test corona senilai Rp150 ribu. Surat ini ditetapkan pada 6 Juli 2020 lalu dan ditandatangani Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Bambang Wibowo.
Adapun SE ini dimaksudkan guna memberikan kepastian harga bagi masyarakat dan pemberi layanan pemeriksaan rapid test. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
