Rapat Perdana Danantara dengan DPR Dilakukan Tertutup, Alasannya Demi Stabilitas

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 23 Juli 2025
Rapat Perdana Danantara dengan DPR Dilakukan Tertutup, Alasannya Demi Stabilitas

Kantor Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Jl RP Soeroso, Menteng, Jakarta. ANTARA/Muhammad Heriyanto/am.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) melakukan rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI.

Namun, raker untuk pertama kalinya ini, digelar tertutup dengan alas an demi menjaga stabilitas.

“Karena RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) investasi Danantara itu kami khawatirkan memengaruhi dan menjadi bahan spekulasi di pasar, maka kami mendesain rapat ini tertutup,” kata Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun saat wawancara cegat usai rapat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (23/7).


Menurut Misbakhun, terdapat beberapa investasi spesifik yang disampaikan oleh Danantara pada rapat hari ini. Komisi XI berharap investasi tersebut bisa menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional ke depannya, sebagaimana yang diharapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga:

BPI Danantara Kini Kelola Dividen BUMN, Legislator Ingatkan Sejarah Kelam

"Kami melihat Danantara mempunyai proyeksi yang sangat bagus untuk mengisi ruang-ruang investasi itu, di mana peran negara itu hadir dan kemudian menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi," ujar Misbakhun.

Sementara itu, CEO Danantara Rosan Roeslani menuturkan pihaknya masih membutuhkan banyak masukan dan konsultasi, baik dari Komisi XI maupun Komisi VI, agar langkah yang diambil sesuai dengan aturan, kebijakan, dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Namun, lantaran Danantara terikat oleh Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan sejumlah perusahaan, maka pihaknya tidak bisa mengungkap detail yang lebih banyak terkait apa yang mereka kerjakan.

"Apalagi kalau menyangkut perusahaan publik, kami harus sangat berhati-hati. Tapi, pada intinya, kami ingin menjalankan ini dengan baik dan benar. Semua kegiatan yang kami lakukan akan mengikuti peraturan yang ada,” kata Rosan.

Koordinasi Danantara di DPR terbagi di Komisi VI dan Komisi XI. Komisi XI membidangi isu perdagangan dengan mitra kerja Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Koperasi. Sedangkan Komisi XI membidangi keuangan, moneter, dan jasa keuangan yang bermitra dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Secara rinci, untuk holding investasi dan penugasan Public Service Obligation (PSO) akan dikoordinasikan bersama Komisi XI. Sedangkan holding operasional berada di bawah koordinasi Komisi VI.

#Danantara #BPI Danantara #DPR
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Perintahkan Kader PKS Jadi Negarawan, Jaga Integritas
Al Muzzammil berpesan kepada para kader PKS untuk menjadi negarawan sejati yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 November 2025
Presiden Perintahkan Kader PKS Jadi Negarawan, Jaga Integritas
Indonesia
Media Asing Sebut IKN Kota Hantu, DPR Minta Badan OIKN Jangan Cuma Diam
"Salah satu hal yang kerap menjadi persoalan adalah tata kelola komunikasi publik OIKN," kata Anggota Komisi II DPR RI Muhammad Khozin
Wisnu Cipto - Jumat, 31 Oktober 2025
Media Asing Sebut IKN Kota Hantu, DPR Minta Badan OIKN Jangan Cuma Diam
Indonesia
Pertalite Bikin Banyak Motor Mogok di Jatim, DPR Tegur Pertamina: Jangan Cuma Bilang "Hasil Uji Baik”
DPR menegur keras Pertamina usai viral pengendara di Jawa Timur alami motor brebet setelah isi Pertalite. DPR desak audit mutu dan transparansi hasil uji BBM.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
Pertalite Bikin Banyak Motor Mogok di Jatim, DPR Tegur Pertamina: Jangan Cuma Bilang
Indonesia
Pasca-Putusan MKD, Gerindra Pastikan Rahayu Saraswati Tetap Jabat Wakil Ketua Komisi VII DPR
Gerindra memastikan Rahayu Saraswati yang juga keponakan Presiden Prabowo Subianto tetap menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Pasca-Putusan MKD, Gerindra Pastikan Rahayu Saraswati Tetap Jabat Wakil Ketua Komisi VII DPR
Indonesia
DPR Tegaskan Tumpukan Beras Bulog 3,8 Juta Ton Seharusnya Cukup untuk Tameng Subsidi, Bukan Jadi Alasan Cabut Izin Pedagang
Jika harga pasar naik, pemerintah punya instrumen sangat lengkap untuk menstabilkannya kembali
Angga Yudha Pratama - Rabu, 29 Oktober 2025
DPR Tegaskan Tumpukan Beras Bulog 3,8 Juta Ton Seharusnya Cukup untuk Tameng Subsidi, Bukan Jadi Alasan Cabut Izin Pedagang
Indonesia
Kuota Haji 2026 Akhirnya Ditetapkan 221.000 Jemaah, Negara Wajib Beri Pelayanan Terbaik Bukan Cuma Janji Manis
Komisi VIII meminta pemerintah memastikan dua syarikah penyedia layanan haji yang ditunjuk memperbaiki kinerja dan menyerahkan seluruh dokumen kontraktual
Angga Yudha Pratama - Rabu, 29 Oktober 2025
Kuota Haji 2026 Akhirnya Ditetapkan 221.000 Jemaah, Negara Wajib Beri Pelayanan Terbaik Bukan Cuma Janji Manis
Indonesia
DPR INgatkan Revisi UU ASN Harus Komprehensif, Bukan Cuma Soal Pengawas Tapi Juga Kepastian Status Honorer
UU ASN membagi ASN menjadi PNS dan PPPK
Angga Yudha Pratama - Rabu, 29 Oktober 2025
DPR INgatkan Revisi UU ASN Harus Komprehensif, Bukan Cuma Soal Pengawas Tapi Juga Kepastian Status Honorer
Indonesia
Usulan PPPK Diangkat Jadi PNS Dapat Dukungan dari DPR: Demi Kesejahteraan dan Karier yang Pasti
Anggota Komisi II DPR RI Ali Ahmad dukung usulan PPPK diangkat jadi PNS, dinilai beri kepastian, kesejahteraan, dan karier yang lebih baik.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
Usulan PPPK Diangkat Jadi PNS Dapat Dukungan dari DPR: Demi Kesejahteraan dan Karier yang Pasti
Indonesia
Hari Santri Jadi Momen Krusial! Pemerintah Diingatkan Agar Pendidikan Keagamaan Tidak Terlupakan dalam Revisi UU Sisdiknas
Beberapa isu utama revisi UU Sisdiknas yang menjadi sorotan Fikri meliputi kodifikasi undang-undang, penegasan posisi pendidikan keagamaan dan pesantren
Angga Yudha Pratama - Selasa, 28 Oktober 2025
Hari Santri Jadi Momen Krusial! Pemerintah Diingatkan Agar Pendidikan Keagamaan Tidak Terlupakan dalam Revisi UU Sisdiknas
Indonesia
Politikus DPR Usulkan Pelajaran Bahasa Portugis Diujicobakan di NTT
Hetifah juga meminta pemerintah memperhatikan dampak implementasinya terhadap kurikulum yang sudah padat.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Politikus DPR Usulkan Pelajaran Bahasa Portugis Diujicobakan di NTT
Bagikan