Rangkul Masyarakat Lewat Ekonomi Sirkular, Danone-AQUA Coba Atasi Isu Sampah Plastik

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 06 Juli 2023
Rangkul Masyarakat Lewat Ekonomi Sirkular, Danone-AQUA Coba Atasi Isu Sampah Plastik

Indonesia saat ini masih menjadi salah satu negara penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia. (Foto: Pexels/Catherine Sheila)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ISU sampah plastik masih menjadi salah satu momok di Indonesia. Sebetulnya, jumlah timbunan sampah plastik di Tanah Air menurun cukup pesat pada 2022, dari 31 ke 19,5 juta ton. Namun, itu tak berarti kita boleh ongkang-ongkang soal hal ini.

Sebab, menurut hasil prediksi United Nations Enviroment Programme (UNEP), jumlah sampah plastik yang terjebak di ekosistem perairan ada sekitar 9 hingga 14 juta ton pada 2016. Angka ini dinilai akan naik menjadi 23 hingga 37 juta ton pada 2040.

Hal ini disampaikan oleh Danone-AQUA melalui rilis resminya yang diterima oleh Merahputih.com. Perusahaan minuman berkemasan plastik itu belum lama ini berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK). Melalui Festival Peduli Sampah Nasional (FPSN) 2023, Danone-AQUA menghadirkan berbagai macam kegiatan dengan tema 'Dari Linear Tradisional Menuju Sirkular Ekonomi'.

"Festival Peduli Sampah Nasional 2023 diharapkan dapat menjadi forum bersama dalam memberikan solusi nyata dalam menuntaskan persoalan sampah di Indonesia, terutama sampah plastik," tutur Rosa Vivien Ratnawati selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) KLHK.

Baca juga:

Tanam Pohon Bersama TemanBumi untuk Kurangi Emisi Karbon

Danone-AQUA hadirkan sejumlah diskusi dan kegiatan untuk ajak masyarakat dari berbagai sektor mengelola sampah plastik. (Foto: Danone Indonesia)

Sejak 2018, perusahaan tersebut memang sudah menggaungkan tagar #BijakBerplastik. Mereka mencoba menerapkan konsep ekonomi sirkular yang mana berusaha memanfaatkan plastik-plastik dari botol Aqua untuk didaur ulang kembali. Tujuannya agar plastik ini tak terbuang sia-sia dan menumpuk di lautan.

"Keterlibatan Danone-AQUA merupakan wujud nyata dari komitmen perusahaan untuk menanggulangi sampah dengan memperkuat ekosistem sirkular sekaligus meningkatkan pemahaman mengenai ekonomi sirkular di tengah masyarakat," ungkap Karyanto Wibowo selaku Direktur Sustainable Development Danone Indonesia.

Dalam ajakan bijak berplastik ini, Aqua mencoba merangkul masyarakat dari berbagai sektor ekonomi untuk aktif mengelola sampah plastik. Hal ini terlihat lewat berbagai kegiatan dan peran Danone-AQUA di FPSN 2023.

Pertama, melalui kehadiran Reverse Vending Machine (RVM). Mesin otomatis ini adalah sebuah alat untuk menukar botol plastik bekas menjadi poin digital. Pengunjung FPSN 2023 bisa memasukkan botol plastik bekas minuman ke dalam RVM. Nantinya, setiap botol bekas itu dapat ditukar dengan poin dompet digital seperti GoPay, Dana, dan OVO.

Kedua, adanya kegiatan Bank Sampah Award. Harapannya, kegiatan ini bisa memotivasi para pengelola bank sampah untuk terus berinovasi dalam hal pelayanan dan merekrut lebih banyak nasabah. Bank sampah merupakan organisasi yang membantu masyarakat untuk memilah sampah dan menukarnya menjadi uang atau barang.

Baca juga:

'1 Ticket 1 Tree', Kampanye Berkelanjutan oleh Maskapai Penerbangan Internasional

Mesin otomatis ini membantu masyarakat untuk menukar botol plastik bekas menjadi poin digital yang dapat dipakai berbelanja. (Foto: Danone Indonesia)

Pemenang dari Bank Sampah Award di FPSN 2023 mendapatkan hadiah berupa circularity tour. Hadiah ini memberikan kesempatan bagi pemenang untuk mengunjungi Bank Sampah Satu Hati, Jakarta dan Recycling Business Unit (RBU), Tangerang Selatan.

Ketiga, Danone-AQUA ikut terlibat aktif dalam diskusi di FPSN 2023 mengenai kolaborasi multisektor untuk mengembangkan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup (PHBLS). Kegiatan ini berusaha menjangkau sekolah-sekolah Adiwiyata untuk mengajar siswa-siswi tentang pola hidup berkelanjutan.

Terakhir, Danone-AQUA juga menghadirkan diskusi tentang pengelolaan sampah plastik di industri pariwisata Indonesia. Diskusi ini dihadiri juga oleh pihak Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO). Harapannya, melalui diskusi ini dapat ditemukan cara dan langkah nan tepat untuk mengurangi sampah plastik bagi sejumlah destinasi wisata Tanah Air.

“Kami percaya bahwa upaya keberlanjutan dan bisnis harus terus berjalan secara beriringan. Untuk itu, Danone-AQUA terus berkomitmen untuk menjalankan bisnis secara bertanggung jawab terhadap lingkungan," tutup Karyanto. (mcl)

Baca juga:

Leonardo DiCaprio dan Jeff Bezos Bantu Pendanaan Pelestarian Amazon

#Peduli Lingkungan #Pelestarian Lingkungan
Bagikan
Ditulis Oleh

Marcella

K-Pop enthusiast and books enjoyer.

Berita Terkait

ShowBiz
Dari Pengelolaan Sampah hingga Penanaman Mangrove, Synchronize Fest Tegaskan Komitmen Hijau
Synchronize Fest konsisten menjalankan berbagai inisiatif ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif aktivitas urban.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 19 Oktober 2025
Dari Pengelolaan Sampah hingga Penanaman Mangrove, Synchronize Fest Tegaskan Komitmen Hijau
Indonesia
Tangani Pencemaran Minyak MT Arman 114 dan Perdagangan Cula Badak Jawa, Indonesia Raih Penghargaan PBB
Acara penyerahan penghargaan dilaksanakan melalui daring, yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal CITES Ivonne Higuero dan sebagai moderator Sallie Yang dari UNEP.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Tangani Pencemaran Minyak MT Arman 114 dan Perdagangan Cula Badak Jawa, Indonesia Raih Penghargaan PBB
Lifestyle
Eco Paws, Kampanye Kreatif untuk Masa Depan Lebih Baik
Jakarta Premium Outlets menyerukan kampanye masa depan berkelanjutan lewat aksi nyata Eco Paws.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Eco Paws, Kampanye Kreatif untuk Masa Depan Lebih Baik
Indonesia
Dinas LH DKI Ingatkan Pelaku Usaha Wajib Kantongi Persetujuan Lingkungan
Bentuk komitmen nyata setiap usaha untuk menjaga kualitas lingkungan hidup dan kebersihan.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Dinas LH DKI Ingatkan Pelaku Usaha Wajib Kantongi Persetujuan Lingkungan
Indonesia
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Kualitas udara di Jakarta terburuk kedua di dunia, Sabtu (23/8) pagi. Jakarta berada di angka 177 atau masuk kategori tidak sehat.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Indonesia
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau
Di Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Kementerian Lingkungan Hidup memberikan penghargaan Kalpataru Lestari kepada 12 pejuang lingkungan dari berbagai daerah.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 05 Juni 2025
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau
Indonesia
Budidaya Larva Black Soldier Fly Antarkan Nasabah PNM Mekaar ke Penghargaan Mata Lokal Award 2025
Ema Suranta raih penghargaan Local Ace in Organic Waste Transformation dalam ajang Mata Lokal Award 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 09 Mei 2025
Budidaya Larva Black Soldier Fly Antarkan Nasabah PNM Mekaar ke Penghargaan Mata Lokal Award 2025
Lifestyle
Kisah Chaim Joel Fetter Sediakan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, Menunggu Uluran Bantuan Tempat Tidur
Pada 2006, ia bersama istri dan beberapa teman dekat mendirikan Yayasan Peduli Anak.
Dwi Astarini - Kamis, 24 April 2025
Kisah Chaim Joel Fetter Sediakan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, Menunggu Uluran Bantuan Tempat Tidur
Indonesia
Khatib Salat Jumat Hari ini Diminta Sampaikan Pesan Pelestarian Lingkungan, Jemaah juga Ikut Tanam Pohon
Khatib salat Jumat hari ini diminta untuk menyampaikan pesan pelestarian lingkungan. Jemaah juga diminta untuk menanam pohon.
Soffi Amira - Jumat, 18 April 2025
Khatib Salat Jumat Hari ini Diminta Sampaikan Pesan Pelestarian Lingkungan, Jemaah juga Ikut Tanam Pohon
Indonesia
Udara Jakarta tidak Sehat Buat Kelompok Sensitif, Pemprov Mau Tiru Cara Paris dan Bangkok
Jakarta peringkat 12 kota dengan kualitas udara buruk dunia.
Wisnu Cipto - Selasa, 15 April 2025
Udara Jakarta tidak Sehat Buat Kelompok Sensitif, Pemprov Mau Tiru Cara Paris dan Bangkok
Bagikan