Ramainya Tempat Wisata saat Libur Lebaran Bikin Doni Monardo Was-was


Sejumlah wisatawan mengunjungi objek wisata pantai di Kabupaten Garut, Sabtu (15/5/2021). (ANTARA/HO-Warga)
MerahPutih.com - Ramainya sejumlah tempat wisata saat libur Lebaran seolah menuai kekhawatiran bakal adanya gelombang baru COVID-19 di Tanah Air
Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo mengakui tempat wisata di berbagai wilayah di Indonesia nyaris penuh dan membludak.
Baca Juga
"Kami khawatir hal ini bisa menimbulkan masalah baru yakni adanya penularan COVID-19 di lokasi wisata," katanya saat Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nasional secara virtual pada Minggu (16/5).
Secara nasional, kenaikan signifikan masyarakat mulai mengunjungi tempat wisata dimulai sejak Jumat (14/5). Ada 143.130 orang yang dipantau di 21.557 titik wisata, di 163 kabupaten/kota dari 24 provinsi.
Mobilitas orang saat libur Lebaran ke tempat wisata naik sebesar 100,8 persen. Kenaikan mulai terjadi pada saat Jumat-Sabtu (14-15/5) bila dibandingkan dengan hari Jumat dan Sabtu minggu lalu.
Untuk tempat wisata di Jawa Barat saat libur Idul Fitri mengalami kenaikan 90,47 persen orang yang dipantau, bahkan pada Jumat-Sabtu kenaikannya mencapai 236 persen atau 2,3 kali lipat. Selain itu jumlah orang yang ditegur karena abaikan protokol kesehatan sebanyak 82,67 persen.

Di Jawa Timur, libur panjang Idul Fitri meningkat 66,26 persen dan saat libur Jumat Sabtu kemarin naik hingga 116%. Di Jawa Tengah libur Lebaran naik 65,29 persen dan pada Jumat Sabtu meningkat 187 persen.
Yang paling parah adalah Sumatera utara. Libur Idul Fitri tempat wisatanya naik 13 kali lipat, sedangkan saat libur Jumat (14/5) dan Sabtu (15/5) naik hingga 50 kali lipat.
Maka masing-masing pemerintah daerah harus memfokuskan peningkatan kedisiplinan dan juga penegakkan peraturan, terutama di daerah-daerah tempat wisata karena dilihat kecenderungan sangat tinggi saat libur Lebaran.
Doni menegaskan pembukaan kawasan wisata pada libur Lebaran ini harus tetap mematuhi aturan PPKM mikro, salah satunya jumlah pengunjung hanya 50 persen kapasitas tempat wisata.
Karenanya, ia berharap seluruh pengelola tempat wisata bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk mematuhi aturan tersebut. Ia mengharapkan pengelola pariwisata pun bisa kerja sama.
"Karena kalau kasus aktif meningkat otomatis semuanya akan mundur lagi," kata jenderal bintang tiga itu.
Kepala BNPB itu juga meminta pemerintah daerah memiliki inisiatif untuk mengawasi aktivitas di ruang publik, serta meminta masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan.
"Kami betul-betul harapkan bisa terlaksana," ujar Doni.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah menyatakan, berdasarkan laporan pemantauan di lapangan yang dilaporkan secara real time, beberapa tempat wisata cukup penuh dan dipadati pengunjung.
Mulai dari Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Bali, Jawa Tengah dan Lampung.
"Begitu juga kondisi di mal, restoran dan kedai atau warung yang dipadati masyarakat Jawa Tengah, Sumatera Barat, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur dan Sumatera Utara," jelasnya. (Knu)
Baca Juga
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
