Rachmat Gobel Optimistis Kebangkitan Pelaku Industri


Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel (kiri) berjabat tangan dengan Mendag Thomas Lembong (kanan) usai sertijab di Kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (12/8). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
MerahPutih Bisnis - Penguatan rupiah dalam empat hari terakhir disambut positif pelaku usaha. Keterpurukan rupiah disusul dengan penguatan rupiah tersebut bisa menjadi momentum kebangkitan industri dalam negeri.
"Saya sangat optimis sekarang merupakan momentum bagi para pelaku industri dalam negeri untuk bangkit," tegas Mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dalam acara Panasonic Gathering Ultah ke-55 Tahun, di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, (11/10).
Bos Panasonic itu menjelaskan, cara yang dapat dilakukan pelaku usaha untuk membangkitkan industri nasional yakni melalui pemberdayaan kemampuan lokal yang dimiliki. Selain itu kata Rachmat, para pelaku usaha juga harus berkomitmen kuat untuk membangun industri yang selama ini sudah baik dijalankan.
"Saat ini, perekonomian di negara kita sedang mengalami cobaan eksternal maupun internal. Tapi untuk menghadapi kendala kita harus menghadapinya dengan semangat dan optimisme untuk bangkit. Begitu pula dengan komitmen mitra usaha yang terus terjaga dan harmonis," pungkasnya. (rfd)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

Langkah BI Stabilkan Rupiah di Tengah Ketegangan Aksi Demo

Pedagang Tolak Transaksi Uang Logam Rp 100 dan Rp 200 Bisa Dipidana, BI Sebut Hukumannya 1 Tahun Bui

Kebijakan Bank Sentral AS Bikin Rupiah Melemah, Tarif Trump Bakal Dorong Inflasi

Rupiah Melemah Imbas Penerapan Tarif Produk Indonesia 32 Persen Oleh Trump

Rupiah Menguat Didukung Sentimen Gencatan Senjata Israel dan Iran, Tapi Bakal Sulit di Bawah Rp 16.200 Per Dolar Amerika

Panasnya Konflik Iran-Israel Ancam Kantong Rakyat Indonesia, Rupiah Bisa Babak Belur?

Pelemahan Rupiah Ditahan Keputusan BI Pertahankan Suku Bunga

Sri Mulyani Akui Rupiah Terkena Imbas Kebijakan Tarif Trump, Fundamental Diklaim Kuat
