Rabies Intai Korban Kebakaran Hutan, Apa Hubungannya?

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Selasa, 17 September 2019
Rabies Intai Korban Kebakaran Hutan, Apa Hubungannya?

Ilustrasi Karhutla (ANTARA FOTO/Rahmad)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Dokter spesialis anak Tubagus Rahmat Sentika meminta masyarakat korban kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan dan Sumatera mewaspadai ancaman rabies. Lalu, apa hubungan bencana asap pekat yang kerap memicu penyakit pernafasan dengan rabies yang biasa disebabkan gigitan anjing gila?

"Saat kabut asap perlu diwaspadai penyebaran rabies melalui gigitan anjing. Banyak kebun sawit yang dijaga anjing dan saat kabut asap, kepanasan mungkin hingga masuk ke kampung-kampung dan menggigit warga," kata Tubagus Rahmat, saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (17/9).

Baca Juga:

Data Kebakaran Hutan dan Lahan Versi BNPB

rabies
Ilustrasi Anjing rabies (Foto: Telegraph)

Rahmat menjelaskan pernah menemui kasus rabies saat terlibat di dalam penanganan kebakaran lahan sawit di Bengkulu, Jambi, hingga Riau beberapa waktu lalu. Kasus rabies juga pernah terjadi di Kalimantan Tengah.

"Jadi tolong diperhatikan selain infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), yang perlu diwaspadai adalah rabies terutama yang berada tak jauh dari perkebunan sawit. Di Pekanbaru, Kampar, Pelalawan banyak perkebunan sawit," tutur dia, dikutip Antara.

5 Fakta Penting yang Harus Kamu Ketahui Tentang Rabies
Segera larikan ke dokter jika terkena gigitan anjing gila. (Foto: Carson City Health and Human Services)

Oleh karena itu, Rahmat meminta masyarakat untuk mewaspadai gigitan anjing karena dikhawatirkan meningkat menjadi rabies. Bahkan, dia menyebut pada 2015 kasus gigitan anjing mencapai 800 kasus.

"Hati-hati yang rabies. Dinas Kesehatan setempat mohon diperhatikan untuk menyiapkan serum antirabies," tutup dokter yang pernah menjadi Ketua Komite Nasional Penanggulangan Zoonosis (Komzon) itu.

Baca Juga:

Tinjau Langsung Lokasi Kebakaran Hutan, Presiden Jokowi Semprot Pemda Riau

Serum antirabies harganya cukup mahal dan waktu keduluwarsanya pendek. Biasanya hanya ada 10 hingga 20 serum antirabies. Dinas Kesehatan kabupaten/kota perlu mempersiapkan serum itu karena biasanya kasus rabies meningkat saat kabut asap karhutla. Tak hanya itu, aparat keamanan juga perlu untuk melakukan operasi penangkapan anjing liar di kawasan bencana Karhutla untuk mengendalikan ancaman rabies. (*)

Baca Juga:

Segala Upaya Dikerahkan Atasi Karhutla, Jokowi: Ritualnya Sudah Kita Lakukan

#Rabies #Kebakaran Hutan
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Cegah Rabies, Pemkot Solo Sediakan 1.100 Kuota Vaksin Gratis
Memberikan perlindungan tidak hanya bagi hewan, tetapi juga bagi pemiliknya dan seluruh warga Solo dari potensi penyebaran rabies.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Cegah Rabies, Pemkot Solo Sediakan 1.100 Kuota Vaksin Gratis
Dunia
Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara
Sebagian besar Eropa Selatan masih berisiko tinggi akibat cuaca panas dan kering.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara
Dunia
Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius
Peringatan panas ekstrem dikeluarkan di beberapa wilayah Italia, Prancis, Spanyol, Portugal, dan Balkan.
Dwi Astarini - Rabu, 13 Agustus 2025
Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius
Indonesia
Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta
Efisiensi dilakukan dengan mengombinasikan operasi modifikasi cuaca dan water bombing menggunakan helikopter atau pesawat berkapasitas lebih kecil ketika titik api masih sedikit.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta
Dunia
Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris
Kebakaran telah meluas hingga lebih dari 13.000 hektare.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
 Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris
Indonesia
Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
Semua kembali lagi ke masyarakat, bagaimana teknologi itu digunakan oleh masyarakat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 06 Agustus 2025
Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
Indonesia
Buka Lahan dengan Cara Membakar Kini Dilarang, Pemerintah: Gunakan Teknologi yang Modern
Membuka lahan dengan cara membakar tidak bisa dibenarkan karena berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Buka Lahan dengan Cara Membakar Kini Dilarang, Pemerintah: Gunakan Teknologi yang Modern
Indonesia
Titik Panas di Kaltim Meningkat, Rata-Rata Harian di Atas 100 Titik
Dalam informasi titik panas selalu disebutkan tingkat kepercayaan sedang dengan angka 7 maupun kepercayaan tinggi dengan angka 8.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Juli 2025
Titik Panas di Kaltim Meningkat, Rata-Rata Harian di Atas 100 Titik
Indonesia
Karhutla Sekitar Bandara Singkawang Jadi Lautan Api, Lahan 100 Hektar Ludes Terbakar
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sekitar Bandara Singkawang Kalimantan Barat terus meluas semakin sulit dikendalikan
Wisnu Cipto - Rabu, 30 Juli 2025
Karhutla Sekitar Bandara Singkawang Jadi Lautan Api, Lahan 100 Hektar Ludes Terbakar
Indonesia
Karhutla Kian Merajalela, DPR Desak Pemerintah Lakukan Ini Demi Selamatkan Indonesia
Rina juga menyoroti alokasi anggaran pada Ditjen Penegakan Hukum Kementerian Kehutanan untuk prasarana, sarana, dan pelibatan masyarakat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 30 Juli 2025
Karhutla Kian Merajalela, DPR Desak Pemerintah Lakukan Ini Demi Selamatkan Indonesia
Bagikan