Kesehatan Mental

Putus Hubungan sama Media Sosial, Berani Dong

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 25 November 2020
Putus Hubungan sama Media Sosial, Berani Dong

Butuh niat dan tekad untuk lepas dari adiksi media sosial. (foto: Thrive global)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DI masa pandemi ini, hidup semua orang seperti berpindah ke dunia digital. Mulai dari sekolah, bekerja, belajar, belanja, hingga bergaul, semuanya dilakukan di ranah digital. Jadi tidak mengherankan jika hal pertama kali kamu raih saat terbangun di pagi hari ialah ponsel pintar. Mengecek surat elektronik hingga melirik media sosial seperti jadi keharusan di rutinitas pagi.

Hal itu jadi bukti nyata betapa dunia digital telah menjadi pusat hidup banyak orang. Bahkan, dalam taraf yang ekstrem, banyak yang terkena adiksi digital.

BACA JUGA:

Waspadai Toxic Productivity Muncul di Masa Pandemi

Adiksi digital merupakan suatu yang nyata. Ketergantungan berlebih pada gawai bisa berakibat buruk bagi kehidupan sosial, mental, hingga kesehatan seseorang. Saat adiksi sudah amat merugikan, inilah saatnya kamu melakukan detoks digital. Apa itu?

Detoks digital adalah sebuah periode waktu sementara untuk sepenuhnya tak terhubung dengan alat-alat digital. Tujuannya, untuk fokus pada interaksi sosial, mengurangi stres, dan hadir sepenuhnya di dunia nyata.

offline
Percaya deh, memutuskan diri dari dunia maya membawa banyak dampak positif. (foto: pixabay/khaase)

Istilah detoks digital pertama kali diperkenalkan lewat Oxford English Dictionary di 2013, enam tahun setelah peluncuran pertama iPhone. Kehadiran ponsel pintar tersebut memang benar-benar telah mengubah pola hidup manusia.

Tak hanya itu, kehadiran iPhone merevolusi pemakaian ponsel pintar. Namun, hal itu tak selamanya berdampak positif. Perubahan yang terlalu cepat, perpindahan dari dunia nyata ke interaksi maya telah menyeret banyak orang ke dalam keadaan adiksi.

Tak sedikit studi yang menemukan bahwa adiksi terhadap ponsel pintar bisa mengarah ke gangguan kejiwaan, bahkan hingga nomofobia. Ketakutan berlebih saat berjauhan dari ponsel itu membuat seseorang secara konstan selalu mengecek keberadaan ponselnya.

Ada pula mereka yang selalu kehilangan fokus saat bekerja demi mengecek notifikasi meski hanya beberapa detik. Lebih jauh, adiksi digital bahkan memaksa kamu untuk ikut dalam budaya selalu 'on'. Hal itu membuat kamu tak mau ketinggalan dalam segala hal terkini di dunia maya.

FOMO demikian istilahnya. Fear of missing out atau takut ketinggalan tren menjadi penanda bahwa adiksi digital memaksa kamu untuk selalu berusaha mengikuti hal-hal terkini di dunia maya alih-alih interaksi di dunia nyata.

media sosial
Adiksi media sosial bisa mencuri hidupmu. (Foto: pixabay/colinoob)

Kelekatan pada gawai juga membuatmu kurang tidur. Cahaya biru dari layar ponsel akan membuat produksi melatonin terhambat. Akibatnya, kualitas tidur pun berkurang. Jika sudah demikian, jangan harap kau bisa punya fokus yang prima dan kemampuan mengolah informasi yang mumpuni.

Seperti dilansir It's Time to Log Off--sebuah platform untuk terlepas dari adiksi digital--detoks digital dengan mengatur waktu penggunaan gawai ataupun membatas penggunaannya akan berdampak besar bagi hidup kamu. Tambahan waktu tidur ialah salah satu impak positif detoks digital. Peningkatan fokus sebagai hasil dari istirahat yang cukup bisa kamu dapatkan dari detoks digital yang kamu jalankan.

Cara terbaik untuk melakukan detoks digital ialah memutuskan sepenuhnya koneksimu ke dunia digital dalam waktu tertentu. Selain itu, kamu perlu menetapkan batas-batasan tertentu untuk penggunaan gawai secara harian.

Platform detoks digital tersebut juga menyarankan kamu untuk menerapkan diet digital dengan perhitungan 5:2. Artinya, kamu bisa menggunakan gawai selama 5 hari dengan efektif, lalu 2 hari tanpa gawai sama sekali.

Berani coba?(dwi)

#Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Olahraga
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Raphael Varane mengaku dirinya mengalami depresi saat masih membela Real Madrid. Ia menceritakan itu saat wawancara bersama Le Monde.
Soffi Amira - Rabu, 03 Desember 2025
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Bagikan