Putin Tahan Ribuan Orang Karena Tolak Mobilisasi


Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan lewat konferensi video bersama dengan CEO Gazprom Alexei Miller. Biro Pers dan Informasi Kepresiden Rusia/www.kremlin.ru
MerahPutih.com - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani amendemen yang memberlakukan hukuman lebih berat bagi desersi dan penghindaran wajib militer.
Orang yang menolak wajib militer, desersi dari militer, melanggar atau menolak perintah akan dihukum penjara hingga 15 tahun. Amendemen ini berlaku selama masa perang, keadaan darurat militer, dan mobilisasi.
Baca Juga:
Putin Umumkan Mobilisasi 300.000 Militer ke Ukraina
Dikabarkan, saat ini Militer Rusia menghadapi kekurangan personel yang serius serta semangat yang melemah karena sejumlah tentara menolak bertempur di Ukraina.
Dilansir NHK, Sebuah kelompok hak asasi manusia Rusia mengatakan lebih dari 2.000 pengunjuk rasa yang menolak mobilisasi tentara cadangan telah ditahan sejak Rabu (21/9).
Dalam sebuah video yang dirilis pada Sabtu (24/9), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan mobilisasi itu sebagai moblisasi kriminal.
"lebih baik menyerah ditahan Ukraina daripada dibunuh oleh serangan senjata Ukraina, yaitu serangan yang adil, karena Ukraina mempertahankan diri sendiri dalam perang ini," katanya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyinggung apa yang disebut referendum yang dilakukan kubu pro-Rusia di wilayah timur dan selatan yang diduduki Rusia.
Setelah berpidato di Sidang Umum PBB pada Sabtu, Lavrov mengatakan, akan menghormati hasil referendum tersebut, mengindikasikan bahwa Rusia akan menganeksasi wilayah tersebut.
Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi setelah pasukan Rusia menghadapi serangan balasan di Ukraina timur dan selatan.
Warga sipil tengah direkrut menjadi tentara di penjuru Rusia. Media independen negara itu mengatakan, satu juta orang mungkin dimobilisasi, jauh lebih besar dibandingkan 300.000 yang diindikasikan oleh kementerian pertahanan.
Baca Juga:
Putin Ingin Segera Akhiri Perang, Ukraina Beri Respons Berbeda
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Wakil Ketua MPR Dukung Pemerintah Siapkan Tentara Perdamaian ke Gaza

Ribuan Orang Kembali ke Rumah di Jalur Gaza, Pasukan AS Pantau Pelaksanaan Gencatan Sejata

Gencatan Senjata Mulai Berlaku, Ribuan Pengungsi Palestina Kembali ke Gaza

DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia

Global Sumud Flotilla Berada 570 Kilometer Dari Gaza, Tidak Bakal Berhenti Sampai Pengepungan Dipatahkan

[HOAKS atau FAKTA] : Persiapan Perang Lawan Indonesia dan Rusia, Israel Minta Bantuan ke NATO
![[HOAKS atau FAKTA] : Persiapan Perang Lawan Indonesia dan Rusia, Israel Minta Bantuan ke NATO](https://img.merahputih.com/media/57/3c/29/573c292140583f08ff492285146133df_182x135.png)
Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah

Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar

Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah
