Putin Umumkan Mobilisasi 300.000 Militer ke Ukraina
Arsip - Kendaraan militer yang hancur terlihat selama konflik Ukraina-Rusia di kota Rubizhne, wilayah Luhansk, Ukraina, 1 Juni 2022. ANTARA/REUTERS/Alexander Ermochenko/as
MerahPutih.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer Rusia secara parsial, Rabu (21/9).
Dilansir dari Reuters, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menyatakan Rusia akan menyusun 300.000 pasukan cadangan untuk mendukung invasi militer di Ukraina.
Baca Juga:
Putin Ingin Segera Akhiri Perang, Ukraina Beri Respons Berbeda
Dalam pidatonya, Shoigu mengatakan selama enam bulan perang dengan Ukraina, 5.397 tentara Rusia telah tewas. Sementara menurut Putin, dibutuhkan tenaga tambahan untuk memenangkan perang tak hanya melawan Ukraina tetapi juga negara-negara Barat.
Shoigu menepis pernyataan Kyiv dan Barat bahwa Rusia telah menderita kerugian besar dalam tujuh bulan terakhir. Dia mengatakan 90 persen tentara Rusia yang terluka telah kembali ke garis depan.
Ini adalah pertama kalinya Rusia memberikan angka kematian resmi sejak 25 Maret 2022. Saat itu Rusia mengklaim prajuritnya yang tewas adalah 1.351 orang.
Pentagon AS mengatakan pada Agustus bahwa mereka yakin antara 70.000 dan 80.000 personel Rusia telah tewas atau terluka. Pada Juli diperkirakan jumlah korban tewas Rusia 15.000 orang. Shoigu mengatakan Rusia memiliki 25 juta pejuang potensial.
Baca Juga:
Keputusan yang diterbitkan di situs web Kremlin mengatakan bahwa mobilisasi militer Rusia hanya akan berlaku untuk pasukan cadangan dengan pengalaman militer sebelumnya.
Kremlin mengatakan pada hari Rabu bahwa pemerintah Rusia akan mengumumkan segera kategori warga yang akan dibebaskan dari mobilisasi pasukan cadangan dengan pengalaman militer untuk bertugas di Ukraina.
Saat berbicara kepada wartawan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak mengomentari kemungkinan penutupan perbatasan untuk mencegah warga menghindari panggilan wajib militer.
Shoigu mengatakan sekitar 300.000 orang yang akan ikut dalam mobilisasi militer akan diberikan pelatihan tambahan sebelum dikerahkan ke Ukraina. Rusia tidak akan menyertakan siswa atau mereka yang hanya bertugas sebagai wajib militer.
Shoigu mengatakan mobilisasi akan membantu Rusia mengkonsolidasikan wilayah yang dikuasainya di dekat perbatasan Ukraina. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Tidak Percaya Komitmen Putin, Uni Eropa Sepakat Perkuat Pertahanan di Ukraina
Rusia Kirim Pesan Duka Cita Atas Banjir Sumatra, Putin: Kami Bersama Rakyat Indonesia
Mengejutkan! Tes Kebohongan Mudryk Lolos, Masa Depan di Chelsea Terbuka?
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Thailand Bakal Bersihkan Ranjau Darat di Perbatasan Kamboja, Negara ASEAN Diminta Memantau
Donald Trump Jadi Penengah Ketegangan Kamboja dan Thailand
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik