Putin dan Xi Jinping Bertemu di Uzbekistan
Presiden China Xi Jinping. ANTARA/Reuters/Carlos Garcia Rawlins/tm/aa)
MerahPutih.com - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping melakukan pertemuan bilateral. Pertemuan digelar di sela Shanghai Cooperation Organisation (SCO) yang digelar di Kota Samarkand, Uzbekistan, pada 15-16 September.
Pertemuan tersebut, menjadi pertemuan perdana kedua pemimpin semenjak invasi Rusia ke Ukraina. Tiongkok saat ini menjadi penyokong utama kremlin setelah dijauhi berbagai negara terutama Uni Eropa dan Amerika Serikat dan sekutunya.
Baca Juga:
Xi Jinping Ucapkan Selamat pada Raja Charles III
Perjalanan Xi Jinping ke Uzbekistan (dan Kazakhstan) adalah perjalanan ke luar negeri pertamanya setelah pandemi Covid-19 bermula pada 2020.
Kunjungan itu tepat sebelum Kongres Nasional Partai Komunis China (PKC) ke-20 digelar pada 16 Oktober, saat Xi diperkirakan akan terpilih kembali untuk masa jabatan ketiga - yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Media pemerintah Tiongkok belum merilis rincian lebih jauh tentang pertemuan dengan Putin.
Sementara Kremlin menegaskan pertemuan dengan pemimpin China sebagai sangat penting. Putin menyampaikan terima kasih kepada pemimpin Tiongkok atas sikap yang diambil dalam masalah Ukraina.
"Usaha-usaha untuk menciptakan kutub tunggal di dunia berantakan dan sebenarnya tidak diterima oleh hampir semua negara di planet ini. Kami sangat menghargai posisi seimbang, yang diambil sahabat kami, China, terkait dengan krisis Ukraina," kata Presiden Putin dikutip BBC.
Baca Juga:
Xi Jinping Puji Kiprah Ratu Elizabeth II dalam Hubungan Inggris-Tiongkok
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Tidak Percaya Komitmen Putin, Uni Eropa Sepakat Perkuat Pertahanan di Ukraina
Rusia Kirim Pesan Duka Cita Atas Banjir Sumatra, Putin: Kami Bersama Rakyat Indonesia
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Thailand Bakal Bersihkan Ranjau Darat di Perbatasan Kamboja, Negara ASEAN Diminta Memantau
Donald Trump Jadi Penengah Ketegangan Kamboja dan Thailand
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya