Relasi

Pupuk Tanggung Jawab Anak-Anak Sejak Dini

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 10 Juli 2018
Pupuk Tanggung Jawab Anak-Anak Sejak Dini

Ajarkan anak-anak tanggung jawab untuk bekalnya di masa depan. (Foto: Pexels/Pixabay)

Ukuran:
14
Audio:

TENTUNYA Sebagai orangtua pasti ingin anak tumbuh menjadi pribadi yang penuh tanggung jawab. Untuk itu rasa tanggung jawab dalam diri anak-anak harus dipupuk sejak dini.

Pernyataan Roger W. McIntire dari University of Maryland yang dimuat laman Go Dok, mengemukakan bahwa untuk memupuk tanggung jawab pada diri anak, banyak cara yang dapat ditempuh oleh para orang tua. Salah satunya adalah dengan menawarkan pada anak-anak untuk membantu pekerjaan rumah tangga yang ringan dan sesuai dengan usianya.

Berikut tugas rumah yang disesuaikan dengan usia.

1. Umur 2-3 tahun

Kok kesannya terlalu dini ya? Namun orangtua tetap dapat memulai menanamkan rasa tanggung jawab pada anak dengan mengajak ia melakukan kegiatan ringan. Seperti membersihkan tumpahan makanan atau minumannya sendiri, membuang bungkus makanan ke tempat sampah, hingga belajar menyimpan mainannya secara mandiri.

anak-anak
Ajarkan anak-anak untuk kembali menyimpan mainannya pada tempatnya. (Foto: Pexels/freestock.org)

2. Umur 4-5 tahun

Beberapa pekerjaan, seperti memberi makan peliharaan, menyimpan pakaian kotor pada tempatnya, menyusun peralatan makan, serta menyiram tanaman dapat orangtua berikan pada anak. Anak malas melakukan tugasnya? Maka gunakan teknik persuasif agar buah hati merasa dibutuhkan di tengah-tengah keluarga.

3. Umur 6-7 tahun

Pada usia ini orangtua bisa mengajarkan anak tanggung jawab seperti menyiapkan makan siang, memasang sprei pada tempat tidur, menyimpan barang belanjaan atau mengumpulkan sampah dan membuangnya. Ingat! Hindari kebiasaan menuntut anak untuk mengerjakan tugasnya dengan sempurna. Sebaliknya, awasi dan bantulah anak agar ia tahu cara seperti apa yang benar dan tepat.

4. Umur 8-9 tahun

Agar anak mengerjakan tugasnya dengan senang hati, maka sudah menjadi tugas orangtua untuk membuat suasana di rumah menjadi senyaman mungkin. Sebelum mengarahkan anak untuk membantu menyiapkan makanan, membereskan meja, mencuci piring, atau melipat dan menyimpan pakaian. Orangtua dapat mengajak ia untuk bersenandung bersama atau mengadakan kompetisi sederhana antar anggota keluarga.

anak-anak
Kenalkanlah anak-anak dengan tugas rumah sesuai usianya. (Foto: Pixabay/sathyatripodi)

5. Umur 10-12 tahun

Pada anak usia ini, orangtua mulai mengarahkan anak pada pekerjaan rumah yang agak sulit. Seperti mencuci panci dan wajan, menyapu, mengepel, membersihkan kamar mandi, hingga membersihkan kendaraan. Namun pekerjaan yang diberikan harus satu persatu, jangan bebarengan. Biarkan anak-anak memilih dan menggilir beberapa pekerjaan berdasarkan jadwal yang ia buat sendiri.

6. Umur 13 ke atas

Memasuki usia remaja, orangtua harus sudah bisa dan memahami pekerjaan rumah tangga yang biasa orangtua lakukan. Misalnya, tugaskan ia untuk menjaga saudara yang lebih kecil, membantu menyiapkan makan malam, bahkan berbelanja.

Harus diakui bahwa mengajarkan anak-anak rasa tanggung jawab tidaklah mudah, namun bukan merupakan hal yang mustahil. Agar tips di atas bekerja secara efektif, jangan lupa untuk berikan anak pujian atau ucapan terimkasih. Tujuannya tidak lain agar ia merasa dihargai. (psr)

#Anak-anak #Keharmonisan Rumah Tangga
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Lifestyle
IDAI Ungkap Manfaat Diet Tinggi Protein-Lemak untuk Atasi Peradangan dan Penyakit Degeneratif
Piprim juga menganjurkan diet ini untuk anak sehat guna meminimalkan asupan karbohidrat berlebih yang menjadi cikal bakal berbagai penyakit modern
Angga Yudha Pratama - Kamis, 29 Mei 2025
IDAI Ungkap Manfaat Diet Tinggi Protein-Lemak untuk Atasi Peradangan dan Penyakit Degeneratif
Indonesia
Pembakaran 13 Rumah karena Game, DPR Minta Kebijakan Ruang Digital Anak Diperkuat
Tragedi ini sebagai sinyal yang menunjukkan lemahnya perlindungan terhadap anak dari terpaan konten digital destruktif.
Angga Yudha Pratama - Jumat, 09 Mei 2025
Pembakaran 13 Rumah karena Game, DPR Minta Kebijakan Ruang Digital Anak Diperkuat
Berita Foto
Kolaborasi Cow Play Cow Moo Bersama Carstensz Mall Tebarkan Semangat Berbagi
Anak-anak dari Panti Asuhan PYI Yatim dan Zakat Graha Raya berain wahana Paw Patrol Adventure Bay Bounce, Cartensz Mall, Gading Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (10/4/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 10 April 2025
Kolaborasi Cow Play Cow Moo Bersama Carstensz Mall Tebarkan Semangat Berbagi
Fun
Ruang Baru, Sumber Inspirasi Anak-anak SOS Children's Village untuk Raih Harapan
Harapan kecil untuk anak-anak SOS Children's Village.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 22 Maret 2025
Ruang Baru, Sumber Inspirasi Anak-anak SOS Children's Village untuk Raih Harapan
Fun
Mengapa Anak Menjadi Posesif? Ini Penjelasan Psikologisnya
Anak posesif menunjukan perilaku ingin memiliki ibu sepenuhnya.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 14 Februari 2025
Mengapa Anak Menjadi Posesif? Ini Penjelasan Psikologisnya
Berita Foto
Mengintip Aktivitas Anak-anak Main Skateboard Manfaatkan Trotoar Jakarta
Aktivitas anak-anak bermain Skateboard di Trotoar Kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Minggu (5/1/2025).
Didik Setiawan - Minggu, 05 Januari 2025
Mengintip Aktivitas Anak-anak Main Skateboard Manfaatkan Trotoar Jakarta
Dunia
Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Media Sosial
Australia larang anak di bawah 16 tahun main media sosial. Hal itu demi mengekang dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental anak-anak.
Soffi Amira - Sabtu, 30 November 2024
Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Media Sosial
Lifestyle
Ingin Dampingi si Kecil Main di Laboratorium Chaos Lab? Sediakan Dana Segini
Chaos Lab bertujuan untuk menumbuhkan minat anak-anak terhadap sains
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 23 November 2024
Ingin Dampingi si Kecil Main di Laboratorium Chaos Lab? Sediakan Dana Segini
Bagikan