Punya Lahan Garam Terbesar Kedua di Indonesia, NTT Butuh Investor
Petani Garam (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
MerahPutih.Com - Tambak garam di provinsi Nusa Tenggara Timur tercatat sebagai terbesar kedua di Indonesia. Lebih dari 15 dari 23 kabupaten di NTT memiliki tambak garam beryodium.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Timur Obaldus Toda, potensi garam tersebar di daerah-daerah yang berada di pesisir pantai seperti Sabu Raijua, Kupang, Ende, Timor Tengah Utara, Alor, Sumba Timur, Manggarai, Nagekeo, Rote Ndao, Sikka, Lembata, Belu dan Malaka.
Pengembangan tambak garam itu menurut Obaldus Toda butuh investasi besar.
.”Dari total kabupaten berpotensi garam hingga saat ini baru dua investor yang menngembangkan potensi garam yakni PT Garam yang beroperasi di Desa Bipolo, Kabupaten Kupang dengan nilai investasi awal Rp4,5 miliar dari target Rp10 miliar, kata Obaldus Toda di Kupang, Selasa (15/8).
Padahal sampai semester I 2017, luas tambak garam baru mencapai 343,6 hektare tersebar di tujuh kabupaten dengan produksi per tahun mencapai 7,883,52 ton. Tujuh kabupaten tersebut meliputi Kabupaten Kupang, Ende, Timor Tengah Utara, Alor, Sumba Timur, Manggarai, dan Nagekeo.
Saat ini juga katanya berbagai cara ditempuh untuk mendorong warga setempat dari kabupaten yang memiliki potensi garam untuk mengembangkan industri garam rakyat dengan teknologi geomembran.
"Kami melatih kelompok masyarakat untuk mengolah garam mentah menjadi garam beryodium, minimal untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.
Lokasi pengembangan garam rakyat terdapat di sembilan kabupaten masing-masing seluas 0,5 hektare.
"Kami melatih kelompok masyarakat untuk mengolah garam mentah menjadi garam beryodium, minimal untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.
Pengembangan garam dengan teknologi geomembran antara lain di Kupang, Rote Ndao, Alor, Sikka, dan Lembata. Sedangkan di Kabupaten Sabu Raijua pengembangan garam dengan tekonologi geomembaran sudah mencapai 200 ha.
Pada sisi lain katanya NTT memberikan kesempatan kepada investor dari manapun yang berminat untuk menanamkan modalnya untuk pengembangan potensi garam di daerah ini.
"Kami persilahkan pengusaha dan investor dalam dan luar negeri untuk mengelola dan mengembangkan potensi garam yang ada di NTT yang mencapai ratusan ribu hektare," katanya.(*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Janji Impor Garam Berhenti di 2027, Sudah Bisa Produksi Dalam Negeri
Kunjungan ke Taman Nasional Komodo Akan Dibatasi 1.000 Orang Per Hari, Sosialisasi dan Simulasi Dilakukan Oktober-Desember 2025
Gunung Lewotobi Laki-laki 3 Kali Erupsi hingga Selasa, 23 September Siang, Tinggi Letusan Sampai 1.500 Meter
Warga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga Timbulkan Bencana Hidrometeorologi
215 Siswa di NTT Keracunan, DPR Desak Aparat Usut Kelalaian Penyedia Makan Bergizi Gratis
Ketua Komisi VI DPR Soroti Janji Menteri KKP Stop Impor Garam Akhir 2027
Indonesia Setop Impor Garam 2027, Itu Janji Menteri KKP ke Prabowo
Pemerintah Kembali Impor Garam, Begini Kondisi Stok
Cristiano Ronaldo Batal ke Kupang NTT Rabu Ini
Polda NTT Belum Terima Surat Permintaan Pengamanan dari Yayasan Pengundang Cristiano Ronaldo