Warga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga Timbulkan Bencana Hidrometeorologi
Hujan mengguyur Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). (ANTARA/Gecio Viana)
MerahPutih.com - Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor.
Hal ini tidak lepas dari prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), di mana NTT masih akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
"Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek, Rabu (10/9).
"Selain itu, karena saat ini masih musim kemarau dan masih berpotensi terjadi angin kencang, oleh sebab itu masyarakat juga perlu mengantisipasi angin kencang yang bisa mengakibatkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan," katanya dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir ini terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat hampir di seluruh wilayah NTT. Meski wilayah NTT masih berada pada musim kemarau.
Baca juga:
Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat hampir di seluruh wilayah NTT tersebut terjadi karena Gelombang Rossby Ekuator aktif dan melintasi wilayah NTT ditambah dengan melemahnya Angin Monsun Timur dan suhu muka laut di sekitar wilayah NTT yang masih tinggi.
"Bahkan di Kabupaten Ngada dan Nagekeo hujan pada tanggal 8 September 2024 masuk dalam kategori hujan ekstrem," ujarnya.
Ia menambahkan, kondisi hujan di NTT masih berlangsung dalam pekan ini dan setelah itu akan kembali normal.
Lebih lanjut, BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca wilayah di NTT di mana pada tanggal 11 September 2025 Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur dan Ngada berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang berdurasi singkat.
"Kabupaten Sabu Raijua pada 11 September 2025 berpotensi angin kencang," ujarnya.
Lebih lanjut, pada tanggal 12 September 2025 terdapat empat wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, dan Sabu Raijua.
"Waspada angin kencang yang sifatnya kering yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT," katanya. (*)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Bibit Siklon Tropis 93S: Lokasi, Kecepatan Angin, dan Dampaknya di Indonesia
Prabowo Janji Kawal Pemulihan Aceh Tamiang, Anak-Anak Harus Cepat Kembali Sekolah
Pulang dari Rusia, Prabowo Langsung Terbang ke Medan Cek Bencana di Sumatera
[HOAKS atau FAKTA]: Dikepung Siklon 97s, Badai Besar dan Hujan Ekstrem bakal Terjadi di Pulau Jawa
Dua 'Monster Langit' TNI AU Angkut 18 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Sumatera, Super Hercules Beraksi Tumpas Keterisolasian
Mayoritas Kota di Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan pada Kamis 11 Desember 2025
DPR Desak BMKG Lakukan Pembenahan Total untuk Kirim Peringatan Dini Sampai ke Pelosok
TNI Klaim Pengungsi Korban Bencana di Sumatera Mulai Berkurang, Bantuan Tetap Gaspol
Hujan Deras Berpotensi Terjadi di Sejumlah Wilayah Indonesia, Rabu (10/12), BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem
2025, Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah