Punya Bonus Demografi, Indonesia Tetap Kesulitan Cari Talenta Digital


Presiden Joko Widodo saat berbincang dengan talenta teknologi Indonesia yang berkarier di perusahaan teknologi global, Sea Group, induk perusahaan Shopee. (ANTARA/HO)
MerahPutih.com - Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2030, di mana sekitar 60 persen dari total populasi berada di rentang usia produktif. Bonus demografi yang akan melanda Indonesia ini, menjadi salah satu tantangan yang akan dihadapi dalam mengembangkan ekonomi digital di dalam negeri.
"Dengan potensi ekonomi digital yang sangat besar, bukan berarti tanpa tantangan. Dalam hal penyiapan talenta digital," Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin di Jakarta, Selasa (2/3).
Baca Juga:
Hadiri Munas II Himpuni, Menko PMK Muhadjir Singgung Kunci Hadapi Bonus Demografi
Ia menegaskan, Indonesia masih menghadapi masalah antara lain bonus demografi yang apabila tidak disertai peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) justru akan jadi bumerang bagi perekonomian Indonesia.
Rudy melanjutkan, kemampuan digital SDM Tanah Air masih terbilang cukup rendah. Pasalnya, angkatan kerja masih didominasi oleh low skill worker, di mana 56 persen di antaranya berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke bawah.
"Akibatnya, keterampilan digital tenaga kerja juga terbatas. Hal tersebut juga menyebabkan sekitar 23 juta pekerja di Indonesia akan rentan digeser oleh otomatisasi," ujar Rudy.

Secara nasional, digital competitiveness index atau indeks daya saing digital di Indonesia berada di peringkat 56 dari 63 negara. Tetapi, pemerintah mencoba melakukan upaya peningkatan kapasitas tenaga kerja melalui beberapa program latihan dan pendidikan vokasi.
Adapun upaya dalam jangka menengah panjang, adalah melalui reformasi sistem pendidikan dan pelatihan vokasi, sedangkan dalam jangka pendek hingga menengah adalah melalui program Kartu Prakerja dan Digital Talent Scholarship.
"Oleh karena itu, pemerintah akan terus mendorong swasta untuk dapat berpartisipasi secara aktif khususnya dalam berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasi untuk memenuhi digital talent," ujar Rudy. (Asp)
Baca Juga:
Hadapi Bonus Demografi, Indonesia Kejar Target Turunkan Stunting
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain

Pujian Presiden Prabowo ke Tim Ekonomi dan Menlu Sugiono di Sidang Kabinet, Senang Dengan Capaian Ekonomi

Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen

Pekerja Profesional Bidang TIK Minim, Baru 0,8 Persen Dari Total Angkatan Kerja Nasional.

Politikus Demokrat Minta Presiden Prabowo Contoh Program SBY Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Minta Tak Pedulikan Protes AS, Ekonom Sebut QRIS Jadi Pendorong Ekonomi Digital

AS Kritik QRIS-GPN, Legislator Demokrat Dorong Pemerintah Tegakkan Prinsip Kedaulatan Digital

GMNI Desak Pemerintah Kurangi Instabilitas Politik, Fokus ke Perbaikan Ekonomi dan Kurangi Pengangguran

Sekjen Gerindra Sebut Megawati Ajarkan Prabowo soal Pemulihan Ekonomi
