Puluhan Jenazah Ditemukan, Kultus Agama di Kenya Diselidiki
Polisi menyelidiki kultus agama di Kenya yang meminta jemaatnya kelaparan agar bisa bertemu Yesus. (Pexels/Rene Asmussen)
FANATISME berlebihan terhadap agama di negara Kenya ternyata berujung fatal. Karena tampaknya para jemaat dari Good News International Church di Kota Malindi tak berpikir bahwa iman mereka yang kuat serta kepercayaan mereka yang mendalam terhadap Pastor Paul Mackenzie Nthenge malah membuat mereka kehilangan nyawanya serta keluarganya.
Hal ini terungkap karena ditemukannya puluhan jenazah manusia pada kultus agama di Kenya yang diselidiki oleh pihak yang berwajib.
Baca Juga:
Allodynia, Kondisi Ketika Seseorang Berhenti Konsumsi Alkohol
Terungkapnya kultus Good News International Church ini sebenarnya dimulai pada Maret 2023, ketika Pastor Paul menyerahkan diri ke polisi setelah dua anak mati kelaparan akibat dorongan dari orangtuanya yang merupakan jemaat dari kultus tersebut.
Aksi memaksakan diri untuk lapar ini sebenarnya berdasarkan maklumat dari pastor itu kepada para jemaatnya untuk melakukan ritual kelaparan. Hal ini tampaknya ditaati mereka, karena Paul memberikan dalih bahwa langkah ini dilakukan agar mereka bisa bertemu Yesus.
Tak lama setelah dirinya ditahan, Pastor Paul dibebaskan dengan jaminan senilai 100 ribu shilling Kenyan atau setara dengan Rp11 juta. Namun tak lama setelah itu, sebagaimana dilansir dari The Guardian (22/4) polisi mendapatkan laporan mengenai aksi cuci otak dari pastor itu masih disinyalir disinyalir berlanjut hingga berujung ke penggerebekan ke hutan Shakahola.
Di sana polisi menyelamatkan ada 15 jemaat yang masih melakukan ritual kelaparan dan mereka pun dilarikan ke rumah sakit, sayangnya nyawanya tak terselamatkan.
Baca Juga:
Tak lama setelah itu, tepatnya pada 15 April 2023, polisi akhirnya menangkap pemimpin kultus di Kenya itu.
Saat dilakukan penyelidikan lanjutan, polisi berhasil menemukan kuburan di area hutan Shakola dekat lahan pertanian Pastor Paul dan sejauh ini ada 21 jenazah yang dievakuasi untuk dilakukan autopsi untuk menentukan apakah puluhan jenazah ini merupakan korban dari ritual tersebut atau bukan.
Polisi juga mengungkapkan fakta memilukan. Mengingat salah satu kuburan berisikan jenazah orangtua dengan tiga anaknya yang dikuburkan dalam satu lubang.
Dengan penyelidikan Good News International Church yang dicap sebagai kultus dengan Pastor Paul sebagai pemimpinnya, ia sempat tak mengakui aksinya itu. Dengan berdalih bahwa bahwa gereja tersebut sudah ditutup sejak tahun 2019. (aru)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Menteri Fadli Janjikan Semakin Banyak Revitalisasi Cagar Budaya
Riding Bareng hingga Sharing Session, 'Sowan Nyaman' Rangkul Komunitas Motor Matic
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
Chery J6 Tembus 5.555 Unit, Komunitas First EV Offroad Meriahkan J6 Fest Berhadiah Total Rp 150 Juta
IdeaFest 2025 Angkat Tema '(Cult)ivate the Culture', Ajak Kreator Indonesia Menghidupkan Budaya Lewat Inovasi
Keseruan City Ride di Semarang, Feders Gathering 2025 Ajak Komunitas Motor Matic Jelajahi Kota Lama
Serunya Perayaan HUT ke-2 Brotherhood Cigar Club di Juntos Bar & Grill, Hangat dan Penuh Keakraban!
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
BAIC ORV Club Resmi Berdiri, Siap Perluas Komunitas Off-Road di Indonesia