Puasa di Tengah Pagebluk COVID-19,Ma'ruf Amin Sarankan Umat Ikhlas dan Sabar

Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersepeda statis di kediaman dinas wapres Jakarta, Jumat (27/3/2020). (ANTARA/Asdep Komunikasi dan Informasi Publik (KIP) Setwapres)
Merahputih.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut ibadah puasa pada Ramadhan 1441 Hijriah kali ini merupakan ujian kesabaran bagi bangsa Indonesia. Karena, suasana Ramadan dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 sehingga perilaku dan sifat sabar sangat penting diimplementasikan.
“Ini kita diperlukan untuk bisa bersabar, selain tidak makan, tidak minum," ujar Ma'ruf dalam keteranganya kepada wartawan, Rabu (29/4).
Baca Juga
Ma'ruf mengatakan, saat ini masyarakat diminta untuk tidak keluar rumah, menjaga jarak satu sama lain dan menjaga kebersihan agar tak tertular COVID-19. Hal inilah yang menjadikan puasa kali ini sebagai ujian kesabaran.
Sebab, seluruh pelaksanaan ibadah yang biasanya dilakukan bersama-sama di masjid harus dilakukan di rumah.
"Saya kira ujian puasa sekarang diminta ada penambahan kesabaran, untuk tidak tarawih di luar rumah, tidak berjamaah di masjid di daerah-daerah merah, pusat-pusat penyebaran virus maka tarawih juga ditiadakan, bahkan shalat Jumat juga ditiadakan,” kata dia.
Mantan Ketua MUI ini mengimbau, agar momen ramadan kali ini dapat dijadikan pengingat dan peningkat kesabaran serta keikhlasan seluruh umat Islam untuk menjaga diri dan menghindari bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain.
Tujuannya, agar berpuasa dikerjakan tidak hanya membawa manfaat diri sendiri, namun juga bagi orang lain di sekitarnya.
"Mari kita tingkatkan kesabaran kita, keikhlasan kita, supaya puasa kita itu juga selain mempunyai nilai ibadah tetapi juga mempunyai nilai sosial, nilai menjaga hubungan pergaulan," imbau Ma'ruf.
Seperti diketahui, pemerintah mengumumkan penambahan pada jumlah pasien yang positif terinfeksi virus corona atau COVID-19 pada Selasa (28/4). Hasilnya, saat ini jumlah pasien positif mencapai 9.511 orang.
"Penambahan pada pasien positif sebanyak 415 kasus," kata Juru Bicara Pemerintah khusus penanganan Covid-19, Achmad Yurianto di BNPB, Jakarta, Selasa (28/4).
Yuri mengungkapkan jumlah penambahan 103 pasien menjadi 1.254 yang sembuh. "COVID-19 bisa sembuh dan ini memotovasi kita untuk hidup sehat. Kondisinya bagus dan tak dikhawatirkan menular. Mereka sembuh dan punya kekebalan imunitas yang baik," jelas Yurianto.
Baca Juga
PA 212 Duga Wahyu Setiawan Ikut 'Bermain' Menangkan Jokowi-Ma'ruf Amin
Dan meninggal dunia bertambah 8 orang menjadi 773 papsien yang meninggal. "Kasus kematian ini adalah dari penderita konfirmasi positif covid-19. Optimisme kita perlukan ," ucap dia.
Lalu, orang dalam pemantauan menjadi 213.644 dan pasien dalam pengawasan mencapai 20.428 orang. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Puasa Tasua dan Asyura 2025: Jadwal, Keutamaan, dan Niat Lengkap

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

Mengenal Puasa Hari-Hari Putih Menurut Kalender Hijriah

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
