Proyeksi Serapan Beras Petani Capai 5,48 Juta Ton, Surplus Bisa 2,74 Juta Ton


-Pekerja saat mengangkat beras dari gudang Bulog (HO/Antara)
MerahPutih.com - Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan agar Bulog bisa menyerap hasil gabah petani dengan harga Rp 6.500 per kg. Langkah itu ditetapkan melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Kepbadan) Nomor 14 tahun 2025 dan Kepbadan Nomor 16 Tahun 2025.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa proyeksi padi setara beras pada musim panen Maret 2025, diperkirakan mencapai hingga 5,48 juta ton.
"Saat ini waktunya Bulog untuk menyerap dengan maksimal hasil produksi panen petani dalam negeri. Proyeksi produksi beras kita di Maret ini akan bisa mencapai 5,48 juta ton," kata Arief dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Proyeksi tersebut jika dibandingkan dengan kebutuhan beras untuk konsumsi bulanan secara nasional, maka masih akan ada surplus mencapai 2,74 juta ton di periode Maret.
Baca juga:
Cadangan Beras di Jakarta Cukup Buat 6 Bulan Kedepan, Ramadan Konsumsi Naik 300 Ton Per Hari
Pemerintah berkomitmen memperkuat ketahanan pangan nasional dengan memastikan penyerapan gabah dan beras petani secara optimal bersama Perum Bulog.
"Terlebih puncak panen raya padi diproyeksikan akan dimulai pada Maret ini, sehingga momentum ini harus dioptimalkan untuk penguatan stok cadangan beras pemerintah atau CBP," tuturnya.
Terkait prediksi puncak panen raya padi di Maret 2025, data Badan Pusat Statistik (BPS), puncak panen raya tahun ini akan jatuh pada periode Maret dan April 2025 karena memiliki estimasi produksi beras total mencapai 10,45 juta ton. Proyeksi itu dinilai sebagai produksi paling tinggi dalam tiga tahun terakhir dengan periode yang sama.
"Produksi beras di Maret bisa mencapai 5,48 juta ton, sedangkan menurut Proyeksi Neraca Pangan kebutuhan konsumsi di Maret adalah 2,74 juta ton, sehingga ada surplus 2,74 juta ton," ucapnya.
Sementara produksi April diperkirakan 4,97 juta ton dengan kebutuhan konsumsi 2,54 juta ton. Hal itu bisa membuat surplus hingga di angka 2,43 juta ton. Bahwa realisasi serapan Bulog hingga saat ini masih sekitar 250 ribuan ton.
Hingga 11 Maret, realisasi serapan setara beras oleh Bulog telah menyentuh angka 255 ribu ton atau 8,52 persen dari total target 3 juta ton setara beras.
"Pemerintah menginginkan kecukupan stok beras yang dikelola Bulog harus berasal dari produksi dalam negeri," katanya.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Firman Soebagyo Dukung Bulog 'Naik Kelas' jadi Kementerian, Demi Kuasai Stok Beras Nasional

Wacana Penggabungan Bulog dan Bapanas, Komisi IV DPR: Jangan Sampai Reformasi Kelembagaan Justru Menambah Beban Baru

Stok 10 Bahan Pangan di Jakarta Diklaim Aman, Cukup Untuk 2 Bulan ke Depan

Bulog Jadi Pemasok Beras Premium Buat MBG

Harga Beras di Penggilingan Jawa Barat Merangkak Naik, Nilai Tukar Petani Juga Meningkat

Standar Kualitas Bantuan Pangan Diperketat, Bapanas Wajibkan Bulog Lakukan 'Treatment' Stok Lama di Gudang

Bapanas Jamin Bantuan Beras yang Didistribusikan Oktober Hingga November Aman untuk Dikonsumsi

ID FOOD Gelontorkan Rp 1,75 Triliun Buat Serap dan Stabilkan Harga Gula Petani

Kabar Gembira di Akhir Pekan! Harga Beras Medium dan Cabai Rawit Merah Kompak Anjlok Signifikan

Bulog Gunakan Kemasan Seragam pada Beras SPHP Sebagai Kunci Utama Memastikan Pasokan Merata dan Terjangkau
