Proyek ITF Mandek, DPRD DKI: Sudah Peletakan Batu Pertama Tapi Tidak Ada Batu Keduanya
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Ida Mahmudah (Humas DPRD DKI Jakarta)
MerahPutih.com - Komisi D DPRD DKI Jakarta menyoroti mandeknya pembangunan fasilitas pengolahan sampah atau intermediate treatment facility (ITF) sampai saat ini.
Padahal, salah satu ITF yang berada di kawasan Sunter, Jakarta Utara, telah dilaksanakan peletakan batu pertama atau groundbreaking pada tahun 2018 lalu. Tetapi, dengan berbagai kendala, pembangunan itu tak kunjung dilaksanakan.
Baca Juga
Pengajuan Utang Bangun ITF Bertepuk Sebelah Tangan, Pemprov DKI Tak Kehabisan Akal
"ITF di 4 titik, sudah ada peletakan batu pertama berkali-kali, ternyata sampai saat ini tidak ada batu keduanya," ujar Ketua Komisi D DPRD DKI dari Fraksi PDIP, Ida Mahmudah di Jakarta, Kamis (19/5).
Sampai saat ini, ucap Ida, pihaknya menunggu kabar baik dari dua BUMD yang bertugas membangun ITF, yakni PT Jakarta Propertindo (JakPro) dan Perumda Pembangunan Sarana Jaya, terkait pembangunan ITF.
"Mudah-mudahan masih ada sisa waktu beberapa bulan ini, ada kabar baik dari Jakpro maupun Sarana jaya. walaupun nanti pembangunannya baru berapa bata, minimal sudah ada pembangunan di masa tinggal beberapa bulan lagi, kan," papar Ida.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto, mengaku akan mengejar target pembangunan sejumlah ITF.
Ia menargetkan ITF sudah mulai melakukan konstruksi pada pertengahan tahun 2022 atau sebelum masa jabatan Gubernur Anies Baswedan berakhir.
Pemprov DKI merencanakan pembangunan ITF di empat lokasi, yakni ITF Sunter di Jakarta Utara, kemudian ITF di Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan. ITF Sunter dan wilayah barat digarap oleh BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Sementara, ITF wilayah timur dan selatan dikerjakan oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya.
Saat ini, progres ITF Sunter yang dikerjakan Jakpro sudah mulai masuk prakonstruksi. Pada rencana pembangunan ITF yang berada di wilayah barat, Jakpro sudah bekerja sama dengan konsorsium PT Wijaya Karya (WIKA)-PT Indoplas Karya Energi (Indoplas) untuk proses konstruksinya.
Sementara, ITF di wilayah timur dan selatan yang digarap Sarana Jaya masih dalam proses pemilihan pemenang tender sebagai mitra konstruksi. (Asp)
Baca Juga
Berpotensi Bingungkan Penerus Anies, Pengajuan Utang Rp 4 Triliun ITF Sunter Ditolak
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Dana Transfer Daerah Dipangkas, Pemprov DKI Hanya Bisa Uji Coba 100 Sekolah Swasta Gratis Tahun Depan
DPRD Harap Pemprov DKI Jangan Terburu Naikkan Pajak, Warga Sudah Terdampak Usai DBH Dipangkas
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
Pansus KTR DKI Cabut Larangan Merokok 200 Meter dari Tempat Pendidikan dan Area Anak
DPRD DKI Desak Solusi Mikroplastik Air Hujan, ITF Sunter-Bantargebang Jadi Kunci
RAPBD DKI 2026 Disesuaikan Jadi Rp 81,2 Triliun, Dana Bagi Hasil dari Pusat Turun Rp 15 Triliun
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
Night at the Ragunan Zoo Diuji Coba, DPRD: Jangan Berisik dan Sampai Sorot Cahaya ke Mata Hewan