Progres Pembangunan Proyek MRT Fase 2A
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar. Foto: ANTARA/Mentari Dwi Gayati
MerahPutih.com - Proyek pembangunan MRT Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI-Harmoni saat ini mencapai 38,1 persen atau berada pada tahap pengeboran menggunakan mesin bor terowongan (tunnel boring machine) bawah tanah.
"Progres CP 201 sampai hari ini 38,1 persen dengan kedalaman 20 meter di bawah Jalan MH. Thamrin, yang mana ini merupakan titik awal pengeboran menggunakan tunnel boring machine MRT Fase 2A," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar di Jakarta, Selasa (24/5).
Baca Juga
Ia menjelaskan, MRT mendatangkan mesin bor terowongan sebanyak dua unit yang difabrikasi di salah satu perusahaan multinasional Jepang, Kawasaki Heavy Industries di Hangzhou, Tiongkok.
TBM pertama yang tiba pada Desember 2021 lalu saat ini dipersiapkan untuk pekerjaan "main drive" terowongan Bundaran HI-Thamrin, sedangkan TBM kedua yang tiba di lokasi pekerjaan Stasiun Monas sedang dalam tahap perakitan.
Adapun pembangunan MRT Jakarta Fase 2A rute Bundaran HI-Harmoni ditargetkan rampung pada Maret 2025, sedangkan rute Harmpni-Kota ditargetkan pada Agustus 2027.
William mengatakan akan ada tujuh stasiun yang dibangun dalam pekerjaan MRT Fase 2A, yakni Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar Glodok dan Kota.
Baca Juga
Seluruh Kursi di MRT Bisa Diduduki, Penumpang Dilarang Berbicara
Dalam pembangunannya, William mengakui bahwa pekerjaan MRT Fase 2 lebih menantang karena melintasi oleh bangunan cagar budaya, sehingga harus diperhitungkan agar tetap terkonservasi dengan baik.
Salah satu contoh cagar budaya tersebut, yakni Menara Jam Thamrin, yang kini sudah direlokasi di kawasan proyek Stasiun Monas.
"Kita mengerjakan ini tentu dengan mempertimbangkan banyaknya bangunan cagar budaya dari Thamrin sampai Kota, sehingga semua pembangunannya dilakukan dengan memerhatikan kelestarian kota," kata dia.
Selain itu, pembangunan Fase 2 juga melalui objek vital negara, seperti Monas, gedung-gedung kementerian, hingga Istana Negara. Oleh sebab itu, aktivitas saat proyek berlangsung dan selesai, harus memperhitungkan kondisi lalu lintas.
Dengan kedalaman 20-30 meter di bawah tanah, kondisi tanah yang labil juga menjadi perhatian khusus agar pembangunan stasiun MRT tetap berjalan sesuai target. (*)
Baca Juga
Anies dan Mendag Inggris Bahas Kerja Sama Bangun MRT Jakarta
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
MRT Jakarta Tambah 8 Kereta Baru dari Jepang untuk Rute HI–Kota, 'Headway' Bakal Jadi Secepat Kilat
Gerbong MRT dan Pesawat Baru Garuda Jadi Pendorong Investasi Dalam Negeri di Triwulan III 2025
Proyek Jembatan Cincin Donat di Dukuh Atas Jakarta Bakal Rampung 2026, Orang Tidak Perlu Lagi Kehujanan
Kadishub Jamin MRT dan LRT Aman dari Kenaikan Tarif Imbas Pemangkasan Anggaran, Tidak Seperti TransJakarta
MRT Minta Maaf Gangguan Layanan dari Stasiun ASEAN ke Senayan, Perbaikan Masih Berlangsung
Progres MRT Jakarta Sampai Tangerang Masih Tahap Hitung-hitungan dengan Swasta
Sepanjang Agustus 2025, 4 Juta Lebih Warga Naik MRT Jakarta
Gubernur Pramono Targetkan MRT Tersambung ke Tangerang Banten dalam 5 Tahun
Pramono Ingin Rute MRT Diperpanjang Sampai Banten, Sudah Buat Rencana dengan Andra Soni
Pramono Pastikan Layanan dan Tarif Transportasi Umum di Jakarta Sudah Kembali Normal