Profil Kombes Ahrie Sonta, Calon Ajudan Prabowo Eks 'Timses' Kapolri Bareng Sambo


Kombes Ahrie Sonta Nasution (kanan) membantu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta. ANTARAFOTO/Aprillio Akbar
MerahPutih.com - Nama perwira menengah (pamen) Komisaris Besar (Kombes) Ahrie Sonta Nasution menjadi kandidat kuat calon ajudan Presiden Prabowo Subianto dari Polri.
"Kombes Ahrie Sonta yang diajukan sebagai salah satu calon Ajudan Presiden Prabowo Subianto," kata Karo Penmas Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Rabu (23/10).
Meski berpangkat Kombes, Ahrie Sonta merupakan orang dekat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dia termasuk delapan orang yang mendampingi Sigit ketika menjalani proses fit and proper test calon Kapolri di DPR pada 2021 silam.
Kala itu, tujuh pendamping Sigit semuanya berpangkat bintang, yakni Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Komjen Agus Andrianto, Komjen Arief Sulistyanto, Irjen RZ Panca Putra, Brigjen Ida Oetari, Irjen Ferdy Sambo, Irjen Wahyu Widada. Satu-satunya anggota 'Timses' yang bukan bintang hanya Ahrie Sonta yang saat itu masih berpangkat AKBP.
Baca juga:
Polri Sodorkan Kombes Ahrie Sonta Jadi Ajudan Prabowo, TNI Kirim 4 Nama
Kombes Ahrie Sonta yang kini menjabat sebagai Sekretaris Pribadi (Sekpri) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, tercatat merupakan alumni Akpol 2002. Dia orang pertama di angkatannya yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) dari melati dua (AKBP) menjadi melati tiga (Kombes) di pundaknya.
Ahrie Sonta pernah menjadi bagian Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Operasi Nemangkawi di Papua. Mantan Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok itu juga terlibat penangkapan Djoko Tjandra di Malaysia terkait transmisi hak tagih (Cessie) Bank Bali yang dipimpin Kabareskrim saat itu Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Ahrie juga pernah mengungkap beberapa kasus narkotika dalam jumlah besar ketika menjabat Kepala Unit II Subdit II Ditresnarkoba Polda Metro Jaya. Kombes Ahrie juga tercatat sebagai insan Bhayangkara yang berprestasi baik di bidang akademis maupun kedinasan.
Pria kelahiran 2 April 1981 itu meraih gelar Doktor Ilmu Kepolisian Tahun 2018. Pria jebolan Akpol 2002 ini juga mengeyam pendidikan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Tahun 2008, Dikjur Pamen SDM Polri Tahun 2015, dan Sespimen Polri Tahun 2018.
Baca juga:
Nasib 'Timses' Kapolri Listyo, Ada yang Beruntung hingga tak Dapat Jabatan
Bahkan, dia juga pernah mengenyam pendidikan kejuruan di luar negeri. Seperti Akademi Politik Apeldoorn (Belanda) Tahun 2007, Analisis Adegan Kejahatan Strategis Tahun 2007, Analisis Tempat Kejahatan Dengan Perbandingan Visual Munster Jerman Tahun 2007, Universitas Operasi Khusus Gabungan, Amerika Serikat Tahun 2015-2016, dan RSIS, NTU, Singapura Tahun 2017. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
IPW Apresiasi Langkah Tegas TNI-Polri, Sebut Aspirasi Harus Dilakukan dengan Cara Damai

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik

Kapolri Izinkan Aparat TNI/Polri Bubarkan Pendemo jika Terjadi Kekacauan yang Ganggu Perekonomian Nasional

YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat

Pengamat Tuntut Cara Polri Tangani Demo Harus Diubah, Jangan Sampai Makan Korban Jiwa Lagi

Prabowo Ungkap Kondisi Korban Aksi Ricuh di RS Polri, Ada yang Terbakar Leher, Paha, hingga Alat Vital

Minta Semua Polisi yang Terluka Akibat Rusuh Demo Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa, Prabowo: Mereka Membela Negara dan Rakyat

3.195 Orang Ditangkap dalam Kericuhan Demonstrasi di Sejumlah Daerah, 1.240 di Antaranya di Wilayah Polda Metro Jaya

Polri Lakukan Patroli Besar-Besaran di Jabodetabek, Redam dan Tindak Pelaku Kerusuhan

Tragedi Affan Kurniawan Dinilai Bisa Jadi Alarm untuk Mengevaluasi Manajemen Anggaran Polri yang Amburadul
