Presiden Filipina Tanggapi Ancaman Pembunuhan, Menyebutnya Upaya Kriminal yang tak Boleh Diabaikan
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr.(foto: pbbm.com.ph)
MERAHPUTIH.COM - PRESIDEN Filipina Ferdinand R Marcos Jr buka suara di tengah ancaman pembunuhan dari Wakil Presiden Filipina Sara Duterte. Ia menyebut ancaman itu tak seharusnya punya tempat di negara demokrasi seperti Filipina.
Dalam sebuah pesan video, Marcos menyatakan masalah tersebut tidak akan berkembang menjadi drama seperti ini jika Duterte menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para anggota parlemen. "Kebenaran tidak boleh diungkapkan secara sembrono," katanya, seperti dilansir ANTARA, Senin (25/11). Hal itu mengacu kepada perang narkoba nan kontroversial yang dilakukan mantan presiden yang juga ayah wakil presiden, Rodrido Duterte.
Baca juga:
Presiden Ferdinand Marcos Jr Dapat Ancaman Pembunuhan dari Wapres, Filipina Perketat Keamanan
Marcos mengatakan pembicaraan akan berakhir jika saja sumpah untuk mengatakan kebenaran sebagai pelayan publik dipenuhi dan tidak dihalangi. “Alih-alih memberikan jawaban langsung, malah dialihkan ke omongan murahan," tambah Marcos.
Presiden yang dikenal dengan nama Bongbong Marcos ini juga mengatakan umpatan dan ancaman secara jelas terhadap nyawa yang dilakukan Duterte mengkhawatirkan. Pernyataan tersebut, menurut Marcos, tidak memiliki tempat di negara demokrasi seperti Filipina dan dia tidak akan menerima begitu saja.
"Upaya kriminal seperti itu tidak boleh diabaikan. Saya akan melawannya. Sebagai negara demokrasi, kita perlu menegakkan supremasi hukum," tutupnya.(*)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
259 Orang Tewas, 114 Hilang Akibat Topan Fung-wong dan Kalmaegi di Filipina
Filipina Dihantam Topan Super Fung-wong di Tengah Status Darurat Nasional, 1,4 Juta Rakyat Terdampak
Topan Kalmaegi Bergerak ke Kamboja, Tewaskan 193 Orang di Filipina dan Vietnam
Topan Kalmaegi Tewaskan 142 Orang, Presiden Filipina Tetapkan Status Darurat Nasional
Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina
Filipina Diamuk Topan Kalmaegi, 114 Orang Tewas dan 127 Hilang
BUMN Indonesia Menang Kontrak Proyek Malolos-Clark Railway di Filipina, Nilainya Rp 3,16 T
8 Orang Tewas, 22 Ribu Penduduk Terpaksa Mengungsi Menyusul Badai Tropis Fengshen yang Terjang Filipina
Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada
BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina