Praktisi Kesehatan: Tidak Benar Vape Lebih Baik daripada Rokok Konvesional

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 12 Juni 2025
Praktisi Kesehatan: Tidak Benar Vape Lebih Baik daripada Rokok Konvesional

Prof Agus Dwi Susanto menjelaskan materi terkait bahaya rokok di acara peluncuran Gerakan Berhenti Merokok untuk Indonesia Sehat, di JW Marriot, Jakarta Pusat pada Rabu (11/6). (Foto: MerahPutih.com/Tika)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Tren dan kebiasaan merokok vape di Indonesia trennya hampir mengimbangi rokok konvesional. Peralihan medium merokok ini nyatanya memiliki risiko berbahaya yang sama saja.

Penasehat Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Agus Dwi Susanto mengatakan, kalau di Indonesia ada anggapan bahwa rokok elektrik atau vape dianggap lebih sehat. Nyatanya, baik vape atau rokok konvensional, memiliki zat kimia yang berdampak buruk bagi kesehatan.

Prof Agus mengatakan, rokok berkontribusi terhadap angka kematian tinggi di Indonesia, tercatat ada 12,3 persen kematian tiap tahunnya karena rokok (268.614 kematian).

"Merokok elektronik yang selama ini sering disamakan alias itu lebih aman, tetapi fakta-fakta yang ada menunjukkan ada tiga hal yang menjadi persamaan antara merokok elektronik dan merokok digital," kata saat menjadi narasumber di acara peluncuran Gerakan Berhenti Merokok untuk Indonesia Sehat di JW Marriot, Jakarta Pusat, Rabu (11/6).

Baca juga:

DPRD DKI Usul Vape Dilarang di Ruang Publik dan Sanksi untuk Pelanggar

Dari tiga kesamaan yang disinggung Prof Agus, salah satunya kandungan berbahaya di dalam Vape.

Dia mengatakan kalau dalam vape ada kandungan nikotin menyebabkan adiksi, formalin, glycol dan gliserol menyebabkan iritasi saluran napas dan paru, aldehyde dan formaldehyde menyebabkan peradangan paru, penyebab kanker.

Tak hanya itu dalam vape juga ada acrolein, otoluidine, 2-napthylamine yang menyebabkan karsinogen hingga penyebab kanker.

Kemudian ada kandungan logam dan heavymetals yang menyebabkan peradangan paru, jantung sistemik, kerusakan sel dan karsinogen atau penyebab kanker hingga particulate matter (PM) atau UFP yakni penyebab jantung dan gangguan sistemik.

"Kalau kita lihat riset yang ada, berbagai penyakit paru bisa muncul, hampir semua mirip dengan potensi yang sama (risiko merokok konvensional)," katanya.

Baca juga:

Miris, Rokok Pengeluaran Tertinggi Ketiga Keluarga Indonesia di Atas Pendidikan

Prof Agus menjelaskan bukan hanya masalah penyakit fisik saja. Risiko dari merokok vape ini juga menyebabkan gangguan mental.

"Kemudian masalah mental, disorder pada pembunuh vape cukup banyak. Depresi, anxiety, suicide, dan lain-lain. Tentunya upaya bergerak di merokok jadi penting. Baik dari orang perokok konvensional maupun dari orang elektronik," katanya. (Tka)

#Rokok #Bahaya Vape #Vape #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
DPRD DKI Jakarta menghapus aturan larangan penjualan rokok di dekat sekolah. Jadi, pasal ini tak masuk dalam Perda tentang Kawasan Tanpa Rokok.
Soffi Amira - Jumat, 21 November 2025
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Indonesia
Omzet Pedagang Kecil Terancam Ambruk Gara-Gara Larangan Jual Rokok, INDEF Sebut Potensi Pengangguran Terselubung Mengintai
Ekonom INDEF M Rizal Taufikurahman kritik keras Raperda KTR DKI Jakarta, menilai larangan penjualan rokok mengancam pedagang kecil dan stabilitas ekonomi rakyat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 05 November 2025
Omzet Pedagang Kecil Terancam Ambruk Gara-Gara Larangan Jual Rokok, INDEF Sebut Potensi Pengangguran Terselubung Mengintai
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Bagikan