Jadi Dirjen IKP Kominfo, Prabu Revolusi Dituntut Selesaikan Program Prioritas Jokowi


Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Prabu Revolusi, saat di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (19/8). (Foto: ANTARA/Fathur Rochman)
MerahPutih.com - Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, melantik sejumlah pejabat baru di lingkungan kementeriannya. Pelantikan itu berlangsung di Kantor Kementerian Kominfo, Senin (19/8) siang.
Tiga orang Pejabat Pimpinan Tinggi (JPT) Madya di lingkungan Kementerian Kominfo yang dilantik adalah Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Prabu Revta Revolusi, Staf Ahli Bidang Hukum Robinson Hasoloan Sinaga, serta Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Molly Prabawaty.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga melantik Angga Raka Prabowo sebagai Wamenkominfo.
“Pelantikan ini harus membuat kami lebih lincah, lebih gesit, dalam menuntaskan agenda-agenda prioritas Kementerian,” ujar Budi Arie.
Baca juga:
Profil Angga Raka, Eks Direktur Media Kampanye Prabowo-Gibran yang Jabat Wamenkominfo
Menurut Budi Arie, pelantikan tiga pejabat pimpinan tinggi madya ini merupakan langkah strategis.
“Ini memperkuat manajemen dan kepemimpinan di Kementerian Kominfo serta optimalisasi kualitas layanan publik di sektor komunikasi dan informatika,” jelas Budi Arie.
Budi menekankan, pelantikan ini untuk memperkuat kinerja kementerian dalam mengelola berbagai program dan kebijakan strategis, terutama di tengah upaya percepatan transformasi digital nasional.
Ia menambahkan, para pejabat yang baru dilantik harus fokus menyelesaikan target capaian kinerja kementerian untuk periode pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga Oktober 2024 mendatang.
Baca juga:
Soal Reshuffle, Politikus PDIP Singgung Triangle Political Game
Menkominfo juga menginstruksikan agar para pejabat ikut memberikan kontribusi pemikiran dan aksi strategis untuk kebijakan dan program kerja yang tertuang dalam RPJPN 2025-2045 serta RPJMN 2025.
Beberapa Program Prioritas wajib diselesaikan secara optimal, termasuk komunikasi publik capaian 10 tahun pemerintahan, perbaikan arsitektur dan tata kelola Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) dan penuntasan pembangunan PDN.
Kemudian, penyelesaian berbagai regulasi termasuk aturan turunan Undang-Undang PDP, adopsi teknologi AI untuk pelayanan publik, dan sederet pekerjaan rumah lainnya.
“Saya minta semua Pejabat di lingkungan Kominfo memiliki sense of urgency. Jadi tidak bisa lagi berlambat-lambat,” ungkapnya. (knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Saatnya Pejabat Hentikan Pamer Harta di Media Sosia, Tidak Tepat Secara Moral dan Etika

Mendagri Larang Pejabat Pamer Kekayaan hingga Gelar Pesta Mewah, Cuma Bisa Picu Provokasi

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Nike hingga Lenovo Dapat Surat Peringatan dari Kominfo, Terancam Diblokir Karena Tak Penuhi Aturan

Modus Mantan Dirjen Kominfo Habiskan Duit Negara Ratusan Miliar Bangun PDNS Tak Layak hingga Akhirnya ‘Jebol’

Dituding Terima Jatah dari Judi Online, Budi Arie Merasa Namanya Dijual

Sosok Calon Tersangka Kasus Korupsi PDNS di Kominfo Diungkap Kejaksaan

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Menag Ungkap Ada Modus Gratifikasi Seksual, Pejabat Ditawari Perempuan agar Mau Beli Barang

Dugaan Korupsi Proyek PDNS di Kominfo Picu Kebocoran Data dan Serangan Ransomware
