Posisi Menyusui Tunjang Kecukupan Asupan Kalori pada Bayi

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Senin, 08 Agustus 2022
Posisi Menyusui Tunjang Kecukupan Asupan Kalori pada Bayi

ASI sangat penting bagi tumbuh kembang dan nutrisi bayi. (Foto: Unsplash/Filip Mroz)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

AIR Susu Ibu (ASI) menjadi sangat penting bagi tumbuh kembang dan keperluan nutrisi bayi. Bagi sebagian ibu, pengalaman pertama menyusui mungkin menjadi sebuah tantangan sendiri karena harus menyesuaikan diri demi mengetahui posisi yang nyaman bagi ibu dan bayi.

Mengutip laman ANTARA, Minggu (7/8), dokter spesialis anak dr. Dimple Gobind Nagrani, Sp.A mengatakan posisi menyusui yang benar dan nyaman bagi kedua pihak adalah salah satu cara untuk memastikan kalori bayi tercukup lewat ASI.

Ia menyarankan agar tubuh bayi menghadap ke tubuh ibu dalam satu garis lurus. Kemudian, carilah posisi dagu bayi menempel di payudara ibu dan dada, atau perut bayi menempel dengan perut ibu.

Baca juga:

Beri Kenyamanan, Ini Posisi Terbaik untuk Menyusui

Tips Menyusui agar Kalori Bayi Tercukupi
Bayi membutuhkan ASI secara eksklusif hingga berusia enam bulan. (Foto: Unsplash/Kelly Sikkema)

Ketika menyusui, tangan ibu harus menyangga leher dan punggung bayi, tapi ini tidak berlaku bila bayi disusui dalam posisi tidur. Selain itu, pastikan bayi menyusu dengan posisi mulut terbuka lebar dan dari areola payudara, bukan puting.

Ada kalanya ibu harus memompa ASI untuk mengosongkan payudara. Dimple juga memberikan kiat-kiatnya, di antaranya adalah memakai kompres hangat sebelum memompa. Ibu pun harus dalam posisi yang nyaman saat memompa asi.

Sebelum proses dimulai, usahakan memijat payudara dan memompa kedua payudara. Urusan teknis yang harus diperhatikan adalah memastikan ukuran cup pompa pas dengan payudara. Soal waktu yang tepat untuk memompa ASI, ada sedikit perbedaan tergantung dari apakah ibu memang bisa memberikan ASI perah untuk bayi karena tidak bisa bersama dengan anak sepanjang waktu, atau ibu yang rutin menyusui secara langsung.

Baca juga:

Masalah dengan Ibu Menyusui, Ketahui Sumbernya

Tips Menyusui agar Kalori Bayi Tercukupi
Setiap bulan orang tua dapat mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala menurut umur. (Foto: Unsplash/Omar Lopez)

Menurut Dimple, bayi membutuhkan ASI eksklusif paling tidak hingga berusia enam bulan. Ketika sudah menginjak enam bulan hingga sembilan bulan, bayi butuh 70 persen ASI dan sisanya dipenuhi lewat makanan pendamping ASI (MPASI). Pada usia 9-12 bulan, persentase kebutuhannya bergeser menjadi 50 banding 50. Sementara asupan gizi yang dibutuhkan anak di atas 12 bulan berasal dari 30 persen ASI dan 70 persen MPASI.

Untuk melihat pertumbuhan anak di usia dini, setiap bulan orang tua dapat mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala menurut umur. Orang tua bisa mengukur sendiri ataupun dengan bantuan tenaga medis setiap cek secara berkala ke fasilitas kesehatan.

Jika pertumbuhan fisik anak kurang, orang tua wajib mengevaluasi bersama ahli untuk mengetahui asupan makanan, kualitas nutrisi, dan asupan susunya cukup. Prioritas utama orang tua adalah memastikan bayi sehat dengan pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usia. (and)

Baca juga:

Rindunya Masa-Masa Sulit Ibu Hamil dan Menyusui di Bulan Ramadan

#Parenting #ASI #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan