Posisi Menyusui Tunjang Kecukupan Asupan Kalori pada Bayi


ASI sangat penting bagi tumbuh kembang dan nutrisi bayi. (Foto: Unsplash/Filip Mroz)
AIR Susu Ibu (ASI) menjadi sangat penting bagi tumbuh kembang dan keperluan nutrisi bayi. Bagi sebagian ibu, pengalaman pertama menyusui mungkin menjadi sebuah tantangan sendiri karena harus menyesuaikan diri demi mengetahui posisi yang nyaman bagi ibu dan bayi.
Mengutip laman ANTARA, Minggu (7/8), dokter spesialis anak dr. Dimple Gobind Nagrani, Sp.A mengatakan posisi menyusui yang benar dan nyaman bagi kedua pihak adalah salah satu cara untuk memastikan kalori bayi tercukup lewat ASI.
Ia menyarankan agar tubuh bayi menghadap ke tubuh ibu dalam satu garis lurus. Kemudian, carilah posisi dagu bayi menempel di payudara ibu dan dada, atau perut bayi menempel dengan perut ibu.
Baca juga:

Ketika menyusui, tangan ibu harus menyangga leher dan punggung bayi, tapi ini tidak berlaku bila bayi disusui dalam posisi tidur. Selain itu, pastikan bayi menyusu dengan posisi mulut terbuka lebar dan dari areola payudara, bukan puting.
Ada kalanya ibu harus memompa ASI untuk mengosongkan payudara. Dimple juga memberikan kiat-kiatnya, di antaranya adalah memakai kompres hangat sebelum memompa. Ibu pun harus dalam posisi yang nyaman saat memompa asi.
Sebelum proses dimulai, usahakan memijat payudara dan memompa kedua payudara. Urusan teknis yang harus diperhatikan adalah memastikan ukuran cup pompa pas dengan payudara. Soal waktu yang tepat untuk memompa ASI, ada sedikit perbedaan tergantung dari apakah ibu memang bisa memberikan ASI perah untuk bayi karena tidak bisa bersama dengan anak sepanjang waktu, atau ibu yang rutin menyusui secara langsung.
Baca juga:

Menurut Dimple, bayi membutuhkan ASI eksklusif paling tidak hingga berusia enam bulan. Ketika sudah menginjak enam bulan hingga sembilan bulan, bayi butuh 70 persen ASI dan sisanya dipenuhi lewat makanan pendamping ASI (MPASI). Pada usia 9-12 bulan, persentase kebutuhannya bergeser menjadi 50 banding 50. Sementara asupan gizi yang dibutuhkan anak di atas 12 bulan berasal dari 30 persen ASI dan 70 persen MPASI.
Untuk melihat pertumbuhan anak di usia dini, setiap bulan orang tua dapat mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala menurut umur. Orang tua bisa mengukur sendiri ataupun dengan bantuan tenaga medis setiap cek secara berkala ke fasilitas kesehatan.
Jika pertumbuhan fisik anak kurang, orang tua wajib mengevaluasi bersama ahli untuk mengetahui asupan makanan, kualitas nutrisi, dan asupan susunya cukup. Prioritas utama orang tua adalah memastikan bayi sehat dengan pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usia. (and)
Baca juga:
Rindunya Masa-Masa Sulit Ibu Hamil dan Menyusui di Bulan Ramadan
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet

The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati

DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
