Poppy Dharsono Bawa Industri Kulit Garut Naik Kelas


Poppy Dharsono sukses membuat industri kulit di Garut naik level (Foto: MP/Andreas Pranatalta)
ENAM orang penari berbaju biru memasuki panggung putih yang berlokasi di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta, Jum'at (24/2). Enam penari tersebut menghentak-hentakkan kaki, bersalto dan mengibarkan kain bewarna merah menyala selaras dengan iringan musik tradisional
Para penari itu menampilkan tarian khas Kutai Timur yang dikenal sebagai tarian Lewai Hemut kepada para penonton yang hadir pada pergelaran busana sesi "Age of Archipelago" di Indonesia Fashion Week 2023. Sesi ini mengangkat berbagai kemungkinan pengembangan industri fesyen lokal.
Poppy Dharsono, Ketua Umum APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia) sekaligus mantan aktris dan model, misalnya berupaya membawa industri kulit Garut naik kelas. Dia bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Garut dalam meningkatkan kualitas industri kulit di Garut.
Baca juga:

“Kali ini saya akan memaparkan bahwa 24 kreasi yang akan tampil sebentar lagi merupakan hasil kolaborasi antara saya, mewakili APPMI dengan kebupaten Garut,” ungkap Poppy dalam pergelaran busana yang dilaksanakan sore hari itu.
Keinginan Poppy membenahi industri kulit di Garut lahir dari keresahannya melihat industri kulit di Garut yang belum juga berkembang. Padahal industri ini sudah ada lebih dari seabad lamanya.
“Tiap kali berpameran, produknya hanya begitu-begitu saja. Saya datang ke Garut, dari toko A sampai toko Z, semua desainnya sama dan banyak sekali yang harus ditingkatkan,” keluh Poppy.
Untuk menaikan citra dan kualitas industri kulit Garut, Poppy bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Garut membuat sebuah koperasi bersama untuk para pengrajin tas, sepatu dan jaket.
Namun, menurut Poppy pembuatan koperasi bersama saja tidak cukup, karena pengrajin ini kurang dibimbing untuk membuat produk yang berkualitas.
Baca juga:

Tak main-main, Poppy mengambil langkah yang berani untuk memberikan bimbingan bagi para pengrajin, ia mengundang pakar dari luar negeri untuk membina para pengrajin kulit ini.
“Saya ingin mengembalikan kuilt Garut menjadi kulit yang seperti dahulu kala dengan memanggil expert dari Florence, Italia,” ungkapnya.
Perlahan tapi pasti, upaya Poppy berbuah. Sukses Poppy memajukan Industri kulit diakui oleh Bupati Garut Rudy Gunawan. Ia menyebut bahwa Poppy membawa suatu kebahagiaan bagi masyarakat Garut.
Atas kemajuan yang dialami, Rudy juga menyebutkan kalau industri kulit Garut berhasil masuk W20 dan berpartisipasi pada sebuah pameran di Milan.
Kedepannya baik Poppy maupun pihak Pemerintah Kabupaten Garut berharap agar industri kulit Garut semakin maju dan bisa bersaing di skala internasional. (dsh)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Ariez Jamil Usung Sulam Karawo dalam Koleksi Nurmala di IFW 2023

'Gems of Gorontalo' Perkenalkan Sulam Karawo di IFW 2023

IYFDC 2023 Kembali Lahirkan Perancang Busana Muda di Indonesia

Finalis IYFDC Tampilkan Karya Terbaik di Runway IFW 2023

Dekranasda Provinsi Sulawesi Tenggara Tampilkan Koleksi ‘Tanah Anoa’ di IFW 2023

Kinto Wardani Ajak Anak Muda Bergaya Pakai Tenun

Unsur Futuristik dan Tradisional pada Koleksi House of Ranindra di IFW 2023

Pendopo Kenalkan Tenun Sikka di IFW 2023

Poppy Dharsono Bawa Industri Kulit Garut Naik Kelas

Koleksi Busana Bertema Isu Sosial Hadir di IFW 2023
