Polri Ibaratkan Pengendara Copot Pelat Nopol Layaknya Pelaku Begal


Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Firman Santyabudi. ANTARA/HO-Korlantas Polri
MerahPutih.com - Adanya pengendara motor yang menghindari pantauan polisi atau kamera ETLE dengan mencopot pelat belakang menuai reaksi dari Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi.
Firman menyebut perilaku itu identik dengan pelaku begal.
Baca Juga:
"Karena hampir semua pelaku begal, coba cek di YouTube, nggak ada yang pakai pelat nomor belakang," kata Firman di gedung NTMC Polri, Jakarta, Selasa (3/1).
Firman turut mengajak publik untuk tidak melakukan hal tersebut. Dia menyebut polisi tentunya akan menyetop kendaraan yang tidak disertai pelat nomor, lantaran mencurigakan.
"Yang tidak pakai pelat nomor belakangnya, mohon maaf kalau nanti disetop, jangan-jangan pelaku begal, "jelas Firman.
Baca Juga:
Firman juga mengimbau masyarakat untuk sadar patuh lalu lintas. Dia juga meminta pengendara untuk menggunakan pelat yang standar.
"Yang penting kita sekarang upayakan bagaimana untuk terus mengajak, untuk terus mengimbau, sambil juga kita terus melakukan penegakan hukumnya," tutup Firman. (Knu)
Baca Juga:
Bukan Jakarta, Ini Daerah Yang Mulai Gunakan Pelat Nomor Putih
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
IPW Apresiasi Langkah Tegas TNI-Polri, Sebut Aspirasi Harus Dilakukan dengan Cara Damai

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik

Kapolri Izinkan Aparat TNI/Polri Bubarkan Pendemo jika Terjadi Kekacauan yang Ganggu Perekonomian Nasional

YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat

Pengamat Tuntut Cara Polri Tangani Demo Harus Diubah, Jangan Sampai Makan Korban Jiwa Lagi

Prabowo Ungkap Kondisi Korban Aksi Ricuh di RS Polri, Ada yang Terbakar Leher, Paha, hingga Alat Vital

Minta Semua Polisi yang Terluka Akibat Rusuh Demo Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa, Prabowo: Mereka Membela Negara dan Rakyat

3.195 Orang Ditangkap dalam Kericuhan Demonstrasi di Sejumlah Daerah, 1.240 di Antaranya di Wilayah Polda Metro Jaya

Polri Lakukan Patroli Besar-Besaran di Jabodetabek, Redam dan Tindak Pelaku Kerusuhan

Tragedi Affan Kurniawan Dinilai Bisa Jadi Alarm untuk Mengevaluasi Manajemen Anggaran Polri yang Amburadul
