Polri Hadapi Sejumlah Potensi Ancaman dalam Perayaan Natal dan Tahun Baru 2024


Karo Binopsnal Baharkam Polri Brigjen Makhruzi Rahman. (Foto: Ist)
MerahPutih.com - Polri tengah menyiapkan Operasi Lilin dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Tahun ini, pelaksanaan Operasi Lilin bersamaan dengan masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Kepala Biro Pembinaan dan Operasional Badan Pemeliharaan Keamanan (Karo Binopsnal Baharkam) Polri Brigjen Makhruzi Rahman mengatakan, Operasi Lilin akan berlangsung selama 12 hari, mulai 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024.
Baca Juga:
Jutaan Data DPT Pemilu Diduga Bocor, Ketua DPR Sentil KPU
"Ini untuk mengamankan perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sekaligus masa kampanye Pilpres dan Pileg," ungkap Makhruzi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/12).
Makhruzi menjelaskan, Operasi Lilin mengedepankan kegiatan pencegahan didukung deteksi dini dan pencegahan hukum dalam rangka pengamanan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Kita ingin masyarakat merayakan dan Natal dan Tahun Baru dengan aman, nyaman, dan selamat,” tuturnya.
Menurut Makhruzi, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) saat ini mengalami peningkatan secara kuantitas dan kualitas seiring dengan perhelatan pesta demokrasi kampanye Pemilu 2024, yang beririsan dengan perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Oleh sebab itu, lanjut dia, Polri dalam Operasi Lilin nanti akan menyiapkan 101.092 personel dari Mabes Polri dan polda jajaran dengan tugas menjaga kerawanan saat perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Juga:
Pose Capres - Cawapres di Surat Suara Pemilu 2024
Adapun potensi ancaman dalam Perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di antaranya penolakan dan pembubaran kegiatan keagamaan, teror dan serangan bom kelompok teroris.
Kemudian, kejahatan konvensional serta kemacetan, kecelakaan lalu lintas, dan kecelakaan laut akibat meningkatnya mobilitas masyarakat.
"Polri sudah melakukan antisipasi dengan Operasi Mantap Brata, di samping melakukan koordinasi dengan para stakeholder seperti Kemenhub, BMKG, Kementerian PUPR dan sebagainya," tutup Makhruzi. (Knu)
Baca Juga:
KPU Analisis Pergerakan Pelaku Dugaan Pembobolan Data Pemilih Pemilu 2024
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
IPW Apresiasi Langkah Tegas TNI-Polri, Sebut Aspirasi Harus Dilakukan dengan Cara Damai

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik

Kapolri Izinkan Aparat TNI/Polri Bubarkan Pendemo jika Terjadi Kekacauan yang Ganggu Perekonomian Nasional

YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat

Pengamat Tuntut Cara Polri Tangani Demo Harus Diubah, Jangan Sampai Makan Korban Jiwa Lagi

Prabowo Ungkap Kondisi Korban Aksi Ricuh di RS Polri, Ada yang Terbakar Leher, Paha, hingga Alat Vital

Minta Semua Polisi yang Terluka Akibat Rusuh Demo Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa, Prabowo: Mereka Membela Negara dan Rakyat

3.195 Orang Ditangkap dalam Kericuhan Demonstrasi di Sejumlah Daerah, 1.240 di Antaranya di Wilayah Polda Metro Jaya

Polri Lakukan Patroli Besar-Besaran di Jabodetabek, Redam dan Tindak Pelaku Kerusuhan

Tragedi Affan Kurniawan Dinilai Bisa Jadi Alarm untuk Mengevaluasi Manajemen Anggaran Polri yang Amburadul
