Polri Bocorkan Honor Pembunuhan 4 Tokoh Nasional Dibayar 'Partun'


Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Mohammad Iqbal (dua dari kiri) saat memaparkan rencana pelaku kerusuhan menargetkan pembunuhan 4 tokoh nasional di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (27/5/201
MerahPutih.com - Mabes Polri menyebut uang Rp 150 juta yang diberikan untuk tersangka HK bukan honor bayaran untuk membunuh empat tokoh nasional. Uang itu diklaim Polri hanya untuk membeli senjata untuk jaringan HK melakukan aksinya.
"Baru Rp 50 juta dapat senjata. Sisanya untuk membeli senjata laras panjang. Laras pendeknya kan ada empat itu. Berarti ada 5 senjata," kata Karopenmas Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Selasa (28/5).
BACA JUGA: Enam Pelaku Kerusuhan Akui Dibayar Puluhan Juta untuk Bunuh 4 Tokoh Nasional
Menurut Dedi, honor bayaran baru akan diberikan jika ke-4 tokoh nasional itu sudah berhasil dibunuh, alias pembayaran honornya memakai sistem partai tunda (partun).
"Honor untuk melakukan aksi nanti dikasih lagi. Dan ada janji juga. Janji juga 'kalau kamu berhasil mengeksekusi satu dari empat yaitu lembaga survei' kalau berhasil baru dikasih uang dan keluarganya ditanggung (hidupnya)," ucap Dedi.

"Kalau janji uangnya berapa setelah berhasil membunuh, baru didalami," imbuh jenderal polisi bintang satu itu.
Dedi memastikan nantinya bakal diungkap siapa donatur utama yang membiayai perencanaan semua aksi ini. Dia juga enggan menjawab saat dikonfirmasi ke-4 tokoh nasional yang dijadikan target itu antara lain Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menko Maritim Luhut Panjaitan, Menkopolhukam Wiranto dan anggota DPR dari PDIP Adian Napitupulu.
BACA JUGA: Disuruh Bunuh Tokoh Nasional Pada Kerusuhan 22 Mei, Pelaku HK Dapat Uang Rp150 Juta
"Nanti akan diungkap. Kan ada enam tersangka nih, si I leadernya. Nanti ada aktor intelektual yang mendesain. Lalu ada pendana yang kasih uang Rp150 juta dalam bentuk dollar Singapura. Kasihkan ke aktor intelektual, lalu ke I untuk beli senjata dan melakukan aksinya," ungkap Dedi.
"Kan aktor intelektualnya belum. Nanti kami dalami," tutup perwira tinggi Mabes Polri itu. (Knu)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Ada Gerombolan Orang Ingin Temui Kacab BRI sebelum Pembunuhan, Pengacara Duga Bagian Sindikat Pembobolan Bank

Prajurit Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kepala KCP Bank, KSAD: Aksi Keji Bertolak Belakang Dengan Misi TNI

Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor

Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI

Banyak Luka Janggal di Tubuh Mahasiswi Tewas di Kos-kosan Ciracas, Diduga Bekas KDRT

Ditreskrimum Ungkap 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab Bank BRI di Jakarta

Kacab BRI Dianiaya di Dalam Mobil, Berkeras Tolak Buka Rekening Dormant Milik Otak Pembunuhan

Motif Pembunuhan dan Penculikan Belum Terkuak, Keluarga KCP Bank Bakal Datangi Polda Metro Jaya

Mahasiswi Tewas di Kos-kosan Ciracas Dibunuh Kekasih di Bawah Umur, Motifnya Cemburu

Kasus Anggota TNI Kopda FH Tersangka Pembunuhan Kacab BRI Masuk Peradilan Militer
