Pilpres 2019

Politisi Senior Golkar Nilai Kiai Ma'ruf Sebagai Pilihan Tepat dari Jokowi

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 28 November 2018
Politisi Senior Golkar Nilai Kiai Ma'ruf Sebagai Pilihan Tepat dari Jokowi

Theo L Sambuaga, politisi senior Partai Golkar (Foto: AntaraNews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Sebagian kalangan sempat mempertanyakan motif Presiden Jokowi memilih KH Ma'ruf Amin sebagai pendampingnya pada Pilpres 2019. Selain dianggap belum populer, Kiai Ma'ruf juga disebut agak kontroversial terkait kasus Ahok.

Apapun penilain terhadap sosok Kiai Ma'ruf, bagi politisi senior Golkar Theo L Sambuaga keputusan Jokowi memilih Ketua Umum MUI itu sebagai calon wakil presiden (cawapres) adalah pilihan yang tepat.

"Ma'ruf Amin adalah tokoh nasional yang memiliki rekam jejak yang panjang dan baik," kata Theo L Sambuaga pada diskusi "Dari Tokoh Bangsa untuk Republik: Pemikiran KH Ma'ruf Amin mengenai Kerakyatan, Kebangsaan, dan Kedaulatan" di Jakarta, Rabu (28/11).

Presiden Jokowi dan KH Ma'ruf Amin
Jokowi-Ma'ruf Amin saat pendaftaran di Kantor KPU Pusat. Foto: KPU

Diskusi yang diselenggarakan oleh Megawati Institute itu dihadiri tamu undangan antara lain, oleh Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Ketua Apindo Anton J Supit, dan Wakil Sekretaris Persatuan Islam (Persis) Muhammad Furqon.

Menurut Theo L Sambuaga, KH Ma'ruf Amin adalah sosok kiai dan ahli ekonmi syariah. Dirinya mengenal Kiai Ma'ruf sudah cukup lama, yakni sejak tahun 1999 ketika sama-sama menjadi anggota DPR RI periode 1999-2004.

Saat itu, KH Ma'ruf Amin adalah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkiran Bangsa (PKB), sedangkan Theo L Sambuaga adalah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.

Dalam pertemuan-pertemuannya dengan KH Ma'ruf Amin, menurut Theo, dirinya mengetahui bahwa Ma'ruf Amin sebelumnya pernah menjadi anggota DPR RI pada periode 1972-1977 dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Kalau Kiai Ma'ruf lahir tahun 1943, maka pada tahun 1972 usianya belum genap 30 tahun. Itu menunjukkan Kiai Ma'ruf di usia muda sudah menjadi tokoh dan populer," terang Theo sebagaimana dilansir Antara.

Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Permukiman Indonesia pada era Kabinet Reformasi Pembangunan ini juga memuji pandangan KH Ma'ruf Amin soal Pancasila, kerakyatan, kebangsaan, dan kedaulatan, yang disampaikan dalam forum diskusi melalui rekaman suara.

KH Ma'ruf Ami tidak hadir pada diskusi tersebut, dengan alasan ada halangan.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Ciptakan Sepatu Pencegah Kelumpuhan, Ini Harapan Mahasiswa Penderita DMD untuk Prabowo-Sandi

#KH Ma'ruf Amin #Presiden Jokowi #Partai Golkar #Pilpres 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Memperjuangkan keadilan harus dengan cara adil, memperjuangkan demokrasi harus dengan cara demokratis
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 25 Oktober 2025
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Indonesia
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Framing negatif terhadap Pak Bahlil Lahadalia sudah tidak diinspirasi oleh nilai-nilai Pancasila
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Oktober 2025
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Berita Foto
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia didampingi Sekjen Partai Golkar M Sarmudji dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar menyerahkan secara simbolis 610 ribu paket sembako di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/10/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 22 Oktober 2025
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Indonesia
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Setiap bangsa besar menghargai para pendirinya, pemimpinnya
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Indonesia
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Mantan Wali Kota Solo ini mendapatkan rumah pensiun hadiah dari negara di bangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Indonesia
Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai
Kinerja Bahlil dan Wihaji menunjukkan bahwa kader Golkar tidak hanya berpengalaman dalam politik
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai
Indonesia
Klarifikasi Pernyataan Atalia Praratya soal Dana Pesantren, Golkar Tegaskan Tak Ada Larangan APBN untuk Ponpes
Sekjen Partai Golkar menegaskan bahwa pernyataan Atalia tidak bermaksud melarang penggunaan dana APBN untuk pesantren.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 15 Oktober 2025
Klarifikasi Pernyataan Atalia Praratya soal Dana Pesantren, Golkar Tegaskan Tak Ada Larangan APBN untuk Ponpes
Indonesia
Perpres 79 Tahun 2025 Dinilai Jadi Bukti Komitmen Prabowo untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
Kalau sikap Golkar kan sebetulnya dari awal ketika ada rencana pemindahan Ibu Kota ke IKN itu kan kita memang mendukung penuh
Angga Yudha Pratama - Selasa, 23 September 2025
Perpres 79 Tahun 2025 Dinilai Jadi Bukti Komitmen Prabowo untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
Indonesia
Bahlil Minta Kader Golkar Jaga Ucapan dan Tindakan, Penampilan Harus Menyesuaikan
Bahlil Lahadalia, Partai Golkar, anggota fraksi, Bimbingan Teknis, aspirasi masyarakat, wakil rakyat, Presiden Prabowo Subianto, profesionalitas, pengawalan program, anggaran daerah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 16 September 2025
Bahlil Minta Kader Golkar Jaga Ucapan dan Tindakan, Penampilan Harus Menyesuaikan
Indonesia
Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru
pemilu seharusnya melahirkan budaya politik baru, di mana rakyat tidak lagi menjadi penonton, tetapi aktor utama dalam menentukan arah bangsa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru
Bagikan