Politisi PDIP Ini Nilai Jokowi Beban Moral Gibran dan Bobby Ikut Pilkada

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Merahputih.com - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menilai majunya Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution adalah suatu beban moral bagi Jokowi.
Ditambah lagi, sebagai ayah kandung dan mertua, Presiden Jokowi mesti harus memikirkan hal ini supaya menangnya Gibran dan Bobby tidak menjadi beban moral dirinya.
Baca Juga:
PDIP Tetapkan Usung Cakada Minimal Tiga Tahun Jadi Kader, Peluang Gibran Bakal Kandas?
"Beban berat dia, menang enggak dianggap hebat, kalau kalah memalukan," ujar Budiman di Jakarta, Sabtu (22/12).
Beban itu seharusnya dijawab oleh Gibran, karena dia yang memutuskan untuk maju menjadi Kepala Daerah. Menurut Budiman, Gibran harus keluar dari bayang-bayang bapaknya dan kalau menang jangan sampai dianggap karena dikatrol oleh Presiden.
Gibran harus mematahkan tantangan itu. Karena pekerjaan terbesar dia bukan memenangkan pertarungan kepala daerah.
Bagi Budiman, memenangkan itu soal relatif lebih mudah bagi seorang Gibran yang dianggap cukup populer bagi sebagian kalangan. "Seorang seperti Gibran mudah memenangkan pertarungan itu. Dia boleh lah, dia cukup populer. Sebagai pendatang baru dia populer lah ya," ujar Budiman.
Ia menambahkan kemenangan Gibran juga akan tergantung Dewan Pimpinan Pusat PDI-P memutuskan bagaimana strateginya. "Saya tidak tahu apakah dia punya ide-ide tertentu atau kita (PDI-P) juga memikirkan itu," ujar Budiman.

Namun yang jadi masalah justru ketika kompetisi itu berakhir, entah berakhir dengan kemenangan atau kekalahan Gibran, hasil apapun akan membuat beban moral yang mengerikan untuk putra sulung Presiden Jokowi itu.
Budiman mengatakan jika dirinya hanya berempati, karena jika dinilai proses politiknya secara prosedural tidak melanggar hukum.
Budiman mengatakan setiap warga negara punya hak mencalonkan diri dalam pemilihan umum secara hukum.
"Anaknya Soeharto saja boleh kok ikut pemilu. Ya kan? Itu hak ya. Hak dia enggak boleh dilarang," kata Ketua Inovator 4.0 itu.
Baca Juga:
Apalagi Gibran sungguh-sungguh memenangkan pemilu tapi kemudian orang mengatakan bukan karena Gibran yang hebat. Itu secara psikologis mengerikan menurut Budiman.
"Saya enggak tahu karena saya bukan anak seorang tokoh, tapi saya belum tentu sanggup seperti dia menanggung beban itu. Tapi kalau menurut saya, dia harus keluar dari bayang-bayang bapaknya (Presiden Jokowi) dan sanggup tidak mengalami beban kemenangannya sendiri," kata Budiman.
Begitu pula dengan Bobby, menurut Budiman bebannya kurang lebih sama karena itu diperlukan suatu strategi luar biasa cerdas untuk membuktikan diri telah lepas dari bayang-bayang tersebut. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Begini Cara Grab Memilih Perwakilan Ojol untuk Bertemu dengan Wapres Gibran

Asosiasi Pastikan Pengemudi Ojol yang Bertemu Wapres Gibran Bukan Anggota Mereka

Jenguk Driver Ojol Korban Bentrokan, Wapres Gibran: Tiga Hari Pulang

Di Balik Meja Makan Berhias Mawar, Pertemuan Rahasia Gibran-Dasco Terbongkar

Rapper 'Young Black and Rich' Nongol Saat Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Wapres Gibran Angkat Bendera Tanda Dimulainya Balapan

Dasi Merah Gibran Tiba-Tiba Berganti Biru Muda, Pesan Apa yang Ingin Disampaikan untuk Elite Politik?

Gibran Hadiri Sidang Tahunan MPR, Disambut Ketua DPR dan DPD

[HOAKS atau FAKTA] : Gibran Sebut Pernyataan “Janji 19 Juta Lapangan Kerja” Dipelintir Media Massa
![[HOAKS atau FAKTA] : Gibran Sebut Pernyataan “Janji 19 Juta Lapangan Kerja” Dipelintir Media Massa](https://img.merahputih.com/media/a9/fb/d6/a9fbd63f9eaf7921fbf267e591d91b9b_182x135.jpg)
Demi Selamatkan Anggaran Negara, Wapres Gibran Didesak Segera Berkantor di IKN
