Polisi Selidiki Motif Anak Akidi Tio Hendak Beri Sumbangan Sampai Rp 2 Triliun
Keluarga mendiang Akidi Tio saat menyerahkan hibah secara simbolis kepada Kapolda Sumsel, Irjen Pol.Eko Indra Heri. (ANTARA/Yudi Abdullah/21)
Merahputih.com - Polda Sumatera Selatan terus melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terkait rencana pemberian sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio.
Hingga, kini penyidik masih mendalami motif keluarga terkait sumbangan tersebut.
"Sementara kita belum ketahui dan masih didalami (motifnya)," ujar Kabid Humas Polda Sumatera Selatan, Kombes Supriadi, Rabu (4/8).
Baca Juga
Soal Sumbangan Rp 2 Triliun Keluarga Akidi Tio, PPATK: Setengahnya Juga Tidak Ada
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan klarifikasi dengan pihak Bank Mandiri, diketahui dana di rekening anak Akidi ternyata tidak cukup.
"Hasil klarifikasi dengan Bank Mandiri dana tidak cukup, tanggal 3 Agustus 2021," beber dia.
Rencana bantuan yang ditujukan untuk penanganan pandemi COVID-19 itu, diserahkan secara simbolis oleh Heriyanty dan Hardi Darmawan kepada Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri, disaksikan Gubernur Sumsel H Herman Deru, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Dra Lesty Nuraini Apt Kes dan Danrem 044/Gapo, Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji.
"Menurut saya ini adalah amanah yang sangat luar biasa dan berat sekali karena uang yang diamanahkan ini besar dan pastinya harus dipertanggungjawabkan," kata Eko Indra ketika menerima bantuan itu secara simbolis.
Sepekan kemudian, dana bantuan itu belum juga bisa dicairkan. Kemudian, tiba-tiba penyidik Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan membawa dan memeriksa Heriyanty di Mapolda Sumatera Selatan. Pemeriksaan itu, disebut terkait pemberian dana hibah tersebut.
Baca Juga
Polda Sumsel Ungkap Fakta Baru Kasus Sumbangan Keluarga Akidi Tio
Sempat terjadi kesimpang siuran terkait status Heriyanti ketika itu. Supriadi juga menegaskan, penyidik tidak melakukan penangkapan, melainkan mengundang Heriyanty untuk dimintai klarifikasi.
"Perlu digaris bawahi, kita tidak menangkap ibu Heriyanty, tapi kita mengundang untuk datang ke Polda untuk memberikan klarifikasi terkait dengan rencana uang Rp 2 triliun melalui bilyet giro," jelas dia. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Cuaca Ekstrem Diperkirakan Terjadi di Sumatera Selatan 15-18 September, Waspada Potensi Banjir dan Tanah Longsor
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI