Headline

Polisi Kejar Penyebar Video Hoaks AY Luka-Luka Karena Dianiaya

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 12 April 2019
 Polisi Kejar Penyebar Video Hoaks AY Luka-Luka Karena Dianiaya

Karopenmas Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (Foto: humas.polri,go.id)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Kasus perundungan yang berujung pada penganiayaan terhadap siswi AY (14) kontan heboh lantaran video viral yang berisikan testomini bahwa siswi SMP itu mengalami luka-luka akibat kekerasan fisik.

Terkait dengan viralnya video AY itu, Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menegaskan pihaknya akan menyelidiki sejumlah akun media sosial termasuk twitter yang menyebarkan video dengan narasi AY luka-luka akibat pengeroyokan di Pontianak.

Menurut Dedi, pelaporan dan penyidikan akun media sosial tersebut akan dilakukan bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia.

"Baru rencana dari Komisi Perlindungan Anak Daerah Kalimantan Barat akan melaporkan pemilik akun twitter tersebut yang membuat suatu narasi-narasi yang bukan sebenarnya sehingga terbentuk opini masyarakat yang miss opini," ujar Dedi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (11/4).

Ilustrasi kekerasan terhadap anak
Ilustrasi Kekerasan terhadap Anak (MerahPutih/Alfi Rahmadhani)

Menurut Dedi, sejauh ini berdasarkan hasil visum, tidak ada luka memar dan luka-luka memnahayakan seperti informasi yang viral di medsos.

"Visum yang diberikan ahli sesuai kompetensinya. Kalau keterangan bisa berubah-ubah, kalau visum itu bukti autentik yang bisa dipertanggungjawabkan scara ilmiah," kata mantan Wakapolda Kalteng ini.

BACA JUGA: Komnas PA: Sepanjang 2014, 771 Anak Laki-laki Jadi Korban Sodomi

Polisi Duga Pelaku Penganiayaan Audrey ada Tiga Orang

Pelaku Perundungan AY Diduga Dibekingi Orang Kuat, Polri: Penyidik Tak Gentar

Brigjen Pol Dedi Prasetyo lebih lanjut menjelaskan pihaknya tak pernah bosan menyampakan bahwa tidak boleh terburu-buru percaya informasi yang tersebar di media sosial. Dia minta masyarakat melakukan kroscek terlebih dulu sebelum menelan informasi di medsos.

Brigjen Pol Dedi Prasetyo
Karopenmas Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo

"Kalau sumbernya tidak memiliki kompetensi, membuat opini sendiri kemudian dia buat tulisan narasinya sistematis, dia kirim ke medsos, semua akan mudah percaya, padahal narasinya jauh dari fakta sebenarnya," imbuh dia

Dedi meminta, logika berpikir masyarakat harus cermat dan mendalam agar tak mudah terpedaya.

"Kalau semua medsos kita percaya ya semua masyarkat jadi miskom, misinterpretasi," tandasnya.(Knu)

#Kekerasan Anak #KPAI #Media Sosial #Viral
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Dunia
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Khabarhub melapoorkan bahwa Rabilaxmi Chitrakar, dirawat intensif pada Rabu setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran yang dipicu oleh para demonstran di rumahnya.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Dunia
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelombang protes keras yang terjadi di Nepal sejak awal pekan, hingga membuatnya jatuhnya korban, yang meningkat menjadi 34 orang tewas
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Indonesia
Menteri Kehutanan Minta Maaf ke Prabowo, Akui Diajak Main Domino Saat Keluar dari Toilet
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyampaikan permohonan maaf atas foto dirinya bermain domino bersama mantan tersangka pembalakan liar
Angga Yudha Pratama - Selasa, 09 September 2025
Menteri Kehutanan Minta Maaf ke Prabowo, Akui Diajak Main Domino Saat Keluar dari Toilet
Lifestyle
Cara Ubah Foto Jadi Action Figure Keren dengan Google Gemini, Lengkap dengan Tips dan Contoh Prompt!
Cara Membuat Foto Jadi Action Figure dengan Google Gemini: 1. Buka Browser Google Chrome, 2. Akses situs https://gemini.google.com, 3. unggah foto, selengkapnya
ImanK - Sabtu, 06 September 2025
Cara Ubah Foto Jadi Action Figure Keren dengan Google Gemini, Lengkap dengan Tips dan Contoh Prompt!
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik tidak melakukan penahanan terhadap CS, melainkan mewajibkan yang bersangkutan untuk melapor dua kali dalam sepekan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Bagikan