Polisi Didesak Minta Maaf ke Pengunggah Guyonan Humor Gus Dur

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 19 Juni 2020
Polisi Didesak Minta Maaf ke Pengunggah Guyonan Humor Gus Dur

Guyonan Gus Dur soal 'Tiga Polisi Baik'. Foto: Istimewa

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Peristiwa penangkapan Ismail Ahmad (41) gara-gara mengunggah guyonan Presiden keempat Abdurahman Wahid dinilai menciderai rasa keadilan.

Pakar Hukum, Suparji Ahmad minta agar kepolisian yang memanggil pengunggah candaan Gus Dur soal 'Tiga Polisi Jujur' meminta maaf.

Baca Juga

Kapolda Malut Akui Anak Buahnya Kurang Tepat Garap Netizen '3 Polisi Tak Bisa Disuap'

"Kalau memang ini ada sesuatu yang tidak proporsional ya tidak ada suatu alasan untuk yang bersangkutan (polisi) memanggil, tidak ada alasan untuk diproses hukum ya maksud saya ya memanggil pun perlu minta maaf kepada yang bersangkutan. Iya kepada publik juga," kata Suparji kepada wartawan yang dikutip pada Jumat (19/6).

Suparji menganggap pemanggilan tersebut berlebihan. Mengingat candaan Gus Dur soal Tiga Polisi Jujur itu sudah lama. Jika hal ini terus berlanjut dan sering terjadi, maka seakan-akan polisi menebar ketakutan kepada mereka yang hendak menyuarakan aspirasinya.

"Kalau yang bersangkutan dianggap salah apa dasarnya? Jadi perhatian bagi kita semua bagaimana ada ancaman kebebasan berpendapat kan, ancaman kebebasan berekspresi ya dan ancaman kebebasan mengartikulasikan gagasan gitu loh," tegas pengajar di Universitas Al Azhar ini.

Suparji Ahmad

Pasalnya, kata dia pemanggilan tersebut tentu saja menyebabkan tekanan psikologis kepada yang bersangkutan. Belum lagi alasan pemanggilan terhadap Ismail Ahmad tak berdasar.

Dalam konteks hukum pidana, kritik atau membela diri untuk kepentingan umum juga itu kan tidak masuk dari kategori pencemaran nama baik.

"Baik (Pasal) 310, 311, 312 kemudian UU ITE gitu loh. Bahkan penghinaan terhadap presiden pun tak masuk dalam kategori jika yang bersangkutan membela diri, untuk bela kepentingan umum atau kritik kebijakan," jelas Suparji.

Suparji mempertanyakan dasar pemanggilan tersebut yang di kemudian hari ia diminta untuk meminta maaf di hadapan publik soal unggahannya tersebut.

Kalau pun dianggap mencemarkan institusi, dalam hal ini kepolisian maka itu tidak termasuk pencemaran nama baik yang membuat Ismail layak dipanggil polisi.

"Jadi kalau konteksnya pencemaran nama baik, ya nama baik kan harus menyebut nama orang kan gitu jelas," kata pria asal Solo ini.

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menegaskan bahwa pemanggilan terhadap Ismail tersebut hanya untuk dimintai klarifikasi terkait unggahannya di media sosial.

"Penafsiran anggota reserse ini seolah-olah ada sesuatu antara dia (Ismail) dan institusi kemudian dipanggil dan diklarifikasi," ucap Argo.

Kapolda Maluku Utara Irjen Rikwanto mengatakan telah menegur Kapolres Kepsul AKBP Muhammad Irvan dan jajarannya karena peristiwa itu.

Baca Juga

Mabes Polri Minta Polres Kepsul Tak Reaktif Tanggapi Guyonan Gus Dur

"Setelah saya dalami dengan Kapolres-nya, dengan anggota yang memeriksa, dan obyek yang dipermasalahkan, saya anggap itu kurang tepat. Jadi yang dilakukan oleh Polres Sula itu kurang tepat," kata dia kepada wartawan di di Mapolda Maluku Utara, Kamis (18/6).

Sebelumnya, Ismail Ahmad mengunggah kutipan guyon Gus Dur, "Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng" di akun Facebooknya. Ismail mengaku dipanggil polisi dan diminta meminta maaf agar kasus tersebut. (Knu)

#Gus Dur #Abdurrahman Wahid
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Istri Gus Dur dan Berbagai Tokoh Kunjungi Aktivis Ditahan Polisi, Kirimkan Surat Permintaan Pembebasan ke Presiden
Selain permohonan pembebasan, surat itu juga berisi permohonan penangguhan para aktivis yang telah ditahan selama lebih dari 20 hari itu.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 23 September 2025
Istri Gus Dur dan Berbagai Tokoh Kunjungi Aktivis Ditahan Polisi, Kirimkan Surat Permintaan Pembebasan ke Presiden
Indonesia
Akar Masalah Demo Panjang Versi Jaringan Gusdurian, Tekanan Ekonomi Kian Nyata Dialami Warga
Presiden untuk melakukan reformasi Polri dan mencopot Kapolri atas tindak kekerasan yang terus terjadi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
 Akar Masalah Demo Panjang Versi Jaringan Gusdurian, Tekanan Ekonomi Kian Nyata Dialami Warga
Indonesia
Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel
Gubernur Pramono menyampaikan ini saat menghadiri acara Harlah ke-79 Muslimat NU, Sabtu (26/7)
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 27 Juli 2025
Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel
Indonesia
Pramono Dukung Penuh Pembangunan Perpustakaan Gus Dur di Ciganjur
Sinta Nuriyah Wahid menjelaskan pembangunan pusat kajian Islam Asia Tenggara yang dilengkapi dengan perpustakaan modern merupakan keinginan Gus Dur sebelum wafat.
Frengky Aruan - Sabtu, 12 Juli 2025
Pramono Dukung Penuh Pembangunan Perpustakaan Gus Dur di Ciganjur
Indonesia
Nama 10 Calon Pahlawan Nasional 2025 yang Sudah Masuk, Ada Gus Dur Hingga Soeharto
Pengajuan usulan nama calon pahlawan 2025 dibatasi sampai 11 April 2025 mendatang
Wisnu Cipto - Rabu, 19 Maret 2025
Nama 10 Calon Pahlawan Nasional 2025 yang Sudah Masuk, Ada Gus Dur Hingga Soeharto
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Terbiktan Uang Rp 25 Ribu Bergambar Gus Dur
Sebuah foto dengan narasi Presiden Prabowo terbitkan mata uang Rp 25 ribu bergambar Gus Dur beredar di media sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 05 Maret 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Terbiktan Uang Rp 25 Ribu Bergambar Gus Dur
Indonesia
Respons Putri Gus Dur Saat Tahu Ayahnya Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Generasi-generasi ke depannya belajar
Angga Yudha Pratama - Senin, 23 Desember 2024
Respons Putri Gus Dur Saat Tahu Ayahnya Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Indonesia
Menag Pernah Cari Makam Guru Wali Songo Bareng Gus Dur, Mobilnya Sempat Tertimpa Batu Sebesar Kepala
Gus Dur pada waktu itu menyatakan inilah guru sejati dari para Wali Songo
Angga Yudha Pratama - Minggu, 22 Desember 2024
Menag Pernah Cari Makam Guru Wali Songo Bareng Gus Dur, Mobilnya Sempat Tertimpa Batu Sebesar Kepala
Video
Cak Imin Minta Gus Dur Dijadikan Pahlawan Nasional: tak Pernah Salahi Konstitusi dan Pro-pluralisme
Menurutnya, Indonesia hari ini masih rasakan buah perjuangan Gus Dur.
Rezita Kesuma - Minggu, 15 Desember 2024
Cak Imin Minta Gus Dur Dijadikan Pahlawan Nasional: tak Pernah Salahi Konstitusi dan Pro-pluralisme
Indonesia
Minta Gus Dur Dijadikan Pahlawan Nasional, Cak Imin: tak Pernah Salahi Konstitusi dan Pro-pluralisme
Keberanian Gus Dur dalam membela hak-hak minoritas dan mempromosikan persaudaraan lintas iman menjadi landasan kokoh bagi rasa aman masyarakat dalam memeluk agama hingga saat ini.
Dwi Astarini - Sabtu, 14 Desember 2024
Minta Gus Dur Dijadikan Pahlawan Nasional, Cak Imin: tak Pernah Salahi Konstitusi dan Pro-pluralisme
Bagikan