Golkar Apresiasi Prabowo, Gelar Pahlawan Nasional Terhadap Soeharto dan Gus Dur Dinilai Sebagai Simbol Rekonsiliasi
Arsip foto - Pengunjung mengamati koleksi museum yang dipamerkan di Museum HM Soeharto, Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (19/3/2018). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww/aa.
Merahputih.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, menyampaikan apresiasi dan terima kasih mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh bangsa, termasuk Presiden Ke-2 RI Soeharto dan Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, khususnya kepada Presiden Prabowo Subianto, yang telah menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden Ke-2 RI Soeharto atau Pak Harto. Ini merupakan bentuk penghormatan negara terhadap jasa dan pengabdian beliau kepada bangsa dan negara Indonesia," kata Sarmuji, Senin (10/11).
Baca juga:
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Keluarga Besar Nyatakan Tak Merasa Dendam
Sarmuji menilai penganugerahan ini bukan sekadar penghargaan atas peran besar Pak Harto dalam pembangunan nasional, tetapi juga pengakuan atas dedikasinya yang sudah dimulai sejak masa pra-kemerdekaan hingga memimpin pembangunan selama lebih dari tiga dekade.
"Pak Harto berperan penting, baik pada masa prakemerdekaan, pascakemerdekaan, maupun selama menjadi presiden yang memimpin pembangunan bangsa selama lebih dari tiga dekade," ujarnya.
Penegasan Akar Ideologis dan Rekonsiliasi
Sarmuji juga menyinggung peran Pak Harto dalam menerjemahkan pemikiran pendiri bangsa, Bung Karno. Ia menjelaskan bahwa Pak Harto adalah Dewan Pembina Golkar yang merealisasikan konsep "Golongan Fungsional" yang digagas Bung Karno menjadi kekuatan sosial-politik konkret bernama Golongan Karya (Golkar), yang warisannya masih terasa hingga kini.
"Kita tidak boleh melupakan sejarah. Bung Karno adalah penggagas awal ide besar tentang golongan fungsional dan Pak Harto-lah yang merealisasikannya menjadi kekuatan sosial-politik yang konkret dalam bentuk Golkar," jelasnya.
Menurut Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI itu, penghargaan negara kepada Soeharto ini menjadi pengingat bagi kader Golkar untuk meneladani semangat pengabdian dan kerja keras dalam membangun bangsa, menegaskan kembali akar ideologis dan historis partai yang lahir dari semangat pengabdian, bukan sekadar kekuasaan.
Baca juga:
IM57+ Kritik Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: Bentuk Pengaburan Sejarah Koruptif
Sarmuji menambahkan, penganugerahan gelar kepada tokoh-tokoh lain, termasuk Gus Dur, memiliki makna simbolis yang mendalam, yaitu rekonsiliasi nasional.
"Ini adalah simbol rekonsiliasi nasional. Meskipun Gus Dur pernah membubarkan Golkar, mengingat jasanya yang juga besar bagi bangsa, Golkar mendukung dan ikut senang atas gelar Pahlawan Nasional yang diberikan kepada Gus Dur," tutur Sarmuji.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Golkar Gelar Rapimnas Lusa, Idrus Marham Tegaskan tidak Ada Agenda Ganti Bahlil
PKB Sentil Golkar Ngomong Koalisi Permanen di Tengah Derita Warga Akibat Bencana
Bahlil Dorong Pilkada Dipilih DPRD Agar UU Tak Diobrak-Abrik
Viral Bupati Aceh Tenggara Sebut ‘Prabowo Presiden Seumur Hidup’, Golkar: Bentuk Ekspresi Kegembiraan
[HOAKS atau FAKTA]: Gibran Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Dianggap Lebih Berjasa dari Soekarno dan Soeharto
Komnas HAM Kecewa Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Minta Kasus Dugaan Pelanggaran di Masa Lalu Tetap Harus Diusut
Menteri HAM Ogah Komentar Detail Soal Gelar Pahlwan Soeharto
Golkar Solo Bakal Gelar Tasyakuran Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Marsinah Dijadikan Pahlawan Nasional, Bukti Negara Mulai Menghargai Kelompok Buruh
Dari Akademisi hingga Diplomat, Kiprah Prof. Mochtar Kusumaatmadja Kini Diabadikan sebagai Pahlawan Nasional