Kapolda Malut Akui Anak Buahnya Kurang Tepat Garap Netizen '3 Polisi Tak Bisa Disuap'
Kapolda Maluku Utara, Brigjen Rikwanto. Foto: ANTARA
Merahputih.com - Kapolda Maluku Utara Irjen Rikwanto mengaku menegur anak buahnya, yaitu jajaran Polres Kepulauan Sula karena mempermasalahkan posting-an seorang pengguna Facebook soal candaan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) soal polisi 'baik'.
"Kemudian kita berikan juga arahan untuk lebih teliti lagi dalam mencermati informasi yang beredar di masyarakat, terutama di media sosial," kata Rikwanto kepada wartawan, Jumat (19/6).
Baca Juga
Eks Menristek Sedih Ada Orang Diperiksa Polisi Gegara Guyonan Gus Dur
Dia mengatakan sikap IS mengunggah kalimat candaan Gus Dur di dinding akun Facebook-nya tak perlu disikapi secara hukum.
"Itu bukan masalah. Yang ditayangkan oleh Mas Ismail itu bukan masalah dan bukan masuk kategori yang perlu diatensi oleh kepolisian," jelas pria yang lama bertugas di Humas Polri ini.
Rikwanto menyampaikan pihaknya tak memperkarakan posting-an IS. Dia menerangkan penyidik Polres Sula memang awalnya menafsirkan IS memiliki masalah dengan kepolisian hingga akhirnya menyuruh IS meminta maaf secara terbuka di hadapan awak media yang diundang pihak polres.
"Tidak ada BAP, tidak ada kasus. Jadi dilihat di media sosial kemudian penafsiran si anggota reserse ini seolah-olah ada sesuatu dengan dia (IS) dan institusi, lalu diklarifikasi," jelas Rikwanto.
Ia mengaku telah mendalami kasus tersebut. "Setelah saya dalami dengan Kapolres-nya, dengan anggota yang memeriksa, dan obyek yang dipermasalahkan, saya anggap itu kurang tepat. Jadi yang dilakukan oleh Polres Sula itu kurang tepat," kata Rikwanto.
Rikwanto telah memerintahkan Ditkrimsus untuk memberikan petunjuk dan arahan (jukrah) kepada jajarannya agar bisa membedakan mana informasi yang bisa dikategorikan melanggar UU ITE dan informasi yang merupakan sebuah kritikan.
Baca Juga
Netizen '3 Polisi Tak Bisa Disuap' Digarap Polisi, GUSDURian: Membungkam Kebebasan Berpikir
Seperti diberitakan, Ismail Ahmad dipanggil Polres Kepsul setelah Ismail mengutip lelucon yang pernah dilontarkan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tentang polisi jujur di facebooknya.
Ismail menulis: 'Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: Patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng’. Atas status inilah Ismail kemudian dipanggil Polres Kepsul untuk dimintai klarifikasi.
Usai proses klarifikasi Ismail pun menyampaikan permintaan maaf dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Polres Kepsul Selasa (16/6) kemarin. Tindakan polisi inilah yang kini dianggap tidak tepat. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Gus Dur dan Syaikhona Kholil Jadi Pahlawan Nasional, PKB: Bentuk Pengakuan Negara atas Jasa Besarnya
Jasa Besar Gus Dur sebagai Bapak 'Pluralisme' Indonesia: dari Penghapusan Diskriminasi hingga Gelar Pahlawan Nasional
Golkar Apresiasi Prabowo, Gelar Pahlawan Nasional Terhadap Soeharto dan Gus Dur Dinilai Sebagai Simbol Rekonsiliasi
Soal Usulan Soeharto Jadi Pahlawan, Putri Gus Dur: Ada Jejak Panjang Pelanggaran HAM hingga Korupsi
Istri Gus Dur dan Berbagai Tokoh Kunjungi Aktivis Ditahan Polisi, Kirimkan Surat Permintaan Pembebasan ke Presiden
Akar Masalah Demo Panjang Versi Jaringan Gusdurian, Tekanan Ekonomi Kian Nyata Dialami Warga
Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel
Pramono Dukung Penuh Pembangunan Perpustakaan Gus Dur di Ciganjur
Nama 10 Calon Pahlawan Nasional 2025 yang Sudah Masuk, Ada Gus Dur Hingga Soeharto
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Terbiktan Uang Rp 25 Ribu Bergambar Gus Dur