Polisi Bakal Periksa Setiap Kendaraan di Bogor, Cari Penumpang Belum Vaksin Booster

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 07 April 2022
Polisi Bakal Periksa Setiap Kendaraan di Bogor, Cari Penumpang Belum Vaksin Booster

Ilustrasi - Penyekatan kendaraan nomor polisi ganjil genap di jalur wisata Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/3/2022). (ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor bakal membuat pos pemeriksaan atau check point ketika arus mudik Hari Raya Idul Fitri 2022 di perbatasan Kota Bogor.

Hal tersebut bertujuan untuk menyeleksi pendatang atau masyarakat yang belum melakukan vaksin ketiga (booster).

"Tentunya masyarakat akan banyak datang ke Kota Bogor. Dan, Satgas COVID-19 saat ini tengah menyusun skenario untuk menentukan check poin-check point pemeriksaan," terang Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Kamis (7/4)

Baca Juga:

Anies Minta Pelaksanaan Vaksin Booster Tak Mepet Mudik Lebaran

Susatyo melanjutkan, check point itu sedianya akan memeriksa para pemudik baik yang menggunakan roda dua maupun roda empat.

Namun, jika belum mendapat vaksin booster akan diputar balik.

Jadi yang mudik tidak hanya yang menggunakan transportasi kereta, pesawat dan sebagainya, tapi juga kendaraan roda dua dan roda empat.

“Kami persiapkan skenarionya untuk membuat check point di batas kota. Yang tidak booster, maka kami akan perintahkan putar balik untuk kembali," tutur Susatyo.

Meski begitu, pihaknya belum mengetahui pasti kapan dan teknis lebih rinci terkait check point tersebut.

Tetapi intinya, check point itu bertujuan untuk menyeleksi masyarakat yang akan masuk ke wilayah Kota Bogor.

Selan itu, Satgas COVID-19 Kota Bogor akan terus melakukan akselerasi percepatan vaksinasi booster. Salah satunya dengan membuka gerai-gerai vaksin hingga tingkat wilayah.

Baca Juga:

Makin Dekat Mudik Lebaran, 1,2 Juta Orang Disuntik Booster Sehari

Vaksin booster atau dosis ketiga menjadi salah satu syarat bagi masyarakat yang ingin mudik Lebaran 2022.

Masyarakat pun diimbau untuk segera menjalani vaksin booster jauh hari sebelum mudik.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyarankan, masyarakat yang akan mudik telah mendapat dosis vaksin booster minimal dua pekan sebelum mudik.

"Diimbau kepada masyarakat segera memenuhi dosis vaksinasi lengkap maupun booster sekurang-kurangnya dua minggu khususnya sebelum menjalankan kegiatan sosial berskala besar seperti mudik," kata dia.

Menurut Wiku, hal itu karena imunitas tidak bisa terbentuk secara instan alias membutuhkan waktu satu hingga dua pekan setelah divaksinasi.

"Para ahli imunologi sepakat bahwa proses pembentukan antibodi dalam tubuh rata-rata memakan waktu satu sampai dua minggu setelah penyuntikan," ujarnya.

Maka, Wiku menyarankan masyarakat yang belum memenuhi dosis vaksin booster untuk segera melakukan vaksinasi.

"Fakta ini seharusnya dapat menjadi penyemangat kita untuk segera divaksin dosis penuh dan booster untuk semakin siap beraktivitas dalam kondisi sehat secara optimal," kata dia.

Meski sudah vaksin booster, Wiku mengingatkan masyarakat untuk selalu patuh menjalankan protokol kesehatan dan peraturan dalam moda transportasi yang digunakan. Masyarakat juga sebaiknya tidak bepergian jika sedang dalam kondisi sakit. (Knu)

Baca Juga:

Takut Diputar Balik Saat Mudik, Warga Tanah Abang Pilih Disuntik Vaksin Booster

#Mudik Lebaran #Vaksinasi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ada Bantuan Sosial Bagi Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
TurnBackHoax menelusuri klaim pemberian bantuan sosial di laman resmi kemensos.go.id dan kemkes.go.id melalui mesin pencarian Google.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 27 Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ada Bantuan Sosial Bagi Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
Informasi tersebut diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”
Frengky Aruan - Minggu, 25 Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
Indonesia
Gerindra Kawal Uji Coba Vaksin TBC Teranyar, Alasan BPOM Sudah Berikan Izin Pakai
Fraksi Partai Gerindra menegaskan bahwa seluruh proses harus dikawal dengan transparan dan akuntabel.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 16 Mei 2025
Gerindra Kawal Uji Coba Vaksin TBC Teranyar, Alasan BPOM Sudah Berikan Izin Pakai
Indonesia
Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit
Saat lebaran 2024 lalu, Basarnas mencatatkan rata-rata waktu respons untuk kondisi darurat, baik di darat maupun perairan mencapai 30 menit atau setengah jam.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 April 2025
Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit
Indonesia
Realisasi Pemudik Lebaran 2025 Turun Tipis, Menhub Sebut Bukan Tanda Darurat Ekonomi
Angka penurunan pemudik yang masih berada di bawah 10 persen tersebut tidak dapat dijadikan dasar kuat untuk menarik kesimpulan
Angga Yudha Pratama - Minggu, 13 April 2025
Realisasi Pemudik Lebaran 2025 Turun Tipis, Menhub Sebut Bukan Tanda Darurat Ekonomi
Indonesia
Selama Masa Angkutan Lebaran 2025, Ketepatan Waktu Kereta Api Belum Capai 100% On Time
OTP keberangkatan kereta api mencapai 99,69 persen, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 99,50 persen.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 12 April 2025
Selama Masa Angkutan Lebaran 2025, Ketepatan Waktu Kereta Api Belum Capai 100% On Time
Indonesia
Okupansi Keberangkatan Kereta Api Capai 104 Persen selama Mudik Lebaran 2025
Okupansi keberangkatan kereta api mencapai 104 persen selama mudik Lebaran 2025.
Soffi Amira - Rabu, 09 April 2025
Okupansi Keberangkatan Kereta Api Capai 104 Persen selama Mudik Lebaran 2025
Bagikan