Polisi: Anwari Dapat Pistol Walther 32 Mili dari Teman
Ilustrasi ditodong senjata api. Foto: Ist
MerahPutih.com - Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Purwanta mengatakan Pistol Walther 32 Mili yang dimiliki Anwari saat melepaskan tembakan di mal Gandaria City didapatnya dari seorang temannya.
"Dari Hasil penyidikan, dia mengaku mendapatkan senjata itu dari temennya pada tahun 2000," kata Purwanta saat dihubungi Merahputih.com, Minggu (8/10)
Namun, Purwanta enggan menjelaskan siapa rekan Anwari yang memberi pistol tersebut.
"Kita belum tau itu siapa. Kita akan konfirmasi temennya itu siapa, kita akan penyelidikan lebih lanjut," ungkapnya.
Saat ini, kata Purwanta, polisi tengah melakukan penyelidikan mendalam terhadap pelaku di Polsek Kebayoran Lama.
"Baru penyidikan semalam. Masih diperiksa di Polsek Kebayoran Lama," tutupnya.
Sebelumnya, insiden penganiayaan terhadap seorang petugas parkir di Mal Gandaria City terjadi pada Jumat (6/10) sekitar pukul 20.30. Peristiwa itu dipicu oleh keengganan Anwari membayar biaya parkir sejumlah Rp 5.000. Dia beranggapan, dengan menggunakan mobil dinas berpelat TNI, ia tidak harus membayar parkir. (Asp)
Bagikan
Berita Terkait
Jembatan Armco Hubungkan kembali Warga Birem Bayeun Aceh Timur
Viral Video Bantuan ke Sumatera Berupa Kotak Kosong, Begini Penjelasan TNI
Wagub Kalbar Gandeng Imigrasi Buru 15 WNA China Penyerang TNI di Area Tambang Ketapang
Duduk Perkara Belasan WNA China Serang TNI Pakai Parang di Ketapang Versi Kodam XII/Tanjungpura
Prajurit TNI AD Raih Emas di Cabor Menembak SEA Games 2025, Pasang Target Lolos Olimpiade 2028
Harumkan Indonesia, 3 Prajurit TNI AD Raih Medali Perak SEA Games 2025 di Cabor Equestrian Eventing
17 Senior Prada Lucky Namo Dituntut 9 Tahun dan Langsung Dipecat dari TNI AD, Restitusi Capai Rp 544 Juta
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
Helikopter Mi-17 dan Bell 412 Bawa Misi Krusial Bantuan Banjir Longsor Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim