Polda Papua Razia Senjata, Suku Arfak: Hargai Kami sebagai Tuan Rumah


polisi sedang memeriksa jok motor milik warga ketika menggelar razia di Kota Jayapura, Papua, Minggu (1/9) (Humas Polda Papua/ANT)
MerahPutih.com - Suku Besar Arfak berdasarkan hasil rapat adat meminta semua pihak menghargai mereka sebagai tuan rumah di wilayah Provinsi Papua Barat. Rapat ada ini digelar untuk menyingkapi kerusuhan yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, sejak pekan lalu.
Arfak adalah suku asli yang mendiami Manokwari. Wilayah adat suku ini meliputi Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama dan Tambrauw.
Baca Juga:
OPM Pancing Konflik Papua Meluas Lewat Pengibaran Bintang Kejora di Depan Istana Negara
"Manokwari ini rumah kita bersama, orang tua kami dahulu menerima siapapun dari suku apapun yang datang ke Manokwari," kata Kepala Suku Besar Arfak, Dominggus Mandacan, membacakan hasil rapat adat kemarin, dikutip Antara, Senin (2/9).

"Kami menghargai siapa saja, tolong hargai kami juga sebagai tuan rumah. Siapapun tidak boleh berbuat kerusakan di sini," imbuh Kepala Suku.
Baca Juga:
Kapolres Jayapura: 4 Warga Tewas Usai Demo Anarkis di Jayapura
Suku Arfak mengutuk tindakan persekusi dan rasial yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya (Jawa Timur). Namun, Dominggus memastikan masyarakat Suku Arfak tidak terlibat dalam aksi yang diwarnai dengan pembakaran kantor DPRD Provinsi Papua Barat, kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) serta fasilitas publik.
"Manokwari ini kita juluki sebagai kota Injil, karena itu semua orang yang ada di sini harus merasa aman. Kita harus jamin kota Injil ini tanah aman, tanah yang damai untuk siapapun," tutup dia.

Pada hari ini yang sama, Polda Papua mengamankan sebanyak 45 senjata tajam dalam razia yang digelar di dua tempat semalam. Razia pertama di depan Polsek Abepura dengan melibatkan 71 personel yang terdiri dari 30 personel Brimob, 15 personel Dit Lalulintas, 16 personel Dit Sabhara dan 10 personel Polsek Abepura.
"Di lokasi ini, benda-benda yang berhasil diamankan berupa senjata tajam dan atribut yang berjumlah 30 jenis, yang terdiri dari parang, badik, cutter, celurit, taring babi, sangkur, senapan angin," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal.
Baca Juga
Razia kedua di Expo Waena, kata dia, melibatkan 113 personel yang terdiri dari 63 personel Brimob, 15 personel Dit Lalulintas dan 35 personel Dit Sabhara. Dari lokasi itu dirazia 15 senjata tajam dan alat yang dapat membahayakan yang terdiri dari parang, badik, cutter dan sangkur.
Kamal menjelaskan dalam melaksanakan razia personel Polri mengedepankan 3S atau Senyum, Sapa dan Salam. "Total semuanya ada 45 benda," tegas perwira polisi berpangkat melati tiga itu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur

Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua

Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak

Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih

Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa

Sorong Memanas Imbas Pemindahan Tapol: Massa Blokade Jalan hingga Rusak Rumah Kajari

2 Brimob Tewas di Nabire, Reka Ulang Peragakan 23 Adegan

Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat

Segerombolan Anggota KKB Pelaku Pembunuhan Polisi di Papua Akhirnya Ditangkap

[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden
![[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden](https://img.merahputih.com/media/81/ed/30/81ed30ad0f5892b91b8c4738235cd38a_182x135.png)