Polda Metro Ungkap Alexander Marwata Menolak Jadi Saksi yang Meringankan Firli
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (Antara/Benardy Ferdiansyah)
MerahPutih.com - Polda Metro Jaya mengungkap ada satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menolak jadi saksi meringankan untuk tersangka kasus dugaan pemerasan, Firli Bahuri.
Dia adalah Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata yang menolak menjadi saksi meringankan atau saksi a de charge terhadap eks Ketua KPK itu.
Baca Juga:
Hakim Tolak Praperadilan Firli, Polda Metro: Bukti Penyidik Profesional
"Dalam berita acara pemeriksaan tersangka beberapa waktu lalu terkait pada surat yang kami terima sore hari ini saudara Alex Mawarta Wakil Ketua Pimpinan KPK menolak untuk dijadikan saksi oleh tersangka FB," ujar Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/12).
Ade menambahkan, surar tersebut dikirim oleh Kabiro Hukum KPK. Isinya, Alex menolak menjadi saksi a de charge terhadap Firli.
Saat disinggung terkait kemungkinan menetapkan tersangka baru dalam kasus tersebut, Ade mengaku enggan berandai-andai.
"Sementara untuk tersangka dalam penanganan perkara a quo satu tersangka telah kita sampaikan berdasarkan hasil gelar perkara penetapan tersangka yaitu adalah tersangka FB," ujarnya.
Saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil penelitian jaksa terkait berkas.
Baca Juga:
”Kami tunggu apa hasil penelitian JPU yang telah ditunjuk pada P16 terkait dengan pemberkasan yang dilakukan oleh tim penyidik gabungan," sambungnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya resmi menetapkan Firli Bahuri sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Sejumlah barang bukti pun disita, mulai dari dua unit mobil hingga puluhan handphone. Kemudian, pakaian yang dikenakan oleh SYL saat bertemu Firli di GOR Tangki, Jakarta juga turut disita.
Lalu, 1 buah dompet yang bertuliskan Lady Americana USA berwarna cokelat yang berisikan 1 lembar holiday getaway voucher 100 ribu spiral care Traveloka.
Firli Bahuri dijerat dengan Pasal 12e atau Pasal 12B atau Pasal 11 UU 31/1999 yang telah diubah dengan UU 20/2001 tentang Perubahan atas UU 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 65 KUHP. Firli terancam hukuman paling berat penjara seumur hidup. (Knu)
Baca Juga:
Hakim Bacakan Putusan Praperadilan Firli Jam 3 Siang, Disiarkan 'Live Streaming'
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Laporkan Kekayaan Rp 3,08 Triliun ke KPK, Denny JA: Keterbukaan Adalah Spirit Kepemimpinan
KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid, Lanjutkan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi
Gubernur Riau Pakai Duit Pemerasan Buat Jalan Jalan ke Luar Negeri
KPK Didesak Usut Dugaan Kejanggalan Saham Jiwasraya, Nilai Kerugian Capai Rp 600 Miliar
Rumah Hakim Tipikor Medan Terbakar Jelang Tuntutan Kasus Korupsi Jalan di Sumut, Eks Penyidik KPK: Perlu Penyelidikan Mendalam
Kasus Dugaan Korupsi Whoosh: KPK Jamin Penyelidikan Tetap Jalan, Tak Ada Intervensi Presiden
Polda Metro Segera Paparkan Temuan 2 Mayat Hangus Terbakar di Gedung ACC Kwitang
Kasus Korupsi Gubernur Riau: Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' sampai Rp 7 Miliar
KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid dan 2 Pejabat Sebagai Tersangka Korupsi Pemerasan Anggaran 2025
Penyelidikan Penemuan 2 Kerangka Manusia Misterius di Kwitang Diambil Alih Polda Metro, Disebut Segera Terungkap