PKS: Pernyataan Jokowi Akan Cawe-Cawe Pemilu Sangat Berbahaya
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui akan cawe-cawe di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pernyataan itu diungkap Jokowi saat bertemu dengan para pemimpin redaksi di Istana Negara, Jakarta.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai, pernyataan Presiden Jokowi akan cawe-cawe di Pemilu 2024 sangat berbahaya.
“Pernyataan Pak Jokowi yang ingin cewe-cewe berbahaya sekali. Presiden mesti netral imparsial,” kata Mardani kepada wartawan, Selasa (30/5).
Baca Juga:
Jokowi Cawe-Cawe Pemilu agar Pemimpin Selanjutnya Jalankan Program Belum Tuntas
Mardani mengingatkan Jokowi agar tidak merasa paling tahu mengenai proses politik. Dia meminta kepala negara supaya memberikan kesempatan kepada rakyat untuk mengambil peran dalam mengawal pelaksanaan pesta demokrasi.
“Presiden jangan merasa sok tahu apalagi merasa menjadi pengawal utama proses pemilu. Biarkan rakyat mengambil perannya, biarkan para ketua umum partai politik membuat ijtihad,” ujarnya.
Menurut Mardani, Jokowi sebagai kepala negara cukup berada di posisi untuk memastikan penyelenggaraan pemilu berlangsung sesuai asas.
Baca Juga:
Jokowi Cawe-Cawe Pemilu Bisa Berbeda di Panggung Depan dan Belakang
Lebih lanjut Mardani juga meminta supaya Jokowi tidak masuk ke wilayah dinamika politik tentang satu atau tiga pasangan capres-cawapres yang mengikuti kontestasi Pilpres 2024.
“Presiden pastikan pemilu berlangsung luber dan jurdil. Tidak perlu ada skenario satu dua pasang tiga pasang, biarkan mengalir saja,” ujarnya.
Mardani meyakini, apabila Jokowi bersikap netral dan bekerja sesuai koridor, maka Pilpres 2024 bakal melahirkan pemimpin nasional yang lebih baik.
“Kami yakin ketika presiden netral dan bekerja dalam koridor yang benar justru kita akan mendapatkan presiden yang lebih baik ketimbang saat ini,” tutup Mardani. (Pon)
Baca Juga:
Jokowi akan Cawe-cawe di Pemilu 2024, Demokrat: Tidak Pas dan Berlebihan
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Tokoh Intelijen Indonesia Soeripto Meninggal di Usia 89 Tahun, Begini Karirnya
Presiden Perintahkan Kader PKS Jadi Negarawan, Jaga Integritas
Timor Leste Resmi Gabung ASEAN, DPR: Kerja Sama Regional Makin Kuat, Indonesia di Garis Depan
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
PKS Solo Kukuhkan Pengurus, Serukan Koalisi Beretika dan Bermartabat
Evaluasi Masih Bobrok, Legislator PKS Ingatkan MBG Berpotensi Jadi 'IKN Jilid 2'
Keracunan karena MBG Marak, DPR Tuntut Evaluasi Total Segera dari Segi Komunikasi Krisis hingga Regulasi
F-PKS DPRD DKI Minta Transjakarta Perluas Rute Mikrotrans
Prabowo Lantik Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, PKS Ingatkan Tantangan Berat
Pajak Bumi dan Bangunan Naik Hingga 250% di Pati, PKS Minta Pemerintah Jangan Pernah 'Bermain Api' dengan Rakyat