Pin Emas Milik PSI Buat Stok Anggota PAW

Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD DKI Jakarta, Muhammad Yuliadi (Foto: dprd.dkijakarta.go.id)
MerahPutih.com - Sekertaris Dewan (Sekwan) DPRD DKI Jakarta, M. Yuliadi mengakui bila DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta secara resmi telah melayangkan surat penolakan pin emas yang saat ini berpolemik.
"Kita sudah terima suratnya. Biarin saja," kata Yuliadi di Jakarta, Jumat (23/8).
Baca Juga: Mereka yang Dapat Pin Emas di Pelantikan DPRD DKI Jakarta
Yuliadi menegaskan, delapan pasang atau enam belas pin emas yang menjadi jatah anggota DPRD DKI 2019-2024 asal PSI bakal disimpan di Sekretariat DPRD DKI sebagai stok untuk anggota DPRD baru hasil Pergantian Antar Waktu (PAW).
"Pin emas jatah PSI kita simpan untuk diberikan kepada Anggota PAW," cetus Yuliadi.
Menurut Yuliadi, pengadaan aksesoris itu merupakan hal yang rutin dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Pembuatan pin itu untuk atribut kedewanan, seiring dengan pergantian anggota dewan yang lama dengan yang baru.
"Setiap perputaran Anggota DPRD DKI yang baru memang sudah dianggarkan pin emas yang akan diberikan ke anggota dewan yang baru. Jadi memang sesuai aturan yang sudah ada," tutur Yuliadi.

Yuliadi mengakui besaran biaya pengadaan Pin emas ini dalam KUPA-PPAS memang tercantum senilai Rp 1.332.351,130 atau Rp 1,3 miliaran. Jenis pin ini memang dibuat dari emas dengan kadar 22 karat. Harga per gram pin emas ini dianggarkan sebesar Rp 761.300 per gram dengan dua jenis berat, yakni yang berat 5 gram dan berat yang 7 gram.
Emas seberat 5 gram untuk 132 orang dengan anggaran Rp 552.703.800. Dan emas seberat 7 gram untuk 133 orang total Rp 779.647.330. Dengan nominal anggaran sebesar itu, PSK pun mempersoalkan pengadaan pin emas untuk Anggota DPRD DKI 2019-2024 senilai Rp 1,3 miliar.
Anggota DPRD DKI Jakarta Terpilih dari PSI, Idris Ahmad menegaskan bahwa delapan kader PSI yang menduduki kursi anggota DPRD tidak akan menerima pin emas yang menganggarkan Rp 1,3 miliar.
Baca Juga: Tolak Pin Emas, Gerindra: PSI Mau Pakai Kayu Boleh
"Jadi kalau di tanya psi bagaimana? Yang pasti psi ga menerima pin emas tersebut," kata Idris di kantor PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (21/8) lalu.
Ia pun mengusulkan kepada Sekretariat DPRD untuk menggunakan pin yang terbuat dari kuningan khusus untuk delapan anggota terpilih dari PSI pada saat pelantikan nanti. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
DPRD DKI Janji Siap Kawal Tuntutan Massa Demo soal Anggaran dan Transparansi BUMD Dharma Jaya

DPRD Kritik Pagar Tinggi dan Jalan Sempit di Stasiun Cikini Jakarta Beri Kesan Tidak Ramah Pejalan Kaki

Ketua DPRD DKI Bocorkan Penggunaan Dana Rp95,3 Triliun APBD 2026, Pembangunan Jakarta Bakal Lebih Gila-gilaan?

DPRD Minta Pemprov Sosialisasi Lowongan Damkar Jakarta Nantinya Tidak Jadi PNS, Biar Tidak PHP

Cek Kesehatan Gratis Jadi Data Base, DPRD Instruksikan Dinkes Jakarta Langsung Tangani Penyakit Siswa

Fraksi PDIP Tolak Usulan Program Kartu Janda Jakarta dari Gerindra

Ratusan Keluarga Masih Buang Air Sembarangan di Jakarta, DPRD Minta Dibangun Kamar Mandi Komunal

DPRD Tolak Rencana Tarif Parkir di Jakarta Naik, Rp 5.000 Sudah Tertinggi di Indonesia

DPRD Gelar Paripurna Hari Minggu, Gubernur Pramono Bilang Begini di Forum

Anggota DPRD Ingatkan Pramono Soal Pungli Rumah Susun, Sirukim Harus Jadi Solusi
