Pimpinan Komisi VI Ajak Masyarakat Tak Perlu Takut Prediksi Gelombang COVID-19 Jilid III

Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima, Senin (4/10). (MP/Ismai)
MerahPutih.com - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko memprediksi lonjakan ketiga COVID-19 pada Desember 2021-Januari 2022.
Menurutnya, ancaman gelombang ketiga COVID-19 juga semakin besar jika capaian vaksinasi tidak sampai 50 persen pada Desember 2021.
Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima mengajak seluruh elemen tidak takut dengan prediksi epidemiolog itu.
"Kalau ada prediksi booming jilid III COVID-19 kita tidak perlu takut. Kami tetap menggunakan prinsip gotong royong," ujar Aria usai meninjau vaksinasi massal di Pura Mangkunegaran, Solo, Senin (4/10).
Baca Juga:
Upacara Pembukaan PON XX Papua Paling Lama 90 Menit
Saat ini masyarakat sudah mulai sadar akan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas. Ia juga memastikan negara sudah menyiapkan obat dan fasilitas sebagai antisipasi ledakan kasus.
"Dulu rumah sakit sampai kewalahan menerima pasien karena itu merupakan pandemi," kata dia.
Ia mengatakan antisipasi ledakan kasus COVID-19 dengan disiplin menerapkan 5M. DPR RI optimistis tidak akan terjadi ledakan COVID-19 Januari tahun depan karena pemerintah sudah melakukan antisipasi.
"Sekarang rakyat sudah mulai sadar. Capaian angka vaksinasi setiap hari terus naik," katanya.
Ia mencontohkan Kota Solo capaian vaksinasi sudah menembus 119 persen. Untuk daerah lain aglomerasi Soloraya capaian vaksinasinya juga harus dikebut.
"Saya lihat di Solo dan Jakarta jalan-jalan sudah macet lagi. Ini menandakan ekonomi mulai bergerak," kata dia.

Menurutnya, saat ini sangat tepat untuk melakukan percepatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kuartal II pada 2021 sebesar 7,07 persen dari sebelumnya minus 5-2 persen.
"Insyaallah Kuartal III akhir 2021 ini kita sudah masuk normal pertumbuhan ke 5 persen (year-on-year/yoy)," kata dia.
Ia menambahkan penerapan PPKM ternyata lebih berhasil dibandingkan Lockdown. Dia mencontohkan negara Filipina pada hari ini kasus corona meledak dan Malaysia juga belum 100 persen mampu tangani COVID-19.
"Jadi PPKM ini sudah sesuai dengan pancasila karena mementingkan prinsip gotong royong. Rakyat dengan rakyat saling mengisi, bukan hanya sekedar rakyat diurus negara saja," katanya.
Baca Juga:
Pemerintah Mulai Izinkan Konser Musik hingga Pameran Berskala Besar
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan Pemkot Solo mencatat vaksinasi di Solo telah mencapai 119 persen. Dengan capaian tersebut percepatan pemulihan ekonomi Solo akan segera terwujud.
"Angka capaian vaksinasi di Solo saat ini sudah mencapai 119 persen. Ini menjadi kabar baik untuk percepatan ekonomi," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial

Polisi Temukan Mobil yang Dipakai Membawa Lari Uang Nasabah Bank Jateng Wonogiri, Uang Rp 10 Miliar Lenyap

Cegah Rabies, Pemkot Solo Sediakan 1.100 Kuota Vaksin Gratis

Peringati 7 Hari Kematian Affan Kurniawan, Ojol Solo Nyalakan Lilin dan Pasang Bendera Setengah Tiang

Aktivis Sebut Penonaktifan 5 Anggota DPR RI Bodohi Rakyat, Gaji Tetap Diterima

Solo International Performing Arts 2025 Diramaikan 9 Negara, Perkuat Posisi sebagai Kota Budaya Dunia

Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI

Imbas Demo Ricuh di Solo, Pemkot Batasi Semua Gelaran Event hingga 22.00 WIB

Warga Solo Ramai Pasang Spanduk Tolak Tindakan Anarkistis

Perbaikan Kerusakan Fasilitas Umum akibat Demo Ricuh di Solo Pakai Biaya Tidak Terduga
